Pena Cinta Punya Cerita Penuh Warna Di Hari Kemenangan

Salah satu kebahagiaanku neh
Lebaran sudah lewat, tak apa kan?. Karena, hari ini pena cinta punya cerita yang penuh warna di hari kemenangan.

Setelah melewati puasa, dalam menahan lapar, haus, amarah dan kebencian. Kita akan menemukan kemenangan yang begitu berwarna, sehingga bisa menjadikan kita manusia baru yang lebih baik. Baik dalam berperilaku, hingga baik dan cermat dalam menentukan keputusan.

Apalagi ya menjelang lebaran itu banyak sekali keputusan yang harus kita ambil. Dari kapan mudik, sampai list kebutuhan dalam menyambut hari raya. Bagi saya lebaran tahun ini begitu berwarna, karena bisa merasakan kembali sebuah kebersamaan. Nah sebelum saya cerita, mau kasih tahu dulu neh satu informasi penting. 

Ikutan Yuk Warnawarnikemenangan
Suka selfie atau narsis asyik bersama keluarga?. Coba cek yang satu ini neh, yaitu Photo Competition bersama Dulux untuk menekspresikan kebahagiaan bersama keluarga menyambut kemenangan bersama warnawarnikemenangan. Apalagi bersama kumpulan emak blogger, banyak sekali warna keceriaan yang selalu terlukiskan hingga saat ini. 

Ngobrolin puasa di tahun ini benar-benar tidak terasa, karena bersama komunitas, salah satunya Kumpulan Emak Blogger , saya bisa mengikuti berbagai event keren, yang tentunya menambah banyak ilmu pengetahuan, sahabat, sampai saudara baru. Balik lagi neh, ke cerita warna warni kemenangan 2015 yang saya rasakan begitu menyenangkan. Apakah begitu berwarna?, tentu saja. Karena, apa yang saya lalui menuju kemenangan begitu sangat menyenangkan.

Mudik

Kalau mudik, macet dimana-mana, seperti dekat rumah saya ini (JAlan ke arah Situ Bagendit)
Semua diawali dengan satu minggu sebelum lebaran. Saya memutuskan untuk pulang bertiga bersama anak-anak yang masih balita yaitu teteh Chantika (4.9 tahun) dan ade Dimas (2.8 tahun). Karena, pada saat itu suami sedang melaksanakan tugas, dan baru mendapatkan libur di malam takbir. Jujur ya, sebelum mengambil keputusan ini, suami sedikit berat, maklumlah saya bawa anak-anak dan takut ada apa-apa di jalan. 

Tapi, saya mencoba memberi keyakinan kepada suami, bahwa anak-anak akan aman dan kami selamat sampai Garut. Pagi sekali, suami mengatar kami ke full Primajasa, supaya kami tidak kena macet. Suami masih terlihat berat, hingga mencium anak-anak terus menerus. Tapi, untungnya anak-anak anteng saja tuh dengan berbagai makanan yang dibawanya, tidak rewel sama sekali, kecuali teteh Chantika yang tidak nyaman dengan bau rokok dalam bus, "padahalkan puasa ada saja yang begitu". Kami pun sampai terminal Garut sekitar pukul 12 siang. Disana sudah menunggu Ibu saya yang menunggu kepulangan cucu-cucunya.

Kue Lebaran

Lagi Asyik Bikin Kue Neh
Warna kemenangan semakin membahagiakan ketika saya bisa langsung bercengkraman dengan adik-adik yang sudah 4 bulan tidak saya temui. Biarpun masih terasa cape, dan lemas, karena lagi puasa. Tidak menyurutkan tekad saya untuk langsung memetik hasil kebun, yang langsung dijadikan bahan dalam membuat kue lebaran, "asyikkan". Kebetulan neh hari itu Ibu mengajak saya untuk membuat kue nastar keju, yang menjadi kesukaan semua orang.

Kan ribet bikin kue?. Ah bagi saya tidak, apalagi ini tradisi satu tahun sekali, kan lumayan juga hemat uang hehehe. Apalagi lebaran ini akan banyak keluarga yang datang, maka seperti biasa, saya dan keluarga ngobrol cantik sambil membuat kue lebaran.

Baju Lebaran

Tahun ini saya dan suami sama sekali tidak menjatahkan beli baju lebaran, soalnya kami sudah banyak gratisan hehe, "alhamdulillah". Apalagi gratisnya bisa milih lagi, semua itu berkah puasa, berkah ngeblog, dan berkah ngurusin keuangan orang. Tapi, memang tahun sebelumnya saya juga jarang beli banyak seh, THR bajunya darimana-mana kok, "bukan pamer loh". Nah kalau anak beda lagi, itu pasti ada jatahnya, kalau bukan kita yang beliin, siapa lagi?. Ada deh nenek dan eyangnya hehehe.

Malam Takbiran, Dan Silaturahmi

Tahun ini menjadi lebaran pertama saya tanpa Ayah mertua. Karena, setelah lebaran tahun lalu (2014), Ayah telah berpulang. Jadi, sepi dan berbeda, kami pun tidak bisa merasakan kehangatan sosok Ayah (kandung dan mertua) lagi. Dan malam takbiran pun hanya saya dan keluarga isi dengan doa bersama, sambil yasinan, hingga memasak menu lebaran sederhana. 

Apalagi setelah shalat ied tidak banyak yang kami lakukan, baik jalan-jalan atau menikmati liburan. Bagi saya bisa bersama orang tua, menemani mereka, itu sudah membahagiakan. Biasanya setelah shalat kami langsung nyekar ke makam, dan silahturahmi ke Kakek dan saudara tertua. Habis itu ya tidur, ga ada yang lain lagi. Lagian cuaca cukup panas, jadi malas sekali untuk keluar rumah, apalagi jalan-jalan, hanya menghabiskan uang saja. Lebih baik disimpan, untuk masa depan anak-anak.

Kumpul Keluarga
Kumpul Bareng Keluarga
Kenapa saya bilang, tahun ini menjadi lebaran paling berwarna dan menyenangkan?. Karena, saya bisa menyatukan kembali keluarga yang berselisih, mendatangkan keluarga jauh yang sudah jarang pulang kampung, dan mengumpulkan keluarga besar, baik dari pihak Ibu maupun ayah saya. Hingga akhirnya saling menyapa, bersilaturahmi, duduk bersama, dan berbagi kebahagiaan.

Kalau tidak ada acara syukuran dalam rangka khitan anak saya, mungkin lebaran ini akan sepi seperti tahun sebelumnya. Atau tepatnya setelah Ayah dan nenek berpulang ke pangkuan Sang Illahi. Tapi, di lebaran tahun ini begitu berbeda, dengan berkumpulannya keluarga besar yang sudah jarang ditemui. 

Biarpun acara ini sederhana, tentunya banyak sekali persiapan yang harus saya lakukan. Untungnya masalah kue sudah terselesaikan, masak-masak sudah beres, karena saya memilih untuk memasak sendiri menu syukuran. Kan keluarga saya jago masak semua, "pamer lagi hihi". Apalagi dengan memasak seperti itu menambah keakraban bersama keluarga, pokoknya kerasa banget deh kekeluargaannya. Ada yang bakar sate, motongin sayuran, memasak menu, sampai menyiapkan hidangan penutup. 

Terus, apakah menjelang syukuran dan lebaran, rumah di cat?.

Salah satu produk Dulux : Sumber Gambar Dulux
Wah kalau ada yang tanya seperti ini seh, jawaban saya tidak ada. Soalnya rumah di kampung masih bersih, rapi, dan catnya masih kinclong. Tradisi cat atau ganti furniture pun ga ada, soalnya semua masih aman dan nyaman. Lagian di rumah itu pake cat Dulux yang di jamin tahan lama. Terakhir bagian luar rumah di cat 4 tahun lalu, setelah anak pertama saya lahir di kampung. Tapi, masih bersih saja tuh. Jadi ga perlu cat setiap tahun.


Kunjungi Ini Neh untuk Informasi Dulux
Websaite: http://warnawarnikemenangan.com/
FB: https://www.facebook.com/LetsColourIndonesia
Tw: http://twitter.com/letscolourid
Instagram: http://instagram.com/letscolourID
Youtube: http://www.youtube.com/user/LetsColourID


Nah ada yang menarik neh di warna warni kemenangan ini ada promo asyik yang diberikan Dulux. Yakni berupa potongan harga setiap pembelian produk Dulux senilai 1 juta rupiah. Jadi, kalau ada yang mau ganti cat, buru-buru deh beli Dulux mumpung lagi promo neh. Apalagi Dulux ini memiliki banyak sekali referensi warna yang bisa membuat rumah semakin cantik. 

Rumah saja butuh warna, begitu pun dengan kehidupan kita. Bagi saya moment indah bersama keluarga menjadi warna yang menghiasi perjalanan hidup. Sesibuk apapun, mau itu lebaran ataupun bukan, saya akan selalu menyempatkan pulang kampung, untuk bertemu keluarga, melihat keadaan mereka, dan tentunya melepaskan rasa rindu. Karena, sudah tidak bisa bersama lagi setiap hari.

Kue Lebarannya neh
Warna warni kemenangan 2015 ini menjadi, moment bahagia yang tidak akan pernah saya lupakan. Karena kebersamaan seperti ini sangat sulit saya rasakan setiap hari ataupun bulan dan tahun. Maka, terasa begitu indah ketika kemenangan itu di warnai dengan adanya sebuah kebersamaan, menikmati kue lebaran, sampai berbagi THR. Yang akhirnya pena cinta pun bisa selalu menggoreskan cerita-cerita bahagiannya.

"Tulisan Ini Diikutsertakan Dalam Blog Competition
Warna Warni Kemenangan Bersama Kumpulan Emak Blogger"



18 komentar

  1. Selalu rapi, Mbak. Salut. Saya numpang belajar dari baca tulisan ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mba. Senang rasanya, mari kita saling belajar mba. Saya juga baru belajar.

      Hapus
  2. Saya malah setiap pulang kampung selalu menyempatkan diri untuk mengecat rumah. Walaupun selalu aku kerjakan sendiri dan orang rumah jadi tim penilai.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mantep tuh mas selalu cat rumah, saya jarang malah tiap tahun juga. MAsih bersih soalnya.

      Hapus
  3. Biasanya udah jadi rutinitas yah kalau mau lebaran.

    Biar fresh tampilan rumah kita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngecat ya mba?.

      Kalau saya seh jarang sekali tiap tahun hehe. Kan fresh itu bukan saja rumahnya, bisa dari yang ngisi rumahnya hehe.

      Hapus
  4. kue nastarnya bikin ngiler hehehe....
    mudik adalah salah satu warna dalam lebaran di negara kita ya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget mba Santi, kira2 negara lain ada mudik ga ya.

      Boleh mba ambil saja nastarnya hihi

      Hapus
  5. Wahhh..banyak banget rencana yg mau dikerjain di hari kemenangan mu mak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu sudah aku lakuin mba Ade, lebaran kemarin. Jadi di rangkum saja ceritanya.

      Hapus
  6. Selalu ada nastar dhari kmenangan

    BalasHapus
  7. kue lebarannya masih ada gak ? hehehe

    BalasHapus
  8. kue nastar kesukaan saya setiap lebaran pasti ada :D

    BalasHapus
  9. Rasanya memang lengkap sekali ya mak hari raya kita kalau bisa berkumpul bersama keluarga tercinta, apalagi ngumpul rame2 kayak keluarga besar Mak Liswanti ini. Bahagia banget pastinya.

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan memberikan komentar. Mohon maaf link hidup dan spam akan otomatis terhapus.