Menjadi seorang Freelance Yang Menyenangkan

Sumber Gambar Dari seoterpadu
Susah ya cari kerja?. Mungkin ini yang dikeluhkan semua orang saat ini, bayangkan berapa banyak lulusan Sarjana di Indonesia setiap tahunnya?, banyak sekalee... bahkan bisa sampai ribuan. Tapi bagaimana dengan lapangan pekerjaan?, masih kurang. Maka, kalau sudah begitu, bagaimana kehidupan selanjutnya?. Haruskah berdim saja menunggu nasib, atau bangkit dan mencari peluang kerja lainnya, yang penting "halal" dan menghasilkan.
 
Salah satunya kita bisa mulai berbisnis atau berwirausaha, dengan begitu kita pun bisa membuka lapangan pekerjaan buat orang lain "mantapkan". Bisniskan perlu modal?. Lah iya dong masa enggak, tentu perlu modal, mau jualan produk saja meski keluar duit, apalagi bisnis yang lain. Eitsss, tapi jangan nyerah dulu ya, karena ga punya modal, bukan berarti ga bias ngapa-ngapain, kan kita masih punya bakat, keahlian dan kemampuan yang mungkin saja orang lain ga punya. Nah itu yang jadi modal kita, jadi apa itu?, jadi freelance aja.
 
Freelance?, semua orang sudah tidak asing dengan satu kata ini. Dan memang sudah banyak orang lakukan. Freelance atau bekerja paruh waktu atau pekerja lepas, sama aja artinya. Ada yang bekerja dikantoran, dengan waktu bekerja yang sedikit, atau jadi guru les, atau lainnya. Tapi itu sama saja ya, kita ngelamar sana sini, kalau diterima, kalau ga? gigit jari. Saya pikir dulu, kerja paruh waktu juga meski dikantor dengan jam yang pendek, ternyata bisa keyang lainnya.
 
Nah, sedikit berbagi tips dan pengalamam neh, sejak memutuskan berhenti dari pekerjaan full time, bukan berarti saya diam diri, dan itu si "ilmu" yang sudah bertahun-tahun didapat jadi karatan atuu lumutan begitu saja. Tapi saya semakin mengasah kemampuan dan memanfaatkan ilmu yang dimiliki. Memanfaatkan ilmu akuntansi dan marketing yang menjadi modal saya menjadi seorang freelance. Saya tidak mencari di kantoran besar, atau ngajar ini itu. Tapi saya melakukan pendekatan kesahabat yang memang memiliki usaha, dan mereka belum berani mengambil pegawai yang pinter masalah keuangan. Tadinya iseng, cuman nawarin "sini gw bantu", eh ternyata malah menghasilkan. Nah kalau pengen punya kayak begini neh, yuk coba tips yang pernah saya lakuin.
 
Mencari peluang bisa dimana saja
 
Bagi saya freelance itu menyenangkan, bisa dilakukan dimana dan kapan saja, tanpa terikat waktu, apalagi meninggalkan anak, dan yang penting santai. Maka dari itu carilah peluang yang tepat, misalkan kalian punya teman yang memiliki usaha misalkan took atau lainnya. Nah yang begini neh harus terus dideketin, bukan hanya perlu diajak main doang. Malah dari mereka ini kita bisa banyak belajar dari hal usaha dan lainnya, terus ngapain lagi?.

Nah peluangnya disini, bisa saja temen kalian butuh bantuan buat bikin laporan atau memasarkan tokonya, atau yang lainnya mungkin. Dan itu sesuai dengan kemampuan kita, boleh deh tuh di ambil, bisa jadi pengalaman jugakan. Tapi jangan mikir dulu gaji berapa, jenjang karir gimana, kan memang niatnya disini, bisa dikerjakan dimana dan kapanpun. Seperti saya yang memang tidak ingin terikat waktu kerja yang lama, dan masih bisa mengurus anak tanpa bantuan ART. Bahkan dengan begini, saya bisa mengambil 2 sampai 3 pekerjaan "lumayankan bisa ngumpulin recehan..hehehe".
 
Kenapa mencari kerja dari teman atau orang terdekat kita?. Soalnya ya tidak semua, usaha yang mereka jalankan itu bisa kepegang sama dia sendiri, tapi untuk cari pekerja yang sesuai belum berani. Misalkan mereka belum bisa ngambil pekerja seorang akuntan untuk mengerjakan laporan keuangan usahanya, disitu peluang kita untuk masuk "saya mah begitu nyarinya". Dan kalau dapet yang kayak begini, saya biasanya langsung deh menawarkan diri untuk membantu meringankan pekerjaanya. Jadi ingat ya, peluang kerja bisa dimana saja, yang penting "halal".
 
Memasarkan kemampuan diri sendiri
 
Nah kalau kalian udah dapat peluang, coba deh tuh tawarin kemampuan (bukan kemampuan dalam hal negatif ya, tapi ilmu broo...ilmu bermanfaat dan halal) kalian bisanya apa, misalkan "gw bisa loh buat laporan, mau gw bantu", pake bahasa biasa saja biar tambah akrab.
 
Perlu deh tuh, kalau yang suka ikut event dan jalan kesana kemari, ketemu orang sukses, ga usah malu. Mulai dengan memasarkan kemampuan kita kepada mereka, misalkan "kalau bapak/ibu perlu bantuan memasarkan produk atau membuat laporan, atau mungkin perlu MC untuk sebuah acara bisa hubungi saya, saya siap membantu dan ini kartu nama saya" biasanya saya mah begitu hehehe. Semua itu saya lakukan setelah adanya pendekatan, ngobrol banyak dan lain-lainnya. Jadi intinya "jangan malu kalau punya ilmu tuh, jangan dipendem juga, lagian kitakan melakukan pekerjaan halal, bukan yang aneh-aneh".
 
Menentukan Gaji atau Fasilitas
 
Sumber Gambar dari
Infokomputer
Seperti saya bilang diatas, melakukan pekerjaan ini ga ada jenjang karirnya "INGAT".

"Gaji?". Kalau yang satu ini bikin melek pasti ya, ahahaha. Nah kalau menentukan yang satu ini, kita harus lihat dulu usaha yang dimiliki teman atau kerabat yang kita tawarkan bantuan untuk mengerjakan pekerjaan. Jangan langsung tebak aja sekian juta, yang ada tuh orang langsung kabur alias gajadi pake jasa kita. Perlahan aja ok, ga usah buru-buru, misalkan si dia nanya "Kalau kamu ngerjain laporan ini, suka dibayar berapa", kalau saya seh jawabnya santai ya "ya elah, namanya juga temen, sini gw kerjain dulu, kalau sudah selesai dan laporannya ok, bisa deh tuh, lo mau gaji gw berapa". Yang penting tuh dapet kerjaan dulu, percaya deh kalau kerja kalian bagus, rapi, tepat waktu, itu gaji perlahan naik. Malah mereka bisa merekomendasikan kita kepada teman atau saudaranya yang juga memiliki usaha dan belum berani mengaji karyawan lebih banyak. Kalau sebulan saja kita mengerjakan 3 usaha, lumayan deh tuh uang yang didapat bisa diatas gaji fulltime, "saya mah santai saja, yang penting punya penghasilan".
 
Dapet fasilitas ga?, nah yang satu ini jangan berharap banyak ya, karena kita bukan bekerja diperusahaan besar, namanya juga bisa dikerjakan dimana dan kapan saja, jadi ga ada jaminan kesehatan dan lainnya. Kecuali, itu mengharuskan kita mengantarkan laporan, dia pasti memberi uang jalan. Nah karena saya ngerjain laporan, dan butuh data tiap hari yang dikirim via email, tentu butuh internetkan. Dan memang ada uang pulsa yang diberikan untuk mengerjakan pekerjaan itu. Kalau sakit gimana?, itu mah seridhonya dia, kadang mereka suka ngaseh seh "alhamdulillah".
 
Menjaga Nama Baik Dan Kepercayaan
 
Kalau sudah dapat, dan bisa pegang 2 sampai 3 kerjaan, jangan lupa ya jaga nama baik kita dengan selalu mengerjakannya tepat waktu. Jangan dikira hanya kerjaan freelance dan gampang, apalagi itu teman atau saudara kita, lantas membuat kita bersantai-santai. Itu salah, namanya kerja ya tetep kerja, pake etika dalam pekerjaan. Mau dikerjakan siang atau malam hari, yang penting kerjaan beres. Kalau orang sudah melihat kemampuan kita, bekerja bener, tepat waktu, kepercayaan akan timbul, dan membuat mereka selalu nyaman untuk terus menggunakan jasa pekerjaan kepada kita.
 
Jangan lupa untuk terus menjaga komunikasi yang baik antara pemberi pekerjaan, semisal ngbrol kayak begini "boss atau pa (biarpun dia teman kita), ada lagi ga yang mau dikerjain, atau ada kekurangan ga, biar saya revisi". Pokoknya buatlah mereka senyaman mungkin, yakinkan mereka bahwa kita ini mampu bekerja, punya bakat. Malah kalian bisa juga tuh kasih masukan ke mereka, supaya usahanya semakin maju dan terkenal. Mau lewat tulisan, atau dibuatkan web, itu terserah sebisanya kalian. Intinya kita selalu bisa menjaga nama baik, dan kepercayaan orang.
 
Hidari Beberapa Hal Ini Ya......
 
Nah ya, mau tahu ga kenapa saya pake judul "Menjadi seorang Freelance yang Menyenangkan". Karena intinya dapat pekerjaan freelance yang sudah saya jelaskan panjang lebar ini, haruslah menjadi orang yang menyenangkan. Mulai dari senang mengerjakannya, senang menjalaninya, sampai senang mendapat penghasilan. Jangan dilihat berapa jumlahnya, tapi dibalik itu kita bisa mengerjakan segala hal, saya saja masih bisa ngurus anak, suami dan rumah, nulis dan ngeblog, sampai ikutan event blogger "asyikkan".
 
Ada neh yang perlu dihindari saat mendapat pekerjaan ini.
  • Jangan langsung ngomong pengen digaji sekian juta
  • Jangan bawel pengen dapet fasilitas ini itu
  • Jangan samain dengan pekerjaan yang pernah kalian dapat (misal kerja fulltime di perusahaan X dapat ini itu, bla...bla..bla).
  • Jangan malu bertanya, kalau ga ngerti
  • Jangan sombong karena lebih pinter, apalagi sampe nasehatin ini itu, yang ada mereka gerah sama orang kayak begini. Kalau pengen sharing ngbrolnya yang sopan dan lihat situasi.
  • Yang terakhir neh, jangan membeda-bedakan pekerjaan dari si pemberi kerja (misalkan karena dari si B dapat gaji lebih gede, kalian lebih mendahulukannya, padahal si A sudah memberi pekerjaan lebih dulu).

Gimana?, pusing atau sudah ngerti, kalau ga ngerti bisa inbox atau email saya deh, atau ada pertanyaan lebih lanjut lagi bisa di email ya.
 
Sebelum mengambil pekerjaan seperti ini tuh, jangan lupa niat dan "Bismillah", yakin deh kalau kita sungguh-sungguh berusaha, pekerjaan apapun bisa dikerjakan, yang penting "HALAL" dan tetap ada dijalan yang benar. Jangan ngeluh susah cari kerja, kalau memang belum dicoba. Karena dibalik kerja keras dan ketulusan, dibarengi niat yang baik, yakin deh Tuhan akan selalu memberi kemudahan buat kita mendapat penghasilan. Biarpun sedikit, kan lama-lama jadi bukit.
 
Yuk ah semangat bekerja....

33 komentar

  1. Lumayan banyak bu lulusan sarjana setiap tahun. Sekarang ini kalau gak salah sudah mendekati satu jutaan.

    Saya setuju kalau yang namanya sarjana itu harus menciptakan lapangan pekerjaan bukan malah mencari kerja. Makasih juga buat tipsnya, alhamdulillah selama ini saya berusaha melakukan hal demikian. Dan kadang dari hal-hal seperti itu datang rezeki yang tak di sangka-sangka (pengalaman pribadi waktu kerja sambil kuliah).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah ayo deh semangat berusaha ya, apalagi sarjana udah semakin.menumpuk. kali saja bisa membuka peluang pekerjaan lebih banyak.

      Hapus
  2. wah kebetulan sgt menginspiratif mak, aq lg boring kls dewa nh pgn cabut dr ktr tp msh tarik ulur,,kayanya enak ya krja sndiri yg wktunya bs kita atur sendiri..bs dicoba nh :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh dicoba tuh, semoga dapet yg cocok ya. Tapi meski ingat pula keteguhan hatinya, siap ga keluar dari tempat kerja yg tiap bulan dapet penghasilan.

      Hapus
  3. Wah emak..top bgd dah, bs membaca peluang, mendekati hingga mendapatkannya..
    Pgn gt jg...
    Heemmm jd begitu tipsnya y mak..
    Mau praktekin ah kalau nanti ada peluang yg mendekat.
    Tfs y mak

    BalasHapus
  4. Sy juga freelancer Mak. Dulu pas mau resign bimbang mau kerja apa nanti, Ternyata begitu keluar, malah keenakan karena bisa ngatur jam kerja sendiri tanpa harus ijin dan ini itu sama atasan. Alhamdulillah, menjadi freelancer jd lebih produktif dan semangat kerja. Dan bener kata Mak Lis, jaga kepercayaan. In shaa Allah rezeki datang dari arah yg tak disangka2.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siip deh...memang kalau udah enak kerja sendiri apapun bisa dilakukan ya. Jangan takut rezeki ilang karena dirumah, kalau sudah usaha dan tetap berdoa rezeki dari segala penjuru akan datang.hehe

      Hapus
  5. Nah, ini juga yang sudah hampir dua tahun ini saya jalani mak. Menjadi freelancer, bekerja di rumah...jualan online, ngajar privat...asyik juga loh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mantep tuh mak Ika...sampai ngajar privat, aku malah blom berani buka privat. Hehe

      Hapus
  6. Wah mantap tips2nya...
    Saya malah kepingin full time freelancer aja, biar bsa diem di kampung halaman..
    *malah curhat*
    ��

    BalasHapus
  7. setujuuu.. penjelasannya runut sekali... harus menjaga nama baik, manfaatnya banyak banget

    BalasHapus
  8. masukannya super untuk saya yang berencana menuju ke sana. TFS ya mak

    BalasHapus
  9. Menjaga nama baik dan kepercayaan itu penting banget bagi seorang freelancer.

    BalasHapus
  10. bener banget mba, jadi seorang freelance di jaman sekarang menurut saya malah lebih besar keuntungannya di banding dengan kerja kantoran yang seharian full, saya jadi teringat ada teman yang mengejek saya karena saya bekerja di berbagai bidang, dia bilang saya multitalking, pdahal menurut saya, kerja apa saja tidak masalah asalkan halal, tidak membebani dan tentunya dapat memenuhi kebutuhan hidup

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pokoknya apapun pekerjaannya mau full atau freelance yg penting halal dan kita semangat terus.

      Hapus
  11. Freelance plng cocok untuk irt sepertiku job dapat bisa sambil awasin anak2

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah sama kalau bgitu..aku ambil lerja bgini, karena sambil.ngurus anak2.

      Hapus
  12. senengnya lihat yang muda n penuh semangat...saya juga seorang frelancer konten artikel :)

    BalasHapus
  13. Aku kayaknya nggak bakat jadi freelancer karena nggak betah kerja di rumah wkwkw lebih suka suasana kantor.
    Sukses terus mbak! ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gpp mba...kan setiap orang berbeda keinginan ya, dlu saya juga begitu. Tp swtelah punya anak, mikirnya ke anak,tp masih pengen kerja. Ya ambil freelance aja. Hehe

      Sukses juga ya.

      Hapus
  14. saya jur baru kepikir mau jadi freelancer gitu mbak, tapi rasanya masih kurang pede dengan skill yang masih terbatas.... :) terimakasih sudah berbagi mbak.... :D

    BalasHapus
  15. Rinduuuuu jadi freelance lagi mak, bagi" aku yak

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan memberikan komentar. Mohon maaf link hidup dan spam akan otomatis terhapus.