Ting...tong..ting...tong tanda
bel istirahat berbunyi.
“
Yeaaahhh istirahat “ sorak semua warga apake (sebutan buat kelas IPA 2 yang
artinya anak IPA keren) yang entah bagaimana sejarahnya kelas itu dipanggil
warga apake, padahal itu sudah 3 angkatan.
Dikantin
itu ibarat pembagian sembako antrian dimana-mana, sudah panas, hawanya gerah,
selalu saja setiap istirahat suasana kantin seperti ini, kecuali hari libur
:-).
Baru saja gw
duduk, “bruuk” suara buku sengaja dilempar kemeja tepat depan muka gw.
“Eh
lo,siapa nama lo?Lita ya ,kerjain tuh tugas biologinya” Siska dengan gaya
belagunya.
“Eisss...bentar,
ni kan tugas kelompok, kerjain berdua donk” sedikit ngegoda.
Siska
menghampiri gw dengan mata yang melotot “lo berani sama gw ya” ungkapnya
menantang.
“Ga
juga,cuman kalau mau gw yang kerjain, lo yang beli perlengkapannya donk,
gimana?”
“Emmm,gimana
ya?mening lo aja dech, ga mahal ini”
“Nah
karena itu, gw tuh anak kos, pas-pasan duit gw, nyokap bokap jauh, setidaknya
lo beli biji-bijian sama pupuk, nah tar tempatnya gw bikin, ada barang bekas di
rumah”
“Gw
bilang enggak” teriak Siska.
Tingting...tingting
suara bel masuk berbunyi, serentak semua anak berlarian ke kelas, termasuk gw
yang ikut ngacir aja, sekaligus ninggalin Siska yang melonggo karena lihat gw
kabur.
“Eeeeehhhhh
Lita” sekali lagi Siska teriak.
Suasana
kelas sangat ramai dan pasti kelas sebelah bilang “sangat berisik warga apake”,
ada yang ngobrol, nyanyi-nyanyi, diskusi pelajaran sampe jualan (eitss jualan
baju maksudnya). Termasuk gw, heboh sendiri baca komik shinchan yang baru
dibeli hari minggu kemarin.
“Selamat
siang semua” sapa sang guru saat masuk kelas.
Sleeeppp,
suasana langsung hening, semua anak di kelas pada melongo melihat seseorang
yang masuk kelas, saat guru itu berjalan menuju meja, mata semua anak terus
tertuju sama guru itu.
“Gila
ganteng banget” teriak Siska yang membuat semua anak jadi pada tertawa.
Sang
guru pun tertawa geli melihat tingkah laku temen gw, serentak anak pun mulai diam
dan duduk dengan rapi saat guru mulai bicara.
“Kenalkan
saya Ricky guru fisika pengganti, yang kebetulan ibu Dian sedang cuti
melahirkan” ungkapnya dengan suaranya yang terdengar merdu.
***
“Oh pa Ricky” serentaknya semua
anak dikelas.
Saat
pelajaran itu semua anak perempuan lebih memerhatikan wajah pa Ricky yang
tampan, cool, pokoknya “wow” banget dech, kecuali anak laki-laki yang
melihatnya dengan cemberut, mungkin karena merasa tersaingi dan terkalahkan
kerennya. Haha termasuk gw yang terus mencuri pandangan dari senyum dia yang
manis.
Ada
yang beda banget dari cewek sok keren Siska, maklum dia anak seorang pengusaha
batu bara, anak tunggal lagi, manjanya minta ampun, tapi pelitnya ga
ketulungan, makanya dia terkenal dengan julukan “miss pelit”, dari satu sekolah
sampai penjaga kantin kenal dengan julukan itu. Dia tampak tertarik sekali sama
pa Ricky, terlihat dari wajahnya yang terus saja senyum-senyum sendiri.
Siang
itu jam pelajaran pun selesai, tampak sekali Siska buru-buru membereskan
bukunya kedalam tas, dan dia langsung lari menghampiri pa Ricky.
“Pa...pa
sebentar, pulangnya kemana” tanya Siska, tanpa basa-basi langsung pada tujuan.
“Ya,nama
kamu siapa” jawabnya, “gubrak” semua anak yang mendengar jawaban itu langsung
tertawa geli.
“Hah,
Bapak tidak kenal siapa saya?” Siska dengan Pdnya.
“De
Siska ga perlu repot-repot, karena saya bawa kendaraan sendiri”
“Hah,
Bapak menolak ajakan saya?”
“Tidak,
saya memang tidak mau merepotkan orang lain, ada lagi yang mau dibicarakan de
siska?”
“Heh?,
ga pa makasih” dengan perasaan hancur pastinya..hehehe.
Pastinya
miss pelit merasa kecewa, tapi saking gengsinya dia tidak mau menunjukkan wajah
kecewa pada teman-teman satu sekolah.
“Baru
lihat wajah miss pelit yang di tolak” semua pun tertawa melihatnya.
***
Bukan gagal lagi...kasihan pastinya...hehehe
BalasHapus