Anakku Jadilah Pemimpin Tangguh dan Rendah Hati

Dok. Pribadi


“Anak kita menjadi seorang pemimpin hebat ?”.

Orang tua mana coba yang tidak ingin anakya menjadi orang yang hebat, sukses dan kelak menjadi seorang pemimpin yang berwibawa, semua orang tua pasti menginginkannya, begitu pula dengan saya sebagai orang tua baru yang meiliki dua orang anak laki-laki dan perempuan.

Anak sulung saya memang baru berusia 3 tahun pada tanggal 9 Oktober kemarin dan yang bungsu baru berusia 10 bulan, tapi saya memiliki harapan yang besar kepada mereka, kelak menjadi orang yang sukses melebihi kedua orang tuanya.

Menjadi hebat dan sukses tidaklah mudah, untuk mencapainya perlu pengorbanan besar dan kerja keras, tapi terkadang keinginan anak dan orang tua pun berbeda, saat orang tua ingin anaknya menjadi A, sedangkan anak ingin menjadi B, dan tidak sedikit pula perbedaan pendapat dan keinginan itu menimbulkan pertengkaran antara anak dan orang tua.

Sebagai contoh beberapa waktu lalu saya sedang menyapu lantai di depan rumah, dan diseberang jalan saya melihat seorang gadis remaja umurnya mungkin sekitaran 14 tahunan, karena masih kelihatan belia sekali, dia berlari dan tiba-tiba seorang pria yang kira-kira berumur 40 tahunan mengejarnya, dan langsung menarik tangan gadis itu.

Pria itu teriak sambil meneteskan air mata. “Fit, Bapak mohon kamu jangan pergi, ayo pulang”. Gadis itu entah bernama Fitri Fitra saya tak tahu pasti, yang jelas saya dengar bapak itu berucap demikian.

“Tidak pa...mau kesana..mau datang” jawab gadis itu sambil berusaha melepaskan tangan bapaknya.

“Jangan, nanti ada apa-apa..kamu masih sakit” bujuk si bapak.

Akhirnya setelah 15 menit mungkin, anak itu dapat dibujuk pulang sama bapaknya naik ojeg yang lewat. Penasaran donk saya, ada apa? Dan megapa terjadi seperti itu. Ternyata yang melihat kejadian itu bukan saya saja tapi ada orang lain.

“Tadi kenapa bu...orang mana ya?” tanya saya pada seorang ibu di seberang jalan.

“Oh itu...si Fitri anak kampung sini juga, tadi bapaknya ngejar dia yang mau kabur, pengen ketemu laki-laki kenalan di facebook..katanya sih, padahal dia lagi sakit, baru pulang dari rumah sakit” jawab si ibu dengan penjelasan yang sejelas-jelasnya. (benerkan namanya Fitri... J).

Pelajaran yang dapat saya ambil dari kasus tersebut, adalah keinginan seorang gadis remaja yang baru beranjak dewasa itu, untuk bertemu lawan jenisnya memang tidak salah, tapi dia melakukannya dengan kabur dari rumah tanpa ada izin dari orang tuanya, yang masih bertanggung jawab penuh berada di bawah pengasuhannya itu yang tidak boleh, harusnya gadis itu meminta izin terlebih dahulu serta minta di temani pergi, biar orang tua tidak khawatir. 

Dan keinginan si bapak sebagai orang tuanya adalah supaya anak gadis itu bisa patuh dan tidak membatah larangannya, bukan tanpa alasan karena perasaan orang tua itu sangat kuat, bapak itu takut terjadi apa-apa sama anaknya yang ingin bertemu kenalannya difacebook, karena bapak itu tidak kenal sama sekali siapa orangnya. Mengingat banyak kasus pelecehan maupu penculikan marak terjadi dan disebabkan oleh orang yang dia baru kenal di facebook, bapak itu harus menjaga dan melndungi anaknya, biarpun keinginan anaknya itu harus dicegah.
 
Saya sebagai orang tua akan melakukan hal yang sama, kalau ada kasus seperti itu, tentunya berjuang mati-matian supaya anak saya aman dan selamat dari ancaman bahaya. Perasaan orang tua khususnya seorang ibu itu sangat kuat, apabila akan terjadi sesuatu pada anak-anaknya, dan perasaan itu tidak pernah salah, karena ikatan batin antara anak dengan ibu maupun ayahnya sangat kuat.

Sebagai seorang ibu waktu saya bersama anak-anak lebih banyak, karena suami  bekerja dari pagi hingga sore, bahkan sampai larut malam. Kasih sayang pun saya curahkan sepenuhnya kepada anak sulung dan bungsu saya dengan seadilnya tanpa membedakan sedikit pun, karena sebagai seorang ibu saya tidak ingin ada kecemburuan antara merreka. Dengan berperilaku adil, semoga kelak anak saya dapat menjadi orang yang adil juga, apabila takdir mereka mengharuskan menjadi seorang pemimpin.

“Mama..teteh piyot anti kayo becar pecawat tebang” celoteh si sulung saat beranjak tidur, dengan bahasa yang masih belum jelas.

Maksud ucapan anak sulung saya di atas adalah keinginan dia yang tidak saya sangka saat dia baru berusia 2 tahun. Saya mengerti dengan ucapannya “mama...teteh kalau sudah besar mau jadi pilot pesawat terbang”,
  
Sebagai seorang ibu saya dan suami tidak ingin memaksakan kehendak kepada anak, dia ingin seperti apa dan bagaimana cita-citanya nanti di masa depan. Yang pasti sebagai orang tua tetap berdoa dan memberikan pendidikan terbaik untuk kemajuan serta kesuksesannya di masa depan.

Menjadi seorang pemimpin di masa depan juga tidaklah mudah, banyak godaan dan rintangan yang dihadapi, tanpa mental yang kuat, seorang pemimpin akan gampang sekali dihancurkan. Menyelipkan doa dari setiap ibadahku dalam shalat setiap hari, kelak anakku dapat menjadi seorang pemimpin yang tangguh dan rendah hati, tentunya sikap seperti ini biarpun tidak menjadi seorang pemimpin, akan membuat dirinya sendiri siap dalam menghadapi kehidupan, seberat apapun itu, dia tidak akan gampang menyerah.

Membentuk Karakter Anak yang Kuat dan Tangguh
  • ·         Menguatkan mental dengan Keimanan dan Ketakwaan kepada Tuhan
Setiap ajaran agama semuanya sama, memerintahkan semua umatnya untuk mematuhi segala perintahnya dan menjauhi segala larangan yang ditetapkan sang pencipta. Begitu pula dengan saya sebagai seorang muslim, pendidikan yang paling utama adalah agama, saya ingin keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT harus kuat, supaya dia menjadi anak yang takut kepada Tuhan, apabila dia takut, anak itu tidak akan berani untuk melakukan sesuatu yang dilarang agama dan Tuhannya.

Maka semenjak dalam kandungan saya senantiasa membacakan ayat-ayat suci Al-Quran dan beribadah tanpa terlewatkan, sehingga saat dia lahir dan menangis anak akan jauh lebih tenang dengan mendengarkan lantunan ayat suci Al-Quran.

Takut kepada Tuhan serta keimanan seorang anak kuat, membuat dia tumbuh menjadi anak yang sabar, mentalnya kuat, tidak akan mudah tergoda oleh rayuan yang menyesatkan, sebagai contoh seseorang yang takut Tuhan, tidak akan ingkar akan janjinya saat dia mempunyai keinginan untuk menjadi pemimpin, dia pun akan melaksanakan amanah yang diberikan rakyatnya dengan sebaik mungkin, tidak akan berani korupsi dengan uang yang bukan haknya, akan selalu menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik, dia pun selalu mementingkan kepentingan orang banyak ketimbang dirinya sendiri dan dia akan menjadi pemimpin yang kuat dengan selalu membela kebenaran dan keadilan.

Saya pun akan selalu memberikan pendidikan penuh tentang ajaran agama sedini mungkin, dengan memberikan contoh dihadapannya secara langsung, seperti saat saya sholat lima waktu (subuh, dzuhur, ashar, maghrib, isya) bahkan shalat sunat, sampai dengan mengaji.



Foto ini ketika anak saya berusia satu tahun lebih, dia ingin mulai belajar shalat, tanpa disuruh dan atas keinginannya sendiri, sampai sekarang usianya 3 tahun, anak sulung saya ini akan ikut shalat saat dia mendengar suara adzan berkumandang.

Dan beberapa minggu ini, dia pun mulai belajar mengaji bersama paman-pamannya dikampung, setiap habis maghrib anak sulung saya paasti minta belajar ngaji, biarpun masih belepotan saat mengucapkannya.

Dengan menanamkan ilmu pendidikan agama semenjak kecil, bekal dirinya dimasa depan dan akhirat.

  • ·         Pemimpin tangguh harus Sehat Jasmani dan Rohani
Sebagai seorang pemimpin tentunya harus rajin beribadah, tanpa terlewatkan sedikit pun, karena apa?, karena seorang pemimpin itu adalah contoh bagi bawahannya, seperti halnya seorang suami dalam sebuah keluarga yang menjadi imam bagi istri dan anaknya.

Seorang calon pemimpin masa depan juga harus kuat dan sehat badannya. Maka dari itu semenjak kecil anak saya sudah diajarkan untuk hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi, memperbanyak makan sayur dan buah. 

Awalnya anak saya susah makan tapi lama kelamaan setelah saya memberi asupan vitamin, dia jadi lahap kalau makan, jadi senang dan hati pun tenang.

  • Seorang pemimpin pun harus pintar dan cerdas
Pendidikan sangat penting bagi seorang anak, karena semakin hari dia akan berkembang, dan pasti banyak sekali yang ingin dia tahu, maka semenjak dini anak pun harus mulai diajarkan dari hal yang terkecil, tapi dengan catatan "tidak dipaksakan", karena bahaya kalau anak dipaksa belajar, tapi dia tidak mau, yang berakibat pada pertumbuhan dan perkembangan otaknya.
Dalam mendidik anak saya tak ingin memaksakan anak untuk sekolah dini, karena saat ini anak sedang masa-masanya bermain, apalagi memaksakan anak untuk sekolah di PAUD (pendidikan anak usia dini) maupun PLAYGROUP, tapi saya lebih ingin mengasah talenta anak.
Seperti halnya saat anak bermain, ternyata anak sangat suka bermain musik dan dance, ya sudah saya pun punya planning khusus untuk itu. Saat usianya menginjak 4 tahun nanti, saya akan lebih memilih memasukkan dia kesekolah musik dan tari ketimbang ke TK, bukan tanpa alasan karena saya ingin dia belajar tanpa suatu tekanan dan kewajiban harus bisa, dengan musik pun dia akan merasa seperti bermain, apalagi musik itu bermanfaat baik untuk perkembangan otak anak.
Semoga saja kelak anak-anak saya bun dapat menjadi orang sukses dan menjadi anak yang berguna bagi nusa bangsa serta agama, apalagi menjadi seorang pemimpin yang tangguh dan rendah hati.


Tidak ada komentar

Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan memberikan komentar. Mohon maaf link hidup dan spam akan otomatis terhapus.