Cerita ABG : Dari ABG Yang Dulu Dan Sekarang

Menjadi seseorang yang berprestasi pasti sangat membanggakan, apalagi itu akan membawa baik namanya maupun keluarga, tapi sebaliknya akan menjadi kecewa kalau tingkah laku seseorang itu memalukan semua orang.

Kali ini saya sangat tertarik tentang PKK yang diadakan "warung blogger", dan cerita yang di ambil adalah tentang cerita ABG. 

Mengingat saat ini banyak sekali pemberitaan di dunia maya tentang anak baru gede yang negatif, dari video mesum dengan beberapa adegan yang tidak layak bagi mereka lakukan, itu sangat menghawatirkan dan menyedihkan, karena sebagai generasi penerus bangsa kehidupan mereka sudah hancur. Pemberitan tentang para remaja maupun anak baru gede yang berprestasi pun sudah kalah dengan berita-berita yang tidak pantas. Maka dengan adanya PKK ini tentu saja akan menarik jika kita bercerita tentang kehidupan ABG yang seru, dengan begitu berita negatif bisa berkurang.

Seperti halnya dulu sewaktu ABG, saya pun memiliki cerita seru (menurut saya seru belum tentu yang lain hehehe). Sewaktu ABG dulu saya tidak tahu "apa itu mal, apa itu nongkrong, apa itu pacaran, apa itu handphone dan apa itu internet", maklumlah saya anak desa yang tidak tahu apa-apa, berbeda dengan ABG di desa sekarang, pergaulannya sudah mengikuti perkotaan, dan mereka pun bangga apabila dibilang "gaul", tidak banyak pula anak baru gede itu hamil diluar nikah "miris mendengarnya". Bahkan kalau saya bercerita tentang kehidupan ABG dulu mereka akan bilang "boring amat, gak seru ih...ga gaul banget, cupu dan lain-lain".

Terserah mereka mau bilang apa, tapi itulah kehidupan remaja saya dahulu, dimana saya memiliki kebanggaan yang berarti dalam hidup, menarik, dan membuat bangga kedua orang tua saya. Karena memang sewaktu ABG saya akan lebih sibuk memikirkan bagaimana membuat Ayah dan Ibu bangga kepadaku, ketimbang main-main tidak jelas.

Saya lahir dari keluarga seorang guru di pedesaan, dengan begitu orang tua mendidikku dengan baik, untuk mematuhi segala norma-norma yang berlaku. Saya pun sangat bangga menjadi seorang cucu dari seorang pejuang 1945 berpangkat "Mayor" yang telah berjuang demi menjaga, mempertahankan dan merebut kemerdekaan negara kita "Indonesia", maka tidak salah kalau Ayah saya mendidik kedisiplinan yang kuat, mengajarkanku untuk tidak menyerah dalam menghadapi beratnya kehidupan ini.

Bagi ABG sekarang kehidupan saya memang sangat tidak menarik, karena saya akan mengisi kehidupan sehari-hari dengan kegiatan positif. Saat di sekolah, tentu saya belajar dengan rajin, baca buku setiap hari, dan setelah itu saya mengisi kegiatan sepulang sekolah dengan belajar berorganisasi, mulai dari "Osis, Pramuka, PMR dan seni budaya", dari sebuah kesenian saya memiliki pencapaian yang sangat luar biasa mulai dari penghargaan dan beasiswa.

Biarpun penghargaan yang saya dapat dalam hal baca puisi di beberapa tingkat mulai Desa, Kecamatan, Kabupaten, hingga Priangan Timur, saya tetap bangga, begitu pula dengan Ibu dan Ayah saya, dan dari sana saya mendapat beasiswa prestasi, tanpa harus membebani orang tua dalam mengurus biaya sekolah, biarpun keluarga saya mampu menyekolahkan anaknya. Tapi itulah penghargaan yang saya dapat dari sekolah berupa beasiswa prestasi "bukan pamer juga...tapi ingin berbagi cerita masa lalu".

Biarpun dari setiap lomba saya pernah mendapatkan kekalahan, saya tidak menyerah dan putus asa untuk bangkit lagi dan maju di ajang yang lainnya, karena semua itu berkat dorongan dan doa kedua orang tua saya. 

Dari sekolah dasar saya memang bisa dibilang anak paling eksis diacara 17 Agustusan, tak apa disebut artis agustusan juga, yang penting saya bisa nunjukin talenta dalam bermain musik, menari dan baca puisi. Dari usia ABG juga saya sudah belajar menari jaipong, gamelan, dan alat musik modern "drum".

Saat usia ABG dulu saya tidak tahu handphone, karena memang kedua orang tua saya tidak ingin memanjakan anaknya dengan barang mewah (dulukan handphone masih disebut barang mewah), dengan catatan saya mendapat prestasi, mereka akan memberikan hadiah kepada saya. Tentu saja saya semakin semangat kalau seperti itu,  saya akan rajin belajar, biarpun dengan imbalan akan mendapat hadiah, tapi semua itu membuat saya berpikir dewasa, "bahwa untuk mendapatkan sesuatu tidaklah mudah, harus butuh kerja keras dan pengorbanan", sedikit demi sedikit saya mengerti cara mereka "orang tua" dalam mendidik saya.

Kalau sekarang ABG akan mudah mendapat handphone, dengan harga pantastis disertai kecanggihannya, belum lagi kendaraan, dan mereka akan bilang "fasilitas dari orang tua", yang ternyata disalah gunakan. Handphone canggih akan membebaskan anak membuka situs-situs dan pemberitaan yang sebenarnya tidak diperuntukan bagi anak dibawah 17 tahun. Dari situs itu, tidak banyak pula yang ikut mempraktekkan, alhasil banyak video mesum beredar di dunia maya. Mereka "para orang tua" memberi fasilitas karena biar mudah berkomunikasi, akan tahu anaknya dimana? sedang apa?, orang tua itu khawatir anaknya celaka, tapi ini malah banyak disalahgunakan, terjadilah kasus yang tak diharapkan.

Di usia kecil bahkan ABG, saya sudah diajarkan untuk takut kepada Tuhan, supaya keimanan saya kuat dan terhindar dari perilaku yang tidak baik, tidak akan berani melawan orang tua, tidak akan berani kabur dari rumah, dan tidak akan berani berbuat tidak senonoh. Dengan keimanan yang kuat mungkin saja kasus ABG sekarang yang banyak kabur dengan korban facebook tidak akan pernah terjadi. Kalau sudah terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, siapa yang akan kecewa dan sedih selain orang tua dan keluarganya.

Makanya dulu saya lebih memilih dibilang "kuper, kurang eksis, tidak asyik" terserah saja, karena saya tidak ingin mengecewakan orang tua, bahkan saya memilih mereka untuk selalu membanggakan saya. Dan saya bangga dengan anak baru gede yang berprestasi, seperti dalam beberapa berita ada anak Indonesia yang mengharumkan bangsa dengan ikut dalam ajang-ajang bergengsi di nasional maupun internasional, dalam hal olahraga, olimpiade matematika maupun fisika, hingga seni budaya "dua jempol untuk kalian yang berprestasi".

Maka dari setiap pemberitaan negatif tentang ABG, masih ada berita positif yang dapat membangun karakter kuat generasi penerus bangsa untuk kehidupan yang lebih baik. Supaya berita dan perilaku anak baru gede yang negatif bisa berkurang ada baiknya keluarga, sahabat dan orang tua dapat lebih dekat dengan mereka.
  1. Ada baiknya para orang tua, sahabat, keluarga mengajak dan mengawasi anak-anaknya yang baru gede dalam bergaul, tanpa memberikannya fasilitas berlebihan, memberikan kasih sayang dengan sepenuhnya.
  2. Mengajak ABG untuk taat dan beriman kepada Tuhannya, dengan takut kepada Tuhan, mereka pun akan takut dalam berperilaku aneh.
  3. Jauhi anak dari berita-berita negatif, VCD atau DVD porno, mengurangi dalam mengakses situs tidak baik dan selalu mendampingi anaknya dalam bermain di dunia maya.
  4. Berikan dukungan kepada anak supaya dia lebih rajin belajar dan mengisi kegiatan dengan hal positif serta berguna untuk dirinya dimasa depan.
  5. Jangan memaksakan kehendak kepada anak, karena itu akan membuat anak berontak.
Beberapa hal diatas adalah ilmu yang saya dapat dari kehidupan remaja saya, dan kini saya terapkan kepada adik-adik saya yang beranjak dewasa, saya tak ingin kehidupannya hancur karena korban pergaulan dan teknologi, saya ingin adik dan anak saya menjadi pribadi yang kuat, hebat, pekerja keras, dan sukses. Menjadi kebanggaan dan generasi penerus bangsa yang luar biasa.

Biarpun ABG itu harus tetap bergaul dengan sahabatnya, kita sebagai keluarga dan orang tua, harus memperhatikannya tanpa membiarkan mereka seenaknya bermain tanpa tahu waktu. Dengan PKK yang diadakan "warung blogger" kehidupan generasi bangsa akan terselamatkan.



Artikel ini turut mendukung gerakan PKK Warung Blogger

9 komentar

  1. dari zaman ke zaman pasti akan ada yang berubah bagaimana kita yang memilihnya aja dalam pergaulan:D

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener banget,kalo dulu bergaul pling disitu2 aja,orang tua ngawasi.kalo sekarang salah gaul dkit aja berbhya.

      Hapus
  2. Terima kasih sudah turut mendukung gerakan PKK Warung Blogger.

    Artikel sudah tercatat sebagai peserta.

    BalasHapus
  3. Lain jaman ya mba.. yang penting pendidikan moral yang utama. syukur deh mba udah dibesarkan dalam lingkungan yang arif.
    salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak yuli, zaman sekarang kalo tidak hati-hati bergaul akibatnya berbahaya. Agama, pendidikan formal sangat penting sekarang apabila lingkungan ya mbak..

      salam hangat juga mbak yuli.

      Hapus
  4. siiip tentu saja pakdhe biar artikel negatif itu menghilang>>>

    Terima kasih atas undangannya, insya allah saya ikut serta dalma kontes unggulan blogcamp.

    BalasHapus
  5. Semoga apa yang telah dicanangkan oleh Warga Warung Blogger dalam program PKK ini, memberi dampak positif dan terwujudnya apa yang telah dicita-citakan, dan pastinya niat dan tindakan positif bakal mendapat balasan dari yang Maha Kuasa. Amin ya rabbal alamin...

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan memberikan komentar. Mohon maaf link hidup dan spam akan otomatis terhapus.