Tips Mengelola Angpau Anak


Ilustrasi (Keuangan dan tabungan)
Assalamualaikum, akhirnya hari ini saya bisa berbagi cerita keuangan lagi neh. Entah kenapa kalau urusan duit saya suka langsung melek dan seger saja otaknya hehehe.

Masih syawalkan ya?, ga apa-apakan baru cerita ini?. Nah sebelum lanjut saya ngobrolinnya, mau nanya dulu neh ok.

Kalau anak dapet angpau dipake apa?

Nah, kalau nanyanya ke saya, pasti saya jawab "di tabung dan investasiin saja". Serius?, iya dong. 

Ceritanya lebaran tahun ini tidak seperti lebaran tahun sebelumnya. Kok bisa?, karena angpau anak-anak tahun ini alhamdulillah banyak. Kalau tahun sebelumnya angpau yang didapat anak paling dari ua-uanya, nenek-neneknya, dan tentunya teman-teman saya dan juga klien. Nah kali ini se kampung loh, eits tapi itu Dimas aja yang dapet loh, maklumlah kan dia habis disunat hehehe.

Kalau biasanya habis acara begitu, uang kembali diambil orang tuanya yang punya hajatan. Tapi, saya tidak. Soalnya uang yang saya keluarkan untuk syukuran sederhana anak, memang sengaja dikumpulkan untuk pendidikan masa depannya, (hasil nulis pula, ga pamer kok hehe). Jadi, tentu saja angpau yang Dimas dapat di hari sunatannya itu akan kembali menjadi uang pendidikan untuk masa depannya.

Karena saya punya 2 anak, tentu ingin sekali uang itu berguna bagi keduanya. Lalu apa yang akan saya lakukan?. Ini dia tips sederhana yang saya lakukan.

Ilustrasi Angpau
Uang yang anak saya dapat dari angpau lebaran dan angpau sunatan, setelah dikurangi jatah beli mainan, zakat dan lainnya. Maka, uang yang ada adalah sebesar 6.500.000 "ini bukan pamer loh ya, bisa sebagai contoh ok". Tadinya saya berpikir untuk kembali mendepositokan uang tersebut, ditambah dengan simpanan saya. Tapi, niat itu tidak saya lakukan, dan memilih mengelolanya kedalam beberapa post.

Simpanan Anak

Post pertama tentu saja saya menabungkannya ke dalam 2 rekening anak, masing-masing sebesar 500.000. Saya takutnya ke depan mereka meminta beli sesuatu, jadi uang ini akan saya gunakan untuk kebahagiaan mereka. Bisa buat beli baju yang mereka inginkan mungkin, atau yang lainnya. Yang penting mereka suka apa, bisa beli pake uang ini, dan lumayan jugakan bisa nambah uang tabungan mereka. 

Beli Kambing

Mungkin ini terdengar konyol ya, tapi itu yang saya lakukan. Kalau urusan bayar premi atau investasi surat berharga mungkin sudah biasa kita dengar. Kalau saya lebih asyik, sebagian angpau anak investasiin aja sama si kambing.

Dengan uang 4.000.000 saya bisa mendapatkan 5 ekor kambing dengan usia yang berbeda. Loh kambingkan mahal?. Mahal kalau belinya pas mau Idul Adha, dan mungkin umurnya sudah gede. Inikan belinya masih kecil-kecil, ada deh yang lumayan gede. Kambingnya diapain?. Tentu saja di rawat di kampung, biar nantinya terus beranak. Dan saya pernah nyoba cara ini benar-benar menguntungkan, apalagi kalau di jual pas menghadapi Idul Adha, penjualan bisa di atas 2.500.000.

Saya anggap ini aset penting buat ngumpulin uang demi pendidikan anak, kalau asuransi pendidikan sudah punya post tersendiri dari dulu. Inikan bisa buat usaha juga, bener ga?. Jangan malu ternak kambing, karena itu menguntungkan hehehe.

Emas

Investasi emas memang yang paling sering kita temuin, begitu pun saya juga. Dengan uang yang masih tersisa 1.500.000, membeli emas memang sangat pas untuk dilakukan. Biarpun hanya dapat beberapa gram saja, kan lama-lama dan sedikit demi sedikit akan terkumpul banyak juga. 

Itu dia beberapa post yang saya lakukan dalam mengelola angpau anak, semua tentu saja sudah melalui proses hitung menghitung dan pemikiran yang matang. Dan kemudian saya ambil keputusan dengan mengatur uang itu ke dalam 3 post ini. Semoga disaat waktunya nanti, semua yang saya lakukan bisa berguna untuk anak-anak.

19 komentar

  1. Wah...ide yang bagus nih... mengelola uang angpau dengan menginvestasikannya dengan ternak kambing.. Uangnya bisa jadi berlipat2 tuh.. Lumayan ya Mbak buat nambah2in tabungan anak2..

    BalasHapus
  2. angpau anak2 saya waktu dapet lebaran kemarin pun saya tabungkan ke tabungan mereka masing2 mak... :)

    BalasHapus
  3. Ohiyaa, ternak kambing jarang terpikirkan. Padahal menguntungkan. Asal bisa ngurusnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ternak itu menguntungkan mak. Kalau saya memilih simpan di kampung, kan banyak yang ngurus disana.

      Hapus
  4. waaaw...keren juga tuh ide beli kambing. tp mesti cari yg pinter ngurusinnya ya...secara itu aset gitu looh...^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget kalau mau ngurus kambing, minimal punya tanah buat dibuat kandang, ada yang kurus. Insya allah berjalan lancar mba

      Hapus
  5. wah...bagus ini mbak, ada pembagiannya ya..
    kalau angpaunya anak saya kemarin dia minta masukin semua ke buku tabungannya :D
    lengkap dengan uang recehan Rp200,-nya juga :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seperti anak saya itu, kalau celengan meski masuk rekening semua. Ampe pusing ngitungnya hihi.

      Itu ada pembagian post, karena dapetnya alhamdulillah. Kalau masih ratusan mah paling masuk rekening.

      Hapus
  6. Bagus juga idenya untuk ternak kambing Mbak. Saya sihbmasihbditaruh di rekening tabungan tempat saya kerja. Dibuka khusus untuk uangnya dia. Tidak dikenakan biaya admin sih rekeningnya. Hehehe.

    BalasHapus
  7. Wah, mantap nih masukan nya mbak :D

    BalasHapus
  8. Hmmm kalau udah gede mah angpaonya di minta semua sama si anak. :D

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan memberikan komentar. Mohon maaf link hidup dan spam akan otomatis terhapus.