3 Alasan Memilih Nikah Muda


[Wedding] seorang teman bertanya kepadaku, kenapa memilih nikah muda?

Yup, saya menikah di usia 22 tahun, tepatnya 1 minggu setelah dinyatakan lulus kuliah. Persiapannya sendiri dilakukan berbulan-bulan. Bahkan, ketika sedang menyusun skripsi, saya harus pulang ppergi Garut Jakarta untuk mengurus pernikahan di kantor suami. Karena saya menikah dengan seorang Tentara. Rasanya memang melelahkan mengurus pernikahan sendiri, tapi disinilah nikmatnya, saya merasa puas dengan pekerjaan yang saya lakukan sendiri. Lelah hilang, setelah dinyatakan syah oleh Agama, Negara dan diakui di kantor suami.

Keputusan menikah muda ini bukan tanpa godaan dan cibiran. Apalagi tanpa sepengetahuan orang banyak mengurus pernikahan yang sudah berbulan-bulan, tiba-tiba saya membagikan undangan. Sudah pasti banyak yang berpikiran negatif ini dan itu. Karena tidak mau timbul fitnah dan prasangka buruk orang lain, yang sampai menyakiti hati orang tua. Saya pun menjelaskan kenapa menikah muda, dan kenapa tidak melibatkan banyak orang, serta tidak memberi tahu dari awal. Semua itu karena saya tidak mau merepotkan orang lain lagi. Apalagi sudah ada teman-teman di WO yang membantu dan kasih support, bahkan disponsorin langsung #eaaah.


Pasti banyak yang memilih menikah muda. Dan sudah pasti memiliki alasan tersendiri. Saya sendiri memilih nikah muda di tahun 2008, karena memiliki beberapa alasan, seperti:

1. Menghindari fitnah

Saya kenal dengan suami sudah di tahun 2005, tepatnya setelah 2 tahun meninggalnya pacar pertama saya. Saya berpacaran dengan suami banyak LDRan, karena dia tugas di luar kota. Bertemu pun kadang cuma sehari atau 2 hari saja. Barulah suami ditempatkan di Jakarta, dia langsung memutuskan mengajak saya menikah. Semenjak di Jakarta, saya sering bertemu dengan suami, apalagi saya sering berlibur dan tinggal di Jakarta. Rencana setelah lulus kuliah pun akan bekerja di Jakarta.

Seringnya bertemu, pasti ada banyak sekali godaan dan fitnah. Maka dari itu, saya dan suami memutuskan menikah. Supaya hubungan kami cepat halal, dan terhidar dari segala fitnah. Ternyata alasan saya ini diterima dengan baik oleh orang tua, Guru, dan para sesepuh. Apalagi di keluarga sangat kental dengan Agama. Dengan secepatnya halal, saya bisa bebas bersama dengan suami.

2. Belajar Mandiri

Saya adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Adik-adik masih kecil waktu itu. Sudah memiliki niat, lulus kuliah, lalu kerja buat adik-adik. Karena bapak sudah tiada, dan tidak ingin membuat ibu khawatir. Saya pun memutuskan untuk hijrah ke Ibukota untuk bekerja. Supaya di Jakarta ada yang jaga dan ibu tenang, makanya saya memilih menikah muda. Belajar mandiri dan memulai semua dari nol.

3. Sudah Jodohnya

Memutuskan menikah mudah, semua itu karena sudah jodohnya. Kalau bukan jodoh, tetap ga bakalan jalan. Allah SWT telah memberikan jodoh kepada saya lebih cepat, sehingga saya punya imam yang akan membimbing dan menjaga saya.

Dengan 3 alasan ini saja, sudah cukup bagi saya untuk memutuskan menikah muda. Biarpun emosi saya masih naik turun di awal menikah, setidaknya saya banyak belajar. Ada banyak suka dan duka di usia pernikahan yang menginjak 9 tahun. Biarpun saya sulit punya anak, tapi kini buah hati telah melengkapi kebahagiaan rumah tangga saya. Dengan menikah muda, setidaknya saat anak dewasa saya dan suami masih kuat dan aktif bekerja, sehingga bisa melihat mereka tumbuh dan menggapai cita-citanya.

Setiap orang yang memutuskan menikah muda, pasti punya alasan tersendiri, sama halnya dengan saya. Nah, kalian sendiri menikah di usia berapa? Adakah yang menikah muda?

12 komentar

  1. mungkin tergantung lingkungan ya mba, di daerah saya nikah 22 itu sudah standar, nikah setelah lulus SMA juga dimaklumi, nikah ketika tamat SMP nah itu yang namanya nikah muda.

    Tapi memang nikah itu butuh ilmunya bukan patokan umur ya ^_^ keep sharing mba.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti beda-beda ya. Di kampung saya yang nikah muda dari usia SMP sampe 22. Dari usia 22 seterusnya, bisa ditebak deh disebut ketuaan. Padahal mau nikah usia berapapun kan semua itu udah ditentukan sama Sang Pencipta. Kalau sudah waktunya jodoh datang, pasti nikah ya hehe.

      Terima kasih sudah berkunjung

      Hapus
  2. Saya termasuk telat, 26 baru nikah..jodohnya baru datang

    BalasHapus
  3. pengen nikah muda, tapi belum dapet jodoh
    hmmm

    BalasHapus
  4. nikah muda tapi gak ada dana...

    BalasHapus
  5. Dulu nikah di usia 25 :D
    Itu aja udah dibilang 'telat' (padahal tinggal di perumahan)
    Karena ada tetangga yang nikah di usia 21

    BalasHapus
  6. saya juga dulu mau nikah muda mbak lis...tapi apa daya blom laku-laku hahahhaha

    BalasHapus
  7. Dulu saya juga pengen nikah usia 23 atau 24, tapi karena harus lanjut kuliah diundur dulu.

    BalasHapus
  8. Aku juga 22 tahun mbak nikahnya. Tapi masih kuliah. Hehehe. Apa nggak banyak dicibirin sama sodara2 tuh? :D :D :D

    BalasHapus
  9. Aku dulu nikah usia 26 tahun aja kuanggap masih muda, hahahaa
    Alhamdulillah ya mbak, malah enak sih usia 22 udah nikah. Bisa pacaran lama setelah nikah.

    BalasHapus
  10. Saya 26 Mbak..pengennya sih di atas 30 karena kerjaan lagi bagus-bagusnya. Tapi kenal suami yangnpenget nikah cepat, ya sudah..berubah pikiran..Iya. Memang kalau sudah jodohnya segala rencana bisa terlupakan. Seperti sudah diatur oleh-Nya:)

    BalasHapus
  11. Aku nikah umur 21, mba

    Tahun depan aku genap 40thn saat anak ku usia 17 tahun.

    Mama masih kinyis-kinyis saat anak mulai berkumis hahahaha

    berkah nikah muda

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan memberikan komentar. Mohon maaf link hidup dan spam akan otomatis terhapus.