Strategi Kebijakan Fiskal Dalam Menjaga Stabilisasi Makro Dan Pertumbuhan Ekonomi


[Keuangan] Malam ini sedikit berbeda neh, pengennya bahas keuangan lagi, tapi bedanya bukan tentang investasi atau anggaran rumah tangga lagi. Melainkan tentang kebijakan fiskal. Pada jumat kemarin (6/7) saya menghadiri diskusi bersama Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang bertempat di Jakarta. Acara bincang blogger ini sendiri dalam rangka "Fiscal Day" yang diadakan Kementerian Keuangan dari tanggal 5-6 Oktober 2017.

Semuanya pasti sudah tahukan bahwa kebijakan fiskal ini menjadi kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah. BKF sendiri memiliki peranan penting, salah satunya sebagai unit yang merumuskan kebijakan yang antisipatif dan responsif untuk Indonesia Sejahtera.


Banyak hal yang di bahas dalam diskusi kali ini, terutama dalam hal utang negara, perpajakan, hingga PKH (Program Keluarga Harapan). Dalam diskusi ini sendiri hadir Hidayat Amir, PhD dari Pusat Kebijakan APBN, Badan Kebijakan Fiskal. Bicara tentang perekonomian dulu dan sekarang tentu saja berbeda. Dulu dan sekarang itu ga bisa disamakan, lihat saja nilai tukar dollar terhadap rupiah juga berbeda. Dan kurs juga yang membuat utang semakin meningkat.

Setiap orang pasti punya utang, begitupun dengan negara. Utang negara yang terus meningkat, tentu digunakan untuk banyak hal, salah satuya pembangunan infrastruktur. Apalagi negara kita termasuk ketinggalan dalam hal infrastruktur. Karena dengan infrastruktur yang baik, pertumbuhan ekonomi pun semakin meningkat. Jadi, jangan kaget dulu, utang pemerintah pun digunakan untuk kemajuan masyarakat juga, yang terpenting utang tersebut diatur dengan baik. 

Tentu kita inginkan negara kita tetap maju, dan perekonomian yang semakin meningkat. Dalam hal pertumbuhan ekonomi, Kebijakan Fiskal ini menjadi kebijakan yang ditempuh pemerintah untuk mempengaruhi perekonomian dalam rangka menjaga stabilisasi makro, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Selain itu menyediakan barang publik untuk peningkatan kualitas pelayanan publik, mengantisipasi ketidakpastian, dan kegagalan pasar, serta meredistribusi pendapatan dan perlindungan sosial. 

Kalau bicara ekonomi makro saya jadi ingat dengan pelajaran waktu kuliah, dimana ekonomi makro ini bisa digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk mempengaruhi target-target kebijakan, mulai dari stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja, hingga pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan. Dengan ekonomi makro ini pemerintah bisa menggunakannya dalam melakukan prediksi untuk membantu pengembangan dan evaluasi kebijakan ekonomi, serta strategi-strategi. Apalagi indikator ekonomi makro ini menjadi basis perhitungan APBN untuk tahun 2018. Simak prediksi-prediksinya berikut ini.

Sumber Badan Kebijakan Fiskal
Bahkan dalam rangka mendorong kebijakan fiskal dapat berfungsi dengan optimal, Pemerintah secara konsisten berupaya mewujudkan pengelolaan fiskal yang sehat dan berkelanjutan, yakni dengan:
  • Mendorong produktivitas APBN sebagai instrumen fiskal untuk menstimulasi perekonomian dengan tetap menjaga keseimbangan makro ekonomi.
  • Meningkatkan efisiensi dalam pengalokasian anggaran untuk mendukung pencapaian target pembangunan dengan tetap menjaga keberlanjutan fiskal serta memenuhi aspek keadilan antar generasi.
  • Memperkuat daya tahan fiskal dalam menjaga terlaksananya program prioritas dan mempunyai daya redam yang efektif untuk merespon dinamika perekonomian.
  • Mengendalikan risiko dan menjaga keberlanjutan fiskal.
Untuk mewujudkan pemantapan pengelolaan fiskal untuk mengaselerasi pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan, maka dari itu APBN sebagai instrumen kebijakan fiskal akan diarahkan supaya lebih produktif, efisien dan berdaya tahan. Serta mampu mengendalikan risiko baik jangka pendek dan menegah. Maka Pemerintah di tahun 2018 akan melakukan beberapa strategi Kebijakan Fiskal di tahun 2018:
  • Mendorong optimalisasi pendapatan negara melalui peningkatan tax ratio dan optimalisasi pengelolaan sumber daya alam dan aset negara. 
  • Melakukan penguatan kualitas belanja melalui peningkatan kualitas belanja modal, efisiensi belanja barang, sinergi program perlindungan sosial untuk mendorong efektivitas program pengetasan kemiskinan dan pengurangan kesenjangan, menjaga dan refocusing  anggaran prioritas (infrastruktur, kesehatan dan pendidikan) dan penguatan kualitas desentralisasi fiskal.
  • Menjaga keberlanjutan dan efisiensi pembiayaan melalui pengendalian defisit dan rasio utang dalam batas aman dan mendorong keseimbangan primer menuju positif, serta mengembangkan pembiayaan yang inovatif dan kratif. 
Dengan begitu secara umum postur makro fiskal di tahun depan akan lebih diarahkan untuk menstimulasi perekonomian dan tentunya mewujudkan kesejahteraan melalui optimalisasi pendapatan, peningkatan kualitas belanja, dan menjaga keberlanjutan fiskal. Selain itu arah kebijakan fiskal pada tahun 2018 akan bersifat ekspansif terarah dan terukur dengan menjaga defisit berkisar pada 2,30% hingga 1,90% terhadap PDB. Ini mengigat pada 5 tahun terakhir defisit anggaran cenderung meningkat namun relatif terkendali dalam batas aman. 



Sumber Badan Kebijakan Fiskal

Sementara itu, keseimbangan primer mulai negatif pada tahun 2012 yakni 0,64% terhadap PDB dan cenderung meningkat negatif 1,01% terhadap PDB di tahun 2016. Untuk tahun 2018, keseimbangan primer diharapkan dapat terus diarahkan kearah positif berkisar negatif 0,60% hingga 0,40% terhadap PDB. Sehingga tidak menganggu keberlanjutan fiskal dalam jangka menengah. Dan melalui kebijakan ekspansif yang terarah dan terukur diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan, hingga diikuti dengan pengelolaan kebijakan fiskal yang sehat dan berkesinambungan dengan mengendalikan defisit dalam batas aman.

Semoga saja dengan berbagai strategi kebijakan yang diambil, perekonomian semakin tumbuh dengan baik dan meningkat. Dan negara pun semakin maju dan berkembang, baik dalam mengatur keuangan dan bijak dalam mengelola anggaran negara.     




Sumber tulisan: 
Hasil diskusi dan KEM PPKF 

75 komentar

  1. aku udah lama nggak baca yang beginian. Jadi menambah informasi baru seputar ekonomi khususnya kebijakan fiskal. Aamiin semoga benar terwujud defisit RAPBN tahun 2018 dapat diturunkan sesuai harapan.

    BalasHapus
  2. Langsung flashback waktu masih kuliah di akuntansi dulu :-D

    BalasHapus
  3. Aduh kalau sudah menyinggung masalah utang negara, kog aku langsung deg deg plus Teh Lis wkwkwk. Semoga aja pandapatan negara.kita beneran defisit, bisa bayar utang dan perekonomian terus membaik.

    BalasHapus
  4. Sepertinya tahun depan penuh dengan optimisme ya mba.. prosentase defisitnya turun, lebih banyak menggerakkan pendapatan ya meskipun itu lewat jalur tax, setidaknya semoga ga menambah utang negara

    BalasHapus
  5. Tulisannya berat, jaman sekolah dulu nilai pelajaran ekonomi dan akuntasi saya jelek krn sering bolos. hehehe. Lha gurunya cm menjelaskan sambil baca buku aja, menjemukan....

    BalasHapus
  6. Awalnya keliatan pusing ya, tapi sebenarnya menurutku intinya kita sebagai warga negara harus tau pajak kita itu dipakai untuk apa aja hehe.. ^^ nah lumayan clear lah dari tulisan yg bersumber juga dari info dr BKF nya langsung. jadi ga simpang siur kan.. siip

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan harus tahu lagi mas, tapi bisa memahami ya, jadi banyak tahu nantinya.

      Hapus
  7. Semoga aja langkah2 strategi fiskal untuk kedepannya ini semakin membaik, perekonomian negara semakin baik pula, pengangguran berkurang (bertambahnya kesempatan bekerja bagi pengangguran).

    BalasHapus
  8. Seperti pas waktu kuliah nih heheh belajar FIskal.

    BalasHapus
  9. heuheu klo udah ngomongin makro-mikro ekonomi, biasanya aku melipir karena penjelasan seringnya ala text-book ... dari tulisan ini, aku jadi paham pelan2

    BalasHapus
  10. Semoga tujuan fiskal Indonesia tercapai, aamiin... ^_^

    BalasHapus
  11. yang saya tahu instansi saya ikut nyumbang 20 persenan pendpatan negara mbak, kami mungut bea masuk, bea keluar, dan pajak2nya

    yah, kita tahu sekarang pengeluaran lebih besar dari pendapatan, sekarang pemerintah giat2nya bangun infrastruktur, yahh ini investasi masa depan indonesia juga. semoga saja setelah infrastruktur mantap, pemerintah bisa lunasi hutang2nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah instansinya mana mas?
      Amin. Semoga infrastruktur kita semakin baik, dan hutang juga lunas ya.

      Hapus
  12. Setuju sih dengan pembahasan ttg utang, selama digunakan untuk hal produktif dan terkontrol. Toh kita sebagai masyarakat umum juga bisa ikutan berinvestasi di surat utang negara sekaligus menikmati hasil pembangunan nantinya.

    BalasHapus
  13. ilmu baru ni, jadi keingat masa lalu yang dulunya perna belajar FIskal, semoga kedepannya semakin berjaya.

    BalasHapus
  14. Jujur aja aku tuh udah lama penasaran dan pengen duduk langsung dengan ahlinya yang bisa menjelaskan tentang utang negara, kalau diskusi dengan orang yang tidak tepat yang ada malah ribet. Makanya bersyukur banget bisa ikutan Bincang BKF, benar-benar membuka pikiran dan menambah wawasan. Mudah-mudahan kalau ada keluarga atau teman yang penasaran soal utang negara aku bisa bantu jelasin :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah cakep, kita bisa jelasin, biar yg diluar sana tidak asal ngomong juga ya.

      Hapus
  15. mendorong produktivitas APBN ini memang harus dilakukan agar pertumbuhan fiskal menjadi semakin lebih baik, mba

    BalasHapus
  16. Kadang kita ogah belajar kayak ginian padahal penting juga buat mengawal APBN yang dibuat pemerintah

    BalasHapus
  17. jadi mengenang zaman kuliah ya, Mbak. Diskusi seperti ini perlu juga melibatkan mahasiswa supaya ilmunya lebih practical.

    BalasHapus
  18. Tulidsn mbak Liswanti Pertiwi ini bagi membuka wawasan baru yang selama ini sudah hampir tertutup, hehe...maklumlah sudah lama gak pernah baca-baca yang menyangkut ekonomi makro-mikro dan tetek-bengeknya. Tulisan yang berbobot dan sarat pengetahuan.

    BalasHapus
  19. Wah semoga APBN 2018 membaik ya mbak...

    BalasHapus
  20. Semoga negeri tercinta ini semakin maju dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat ya, Mbak.

    BalasHapus
  21. Bener ya kak, ini emang bedaaa bgt dgn bahasan investasi atau ilmu keuangan praktis pada umumnya huehe. Memang lbh kompleks kl bahas anggaran belanja negara ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju banget. Kakau ngobrolin yg begini waktunya harus lebih lebih lama dan terus.

      Hapus
  22. Hehehe aku kurang paham mba Lis tentang fiskal, cuma bisa setuju kalau pajak adalah pendapatan besar negara yang harus dikelola dengan baik. Masyarakat juga harus taat pajak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makanya masyarakat harus taat pajak dan bayar tepat waktu ya

      Hapus
  23. Dulu daku sempat di di bagian program anggaran. Menambah wawasan tentang kebijakan fiskal 2018 nih

    BalasHapus
  24. wah jadi belajar lagi nih baca tulisan ini.

    Tfs mbak Lis!

    BalasHapus
  25. Puyeng aku mba ngomongin ginian. Wkwkwkw...harapannya sih semoga orang2 taat pajak ya.

    BalasHapus
  26. Waddduuhhh bahasannya lumayan juga artikelnya kakak.. Tapi apapun yang dilakukan pemerintah untuk kebaikan bangsa wajib didukung.

    BalasHapus
  27. Tulisannya berat banget nih, tapi banyak informasi pentingnya. Apalagi buat yang awam soal ekonomi kayak aku :))

    Thanks for sharing mba!

    BalasHapus
  28. Pengen tahu cara mereka kalkulasi utang negara, terus jaminannya apa saja. Penting nih buat pelajaran minimal di rumah tangga.

    BalasHapus
  29. Serasa kuliah dulu niy bahas kebijakan fiskal ya...

    BalasHapus
  30. ini kek baca artikel analisa ekonomi dari seorang ekonom handal. Btw, bermanfaat artikelnya.

    BalasHapus
  31. Berat nih bobotnya hehe...tetapi tetap membuka wawasan atau updates lagi. Apalagi berkaitan dengan APBN. Kadang kita familiar dengan singkatannya tapi bolehlah tahu bagaimana dalamnya. Asal jangan pusing. hehe

    BalasHapus
  32. Bahasan tulisan lumayan berat buat aku, dulu pertama dengar fiskal itu pas mau keluar negeri. Ada istilah bebas fiskal kalau mau masuk ke suatu negara. ternyata ada kaitannya dengan pendapatan negara ya mbak.

    BalasHapus
  33. Kadang, perlu banget nyisihin waktu baca tulisan yang begini. Supaya tahu kondisi sekarang gimana, ga asal ngarang/percaya-percaya aja kalau ada info yang ga bener.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju mba, biar ga asal ngomong ya. Padahal ga seperti itu. Baca ekonomi dan keuangan negara penting.

      Hapus
  34. Postingan yang padat bergizi banget nih mbaaa
    Tengkyu ya
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    BalasHapus
  35. semoga makin baik ya keuangan negara ... aamiin

    BalasHapus
  36. Buat saya, moga aja negara kita semakin maju dan berkembang. Pengaturan keuangan dan bijak mengelola anggaran negara, seperti yang sudah disebutkan.

    BalasHapus
  37. Nilai tukar jg mempengaruhi hutang negara ya
    Kebijakan pemerintah memang sngat berpengaruh untuk perekonomian negara.

    BalasHapus
  38. Keluar masuk kantor pajak gak pernah mikirin ini uang kemana aja larinya. Baca inj jadi ngeh tentang belanja negara. Mumet juga ya?

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan memberikan komentar. Mohon maaf link hidup dan spam akan otomatis terhapus.