Ilustrasi : sumber gambar dari Google.com |
Kali ini saya
ingin membahas tentang dunia remaja masa kini, sebenarnya sedikit berbagi
cerita saja, yang ingin saya bagi bersama kalian semua “pembaca setia blogku” yang dari kemarin ingin segera saya posting,
tapi aduh jaringan di kampung tuh susah sekali saya dapet, alhasil semua
tulisan harus saya kirim saat hendak pergi kekota, itu pun nyari warnet, karena
wifi, modem, smartphone sebagus apapun, kalau dibawa kekampung saya ga ada
artinya, karena ga akan dapet jaringan yang bagus, kalau pengen dapet 3G aja,
saat meski naik keatas genteng “heh?”.
Ya sudahlah ya
yang penting ending ceritanya bisa
juga posting “alhamdulillah”. Sedikit cerita neh, beberapa waktu lalu suami
sempat cerita, saat pulang kerja dan menuju kerumah, tiba-tiba saja
diperjalanan, tepatnya depan sebuah sekolah yang sudah sepi, apalagi jalanan
juga sedang sepi, mobil dan motor tidak banyak yang lewat, padahal biasanya
rame “kebetulan mungkin ya”, suami menghentikan laju kendaraannya dan
memarkirkannya dipinggir jalan, semua itu karena suami melihat dua remaja
berpakaian putih abu-abu sedang perang mulut dan fisik, sedangkan 2 tukang ojeg
yang berusaha memisahkan tak mampu berbuat banyak. "Oh ya kondisi kedua remaja sama-sama sudah penuh berantakan, baju sobek, karena berantem mungkin ya".
Suami pun
menghampirinya “ada apa ini?” ucapnya dengan tegas. Salah satu tukang ojeg
berkata “ini pa, mereka berantem”, dan saat bertanya seperti itu, suami berkata
bahwa mereka tetap saja dorong-dorongan, seperti tidak peduli ada orang yang
berusaha memisahkan, akhirnya suami mencoba melerai, dan menjadi penengah
antara mereka berdua.
"Sebenarnya
kenapa kalian sampai berantem" tanya suami.
"Dia
pa...sudah putus, masih saja datang kerumah cewe saya" remaja A.
"Eh...lu
yang ngambil cewe gw, orang tuanya saja ga apa-apa, lu aja sewot" ngotot remaja B.
"Lu tuh....ga tau malu"
remaja A
Dan mereka pun
hendak berantem kembali, tapi tidak bisa karena ada suami, "tenaganya
lebih kuat...hahaha", nah mereka tetap saja saling ngotot, suami tuh bukan
ingin ikut campur, tapi karena mereka generasi penerus bangsa, yang harus diselamatkan,
apalagi ini didalam komplek, lagian sama teman ga baik sampai berantem,
persahabatan itu indah loh, kalau sampai terjadi sesuatu karena ulah mereka
sendiri, nyesel deh, maka dari itu lebih baik suami mencegahnya.
"Terus mau
kalian apa, mau lanjutin berantem? ayo silahkan, tapi jangan salahkan saya,
setelah kalian selesai, saya bawa kepos POM (polisi militer) atau kalian mau
damai " tanya suami dengan tegas.
"Jangan
pa...jangan, saya mau damai saja" jawab remaja B ketakutan.
“Terus kalau
kamu? “ tanya suami pada remaja A.
Sambil
tertunduk dia hanya bilang “Iya”
Ilustrasi gambar : sumber Republika.co.id |
Setelah api
amarah yang berkecambuk di hati mereka mereda, suami mengajak keduanya untuk
menyelesaikan masalah, supaya mereka bisa berbaikan. Ternyata eh ternyata, itu 2
ABG seneng sama satu cewe yang sama, bedanya
remaja B itu mantannya c cewe, kalau remaja A adalah pacar baru cewe
yang lagi diperebutkan. Malah remaja B sampai ngomong begini sama suami saya
“saya ga bisa move on pa, masih cinta
banget”, suami saya sampai kebinggungan “remaja sekarang neh?” pikirnya dalam
hati.
Kenapa Meski Galau ?
Nah melihat
cerita di atas, karena galau ga bisa move
on, sama sahabat sendiri pun sampai berantem “aduh..aduh”, pantesan dulu
saya pernah lihat tawuran anak sekolah, yang permasalahannya, karena c cowo ga
terima diputusin c cewe dari sekolah yang berbeda. Ternyata sangat parah sekali
akibat dari seseorang galau, harusnyakan mereka sadar, cinta itu tidak
dipaksakan “oh ya? Begitukah?”, ah ya tentu saja....hahahaha.
Remaja adalah
generasi penerus bangsa, dan para orang tua meyekolahkan mereka, supaya mereka
menjadi anak yang berpendidikan, kan anak adalah harapan orang tua, mereka
ingin anak-anak bisa hidup lebih baik. Tak ingin hanya karena masalah sepele,
sekolah anaknya berantakan, bahkan tak sedikit dampak dari tawuran ada korban
jiwa, kalau sudah begitu harapan orang tua hancur, masa depan anak berantakan.
Tentu tidak
ingin semua hal itu terjadi, apalagi orang tua akan sedih kalau melihat anaknya
menjadi banyak melamun, nangis karena putus cinta “aduh ga banget deh”, dan
bahayanya kalau sering galau bisa menimbulkan penyakit jiwa “ih jangan sampai
deh”, kok bisa?, kan tahu sendiri banyak melamun berbahaya, apalagi kalau
pikiran kosong mudah kerasukan juga “ih serem”, nah maka dari itu jangan sekali-kali
galau-galauan kalau putus cinta dan patah hati, terus ada ga tips biar ga kayak
begitu, dan ini masih dari pengalaman saya sendiri.
Kenapa meski galau ?, Kalau diluar sana masih banyak yang lebih indah, yuk baca tips saya :
- Rajinlah ibadah dan dekatkan diri dengan Tuhan, karena dengan begitu kita akan selalu mendapatkan kedamaian.
- Baca ayat suci Al-Quran (buat yang muslim), supaya jiwa dan hati tenang saat patah hati, ini obat paling mujarab.
- Kalau pacaran itu tidak usah di hayati, apalagi masih sekolah, anggaplah itu sekedar iklan berdurasi 1 menit.
- Pacaran lebih dari 2 juga boleh, kalau sudah menikah baru setia sama 1 orang saja...hahaha “lebih baik jangan diikuti kalau ini”.
- Olah raga dan berteriaklah di alam bebas, hiruplah udara segar itu, bayangkan kalau kalian sedng berperang dan menang serta mendapat kemerdekaan, dijamin hati itu ploong, sekalipun sedang bersedih.
- Daripada ngeluarin air mata dan bikin banyak pikiran “bisa-bisa kurus”, mending makan, lumayan buat perbaikan gizi.
- Kalau mantan bawa pasangan baru, jangan kalah, gandeng yang lain, kan kali aja yang fans kita banyak diluar sana.
- Baca komik atau cerita kocak, biar pikiran fresh, gamikirin dia mulu.
- Keluarkan semua uneg-uneg kamu dengan menulis, di buku diary mungkin, atau curhat langsung ke mama papa, "jangan malu dan takut dimarahin", karena nasehat orang tua itu sangat baik.
- Yang terakhir, kalau putus satu tumbuh seribu #ehhh, maksudnya kalau putus ya, cari yang lain, kalau belum dapat ya cari lagi.
Nah gimana
tipsnya ?binggung atau sudah mengerti ?, tak apa ya, kalau memang mau diikuti syukur, ga juga ga apa-apa, lagian pikiran kita juga berbeda,
jadi hanya kalian sendiri yang tahu, bagaimana cara mengobati rasa putus cinta
yang menusuk dalam hati “aduh sakitnya tuh disini (sambil nunjuk dada)” kayak lagu itu tuh hehehe, dah ah
daripada galau-galauan mending kita tatap masa depan yang begitu cerah “panas
seh cuacanya”, tak apa ya?, apalagi bagi kalian generasi muda, ayo bangkit dan
berjuang “semangat”.
Kenapa meski galau ? kalau kalian bisa dapat kehidupan dan cinta yang jauh lebih indah diluar sana, tapi ingat semua batasan dalam pacaran, jangan terlalu dibawa dalam hati, kalau kalian tidak ingin jatuh. Jadikan masa muda lebih ceria dan kreatif dengan kegiatan positif.
hahahaahaha kalo aku sih alhamdulillah udah move on :D
BalasHapussiiip deh...ini buat yang belum..hihi
HapusDarah muda yang meledak-ledak. Sedikit saja disinggung tentang harga diri maka jadilah perkelahian. Termasuk cewek ternyata menyangkut harga diri juga. Padahal kalau dipikir secara akal sehat tidak akan masuk
BalasHapusbener banget
HapusKalau menurut saya Mak, remaja yg belum move on ini kurang tepat bila disebut galau. Dalam pemikiran saya, galau itu jikalau seseorang tidak gesit bertindak dan lebih banyak dipusingkan oleh pemikirannya sendiri. Sedangkan remaja ini kan sudah saling action di depan sekolah, jadinya fase galaunya sudah lewat, kan sudah bertindak, hahaha.
BalasHapusjadi termasuk mana neh remajanya?....itu mungkin hanya contoh kecil saja...hihi
Hapusbiasalah anak sekarang kalau galau identik dengan cinta2 an ..hahaha
BalasHapusya begitulah
Hapus