Melihat
judul di atas, pasti sudah ada yang bisa membayangkan, apa yang akan saya bahas
kali ini, baik itu tentang dunia kampus, tugas akhir (skripsi) sampai
pernikahan.
Nah kali
ini saya bukannya mau membahas bagaimana kegiatan menjadi mahasiswa baru di
awal perkuliahan setelah meninggalkan status pelajar SMA, atau bagaimana
persiapan membuat skripsi, atau bagaimana mempersiapkan pernikahan, karena
pasti semua orang yang sedang atau sudah kuliah, bahkan menikah sudah merasakan
suasana suka maupun dukanya. Tapi saya hanya sedikit ingin berbagi akan suatu
masalah ataupun pilihan terbaik dari judul diatas, melihat dari pengalaman yang
pernah saya rasakan.
Apalagi
saat ini kuliah, skripsi dan pernikahan, sedang menjadi kebimbangan hati dari
salah satu sahabat saya “lebih detailnya adik sahabatku itu”, jadi saya sangat
tertarik buat menulis ceritanya dan disesuaikan dengan pengalaman yang pernah
saya alami.
Kuliah dan pernikahan
Setelah
lulus SMA tentunya ada cita-cita yang ingin dicapai, mau langsung bekerja atau
melanjutkan sekolah kejenjang yang lebih tinggi atau bahkan menikah. Kalau ada
yang ingin langsung bekerja itu bagus, lalu bagaimana kalau kuliah tentu sangat
baik buat kita, nah kalau menikah ? itu juga sangat boleh, kalau memang sudah
ada jodohnya. Bagaimana kalau kuliah dan menikah?.
Satu pertanyaan tentang yang satu ini, lebih
enak kuliah atau menikah dulu ? atau bisa tidak menjalani pernikahan sambil
kuliah ?.
Jawabannya
berbeda-beda, tergantung dari keyakinan diri masing-masing.
Dan
keyakinan disini adalah keyakinan dari dalam hati dan dari diri kita sendiri,
apakah mau memilih kuliah atau menikah dulu?, terus apakah bisa menjalani
pernikahan sambil kuliah? “kalau memang mampu, kenapa tidak?”. Dan yang harus
kita tahu, kalau jodoh itu sudah datang, kita tidak bisa mengelak, karena sudah
diatur oleh Tuhan Yang Maha Esa. Malah sewaktu saya duduk di bangku SMP dan
keluar SMA ada teman saya yang langsung menikah.
Jujur saja,
kalau saya pribadi akan memilih kuliah dulu, karena saya mempunyai cita-cita,
saya ingin menjadi seorang accounting,
kalo pacaran atau tunangan sah-sah saja dilakukan, tapi harus bisa menyakinkan
dia, bahwa kamu belum siap menikah kalau belum lulus kuliah, contohnya saya
sendiri..hehehe, karena bagi saya tugas sebagai istri itu tidaklah mudah,
apalagi kalau suami dinasnya jauh, harus ikut kemana pun dia pergi, nah kalau
sudah menikah, bisa-bisa kuliah terbengkalai, padahal kita masih punya
cita-cita “itu pemikiran saya loh ya…kalau tidak setuju ga apa-apa”.
Saya
berpikir, kalau sudah selesai kuliah dan akhirnya kemudian menikah, boleh saja,
kan setelah berrumah tangga masih bisa bekerja, karena tak ada lagi beban tugas
kuliah yang menumpuk, apalagi usia sudah pas buat menikah, dan bagi saya dengan
tetap kuliah dulu, akan lebih fokus dalam belajar dan menyelesaikannya tepat
waktu, gelar diploma atau sarjana pun bisa cepat didapat.
Kalau
misalkan menjalani pernikahan sambil kuliah bagaimana?, jujur saja kalau saya
tidak akan mampu, seperti yang saya bilang tadi, kehidupan berumah tangga itu
tidaklah mudah, apalagi banyak yang belum saya raih, umur pun masih muda (belum
siap mental…hehehe).
Belum lagi
kalau lagi kuliah hamil, ya sudah kuliah pun tak akan jalan, beban pikiran pun
bertambah, akhirnya bisa saja salah satu harus saya korbankan, dan itu pasti
kuliah. Saya tak mau seperti itu, maka waktu itu saya memilih untuk tidak
menikah biarpun sudah bertunangan, karena saya ingin menyelesaikan studi saya
terlebih dahulu.
Saya salut
pada mereka (teman dan kakak kelas saya) yang bisa menjalani kehidupan
pernikahan sambil kuliah, apalagi dalam kondisi hamil, padahal usia juga
sama-sama masih muda, tapi mereka bisa menjalani semuanya dengan baik. Dan
memang itu semua tergantung pada kemampuan dan keyakinan diri kita sendiri,
apalagi menikah itu ibadah. Kalau pemikiran saya waktu itu, mungkin masih tetap
fokus dalam belajar dan belajar.
Nah
artis-artis saja banyak yang menjalani pernikahan sambil kuliah, karena mereka
memang sudah mampu dalam hal materi, jadi mau menikah dan hamil sambil kuliah
ga akan jadi masalah, misal kalau punya anak, kan bisa menyewa pengasuh,
pekerjaan rumah masih ada pembantu, nah kalau seperti saya yang hanyalah orang
biasa, biarpun suami bekerja, tetap saja ga akan bisa, soalnya saya sendiri
gamau membebani suami dengan biaya kuliah saya..hehehe, apalagi ya saya selalu
berpikir bahwa menlayani suami dengan sepenuh hati, sambil melihat sendiri
tumbuh kembang anak, adalah suatu ibadah dengan pahala yang sangat besar, maka
saya tak ingin kehilangan semua itu, dengan menyerahkan semua urusan rumah
tangga sampai mengurus anak kepada orang lain, penting bagi saya menyelesaikan
studi baru deh menikah.
Skripsi dan pernikahan
Kalau
skripsi (tugas akhir) dalam studi sangat menentukan sekali, maka perhatian
lebih sangat diperlukan untuk menyusunnya dengan baik, dan
dipertanggungjawabkan dalam sidang skripsi, hingga akhirnya kita dinyatakan LULUS dan mendapat gelar dibelakang
nama kita, prosesi wisuda pun akan kita ikuti dengan penuh kebahagiaan.
Dok. pribadi (Skripsi dan video pernikahanku) |
Lalu apa hubungannya skripsi dan pernikahan?
Nah kan
tadi dibahas antara sebuah pilihan menikah atau kuliah, atau bahkan bisa tidak
menjalani keduanya. Kalau jawaban saya sendiri pasti tetep pilih kuliah, dan
mungkin cerita diatas adalah cerita dari adik sahabat saya sendiri, yang saat
ini sedang diberi kebimbangan hati, diajak menikah oleh tunangannya atau
menyelesaikan kuliah dulu sampai selesai yang tinggal 3 semester lagi, apalagi
katanya setelah menikah mau langsung diajak keluar kota, tambah binggung saja
sahabat saya sebagai seorang kakak.
Tapi
sebagai seorang kakak yang bijak, sebagai pengganti seorang Ibu yang sudah
tiada, dia akan bisa memberi sebuah keputusan terbaik buat adiknya, ternyata
dari curhatan kami (saya dan sahabat), dia akan menyerahkan semuanya kepada
adiknya, karena mengingat wasiat dari sang Ibu yang menginginkan anak bungsunya
itu dapat menyelesaikan kuliah, semoga saja calon suaminya bisa mengerti dan
memahami.
Kembali
kepokok pembahasan skripsi dan pernikahan, kalau misalkan selesai skripsi
langsung menikah ga apa-apa tinggal kitanya aja mempersiapkan buat menghadapi
sidang, nah kalau lagi nyusun skripsi kemudian menikah mending pikir-pikir
dulu, tanggung soalnya, ada loh cerita tetangga dikampung saya, dia tinggal
nyusun skripsi lalu memilih menikah, eh sampai sekarang belum selesai juga,
keburu punya anak. Tapi ada pula yang lagi nyusun skripsi, lalu menikah, sang
suami dengan sabar terus membimbingnya dan memberikan semangat hingga akhirnya
dia lulus.
Jadi semua
itu tergantung pada niat dari dirinya sendiri juga, kan kalau sudah jodoh tak
akan bisa kemana-mana lagi, jadi yakinlah semua bisa di lewati dengan baik.
Nah kalau
saya sendiri waktu itu sudah menyelesaikan skripsi, lalu sidang dan dinyatakan
lulus baru deh menikah, mengingat saya sudah bertunangan cukup lama, dan akan
bekerja di satu kota dengan calon suami, jadi saya memilih menikah, selain
menghindari fitnah, dan ingin menghalalkan hubungan kami, juga ibu saya akan
tenang, karena saya akan ada yang menjaga.
Nah jadi
kalau ada yang sedang dalam situasi seperti ini, lebih baik pikirkan dengan
matang, kalau perlu istikharah dan berdoa, supaya diberi pilihan serta jawaban
terbaik.
Sekali lagi
kita tak akan bisa mengelak, kalau jodoh itu sudah datang, kapan pun kita
menikah, semuanya sudah suratan takdir, mau itu lulus SMP, SMA, bahkan lulus
kuliah bisa saja terjadi, bahkan ada yang sudah berumur juga baru bisa menikah,
karena memang jodohnya diusia itu, jadi tetaplah tenang, karena jodoh itu sudah
ditentukan, kita hanya perlu terus berdoa dan mendekatkan diri kepada Tuhan,
supaya cepat dipertemukan dengan pujaan hati.
Bagi yang
sedang melakukan studi, bahkan menyusun skripsi teruslah semangat, supaya apa
yang dicita-citakan dapat terwujud, ingat dalam belajar juga harus jujur dan
yakin akan kemampuan diri, supaya studi yang sedanag dijalani dapat selesai
tepat pada waktunya.
Terus bagaimana dengan kalian, apa yang akan dilakukan bila berada dalam posisi seperti ini, memilih mengejar cita-cita, setelah lulus SMA melanjutkan sekolah, menikmati masa-masa jadi mahasiswa sambil belajar dengan baik atau menikah dengan kekasih sang pujaan hati?????
Terus bagaimana dengan kalian, apa yang akan dilakukan bila berada dalam posisi seperti ini, memilih mengejar cita-cita, setelah lulus SMA melanjutkan sekolah, menikmati masa-masa jadi mahasiswa sambil belajar dengan baik atau menikah dengan kekasih sang pujaan hati?????
Kalau saya milih fokus satu persatu mbak ;) kuliah dulu baru nikah..
BalasHapusbener mak Arifah...biar ga berabe ya....kalau lagi kuliah lalu menikah bisa-bisa terbengkalai...
HapusSebaiknya kuliah dulu baru menikah biar agak keren.
BalasHapusSalam hangat dari Surabaya
hehehe....siiip...setuju pakdhe...semoga adik teman saya pun bisa memilih kuliah dulu.amin
Hapussalam hangat dari jakarta