3 Hal Yang Harus Diketahui Tentang Sariawan


[Kesehatan] Sering ga sih ngalamin sariawan? Saya sering banget, apalagi kalau tubuh lagi drop dan stress dengan kerjaan. Mulut jadi luka-luka dan akhirnya susah sekali makan. Tapi ternyata selama ini banyak sekali yang belum kita ketahui tentang penyebab sariawan dan pencegahannya. Bahkan ada yang mengobatinya asal-asalan, tanpa mencari tahu kandungan obat tersebut. Yang pada akhirnya memberikan dampak buruk.

Mengatasi dan kurangi risiko infeksi mulut

Pada 9 Maret 2018, saya berkesempatan hadir di acara talkshow kesehatan di Bunga Rampai Jakarta. Acara ini membahas tentang "larutan Antiseptik Efektif untuk Megatasi dan Kurangi Risiko Infeksi di Mulut". Menghadirkan 2 narasumber yakni Drg. Rahmi Amtha, MDS,Sp,PM,PhD daari Departemen Ilmu Penyakit Mulut FKG USAKTI PBPDGI-Ikatan Spesialis Penyakit Mulut Indonesia, dan dr. Merry Sulastri selaku Educator and Trainer Mundhipharma.


Perlu diketahui tidak semua luka dalam mulut disebut sariawan. Dalam terminologi medis adalah stomatitis aphtosa. Jadi, jika sariawan muncul berulang-ulang (>3 kali setahun maka disebut rekuren), apalagi timbul dalam mulut tanpa disertai demam. Sariawan itu tidak mengenal usia, karena bisa menyerang anak hingga lanjut usia. Terkadang saya suka kasihan saat anak sariawan, karena dia jadi diam, tidak nafsu makan dan rewel karena ada luka. Sariawan meningkat pada pasien berhenti merokok, dan memiliki tanda yang khas. Ada beberapa tanda khas yang perlu diketahui tentang sariawan, yakni kawah, oval/bulat, pinggiran merah, dasar luka putih kekuningan dan sakit.

Dari penyampaian Drg. Rahmi, banyak sekali pengetahuan yang bisa didapatkan, seperti 3 hal berikut yang perlu diketahui tentang sariawan, yakni:

1. Ada 3 tipe sariawan

Menurut Drg.Rahmi ada 3 type sariawan, yakni Minor, Mayor, dan Herpetiform. Dengan ulasannya sebagai berikut:
  • Minor (kecil): <10mm sembuh dalam 2 minggu. Tidak ada jaringan parut pipi, bibir, dasar mulut (tidak berkeratin).
  • Mayor (besar): >10 mm jarang berulang, sembuh 3-4 minggu , bisa dengan jaringan parut dan muncul di semua area mulut.
  • Herpetiform (seperti Herpes): <2 mm, selalu banya dan bersatu menjadi besar. Sembuh dalam 2 minggu, tidak ada jaringan parut pada area mulut berkeratin.
Sebenarnya luka/lesi dalam mulut amat bervariasi bentuk dan biasanya riwayat terjadinya tidak semua disebut sariawan. Seperti yang saya bilang di awal, kalau sariawan itu berkawah, oval, hingga dasar luka putih kekuningan. Jadi kalau tidak seperti itu, berarti ada infeksi. Kalau masih tetap ragu, bisa langsung hubungi dokter.

2. Mengenal faktor pemicu

Ada beberapa faktor pemicu yang perlu diketahui saat mengalami sariawan, itu bisa karena trauma, menopause, keturunan, stress, food sensitivity, aallergy, hingga gluten sensitivity. Dan biasanya nih, untuk sariawan sendiri itu bisa jadi trauma, hormonal dan stress. Sedangkan apthous like ulcer (ada penyakit tertentu yang melatarbelakangi) itu bisa dikarenakan allergy, defisiensi, kelainan darah, HIV, Infeksi dan lainnya.

3.  Menjaga kesehatan mulut dan pengobatan sariawan


Supaya terhindar dari segala macam masalah mulut, seperti sariawan tentu saja salah satu caranya dengan menghindari faktor pemicu, seperti trauma dan stress, serta jaga oral hygiene. Selain itu bisa juga dengan nutrisi seimbang, supaya fleksibiliyas epitel mukosa mulut sehingga tidak mudah robek. 

Seperti beberapa waktu lalu, BPOM memberikan rekomendasi penggunaan jenis larutan untuk penanganan sariawan dan menjaga kebersihan mulut, yakni povidone iodine 1%, benzydamineHCI, atau kombinasi dequalinium chloridedan Vitamin C yang dapat diklasifikasikan sebagai antiseptik. Dan penggunaan larutan antiseptik merupakan salah satu metode untuk bisa mengurangi peradangan pada daerah sariawan, serta menjaga kebersihan daerah mulut, agar kuman dan bakteri tidak menyebar. Dengan menjaga kebersihan mulut, tentunya bisa terhindar dari berbagai bakteri. Menurut Drg. Rahmi dalam menjaga kebersihan mulut ada 3 langkah yang bisa dilakukan, mulai dari:
  • Membersihka gigi secara mekanis dengan tepat (gosok gigi).
  • Membersihkan sisa makanan dan plak dari sela gigi dengan flossing.
  • Berkumur dengan cairan antiseptik sesuai indikasi.
Untuk berkumur dengan cairan antiseptik harus tepat memilihnya, dan pilihlah larutan antiseptik yang direkomendasikan dalam menjaga kebersihan daerah mulut, yakni larutan Povidone-Iodine 1%. Karena ini merupakan zat anti mikroba yang lazim digunakan untuk:

  • Mengendalikan penyebaran dan investasi infeksi topikal.
  • Zat antiseptik dengan spektrum yang luas.
  • Mampu mengatasi beragam kuman patogen.
  • Tidak menimbulkan resistensi yang bermakna secara klinis.
Penggunaan Povidone-Iodine biasa digunakan untuk terapi alveolitis post ekstraksi, profilaksis infeksi pada prosedur dental, hingga pencegahan dan managemen infeksi tenggorokan dan pernafasan. Berdasarkan hasil penelitian, cairan kumur antiseptik mengandung povidone-iodine terbukti dapat mengurangi jumlah bakteri dan virus pada rongga sebanyak 99.4% dengan efektivitas tinggi dan waktu singkat.

Menurut dr. Merry Povidone-Iodine memiliki spektrum luas terhadap virus, bakteri dan jamur, yang menyebabkan infeksi rongga mulut dan saluran pernafasan dengan waktu bunuh yang cepat. Karena terbukti klinis dapat mencegah common cold, influenza, dan infeksi saluran. Dan tentuya terbukti secara klinis penggunaannya pada dental management, serta bermanfaat dalam menurunkan insiden, keparahan dan durasi dari Oral Mucositis. Kelebihan utamanya  meliputi anti inflamasi dan hemostatic effects, tidak ditemukan adanya resistensi bakteri dan memiliki prodil keamanan yang baik.


Yang perlu diketahui juga nih, povidone-iodine juga merupakan salah satu rekomendasi utama dari WHO dalam pemakaian antiseptik di rongga mulut. Dengan membiasakan melakukan kumur dan gargle selama 30 detik dengan menggunakan povidone-iodine dapat membantu mengurangi risiko dan mencegah infeksi di rongga mulut menjadi semakin parah. Saya sendiri sudah sejak lama menggunakan povidone-iodine 1%, untuk menjaga kesehatan mulut, supaya lebih sehat dan segar. Soalnya, saya termasuk yang sering mengalami sariawan, dan itu sangat menganggu banget. Maka dari itu, penting sekali menjaga kesehatan mulut dan mengetahui tentang penyebab dan cara mengatasi sariawan.

Yuuk rawat kesehatan mulut dan seyum penuh prcaya diri.

16 komentar

  1. Pilihan sikat gigi juga berpengaruh dalam hal ini. Dulu saya sering sariawan. Setelah ganti sikat giginya yang lembut, alhamdulillah ga sariawan lagi.

    BalasHapus
  2. Menjaga kesehatan mulut memang dilakukan dari hal paling kecil ta mba, yaitu sikat gigi. Karena jika sudah sariawan, jangankan untuk makan, ngomong pun sakit

    BalasHapus
  3. Gak enak banget kalau kena sariawan yaa. Soalnya mau makan pun jadi sulit.Apalagi kalau sariawan di mulut depan, rasanya perih banget.

    BalasHapus
  4. Wah baru tahu kalau trauma itu bisa memicu sariawan yaa.

    BalasHapus
  5. Yang ini pasti aman dong, karena recomendasi dari WHO langsung ya. Kalau yang lain takut kayak obat yang kemarin ditutup hak edarnya.

    BalasHapus
  6. Aku jarang banget kena sariawan, tapi sekalinya kena aku rewel banget, hihihi. Btw, di rumah juga selalu sedia betadine :)

    BalasHapus
  7. Mengurangi mengkonsumsi gorengan dan rutin mengganti sikat gigi juga ikut berpengaruh menghindari kena sariawan.

    BalasHapus
  8. Di rumah papaku pakai obat kumur ini nih. Aku malah yang belom pake karena masih ngerasa sikat gigi aja cukup. Padahal belum tentu yaaa hehehehe.

    BalasHapus
  9. Pak su sebelum nikah sering banget sariawan mbaaa...
    dia memang seneng banget gorengan :D

    BalasHapus
  10. Pernah baca, kalo obat sariawan bisa dengan cara mengunyah daun jambu biji (pucuknya) selain mengobati sariawan cara tersebut juga dipercaya untuk mengurangi rasa sakit gigi serta mengobati diare.

    BalasHapus
  11. sekarang saya jarangs ekali kena sariawan, saya aja baru tau salah stau penyebabnya stress,, mungkin dulu2 saya itu stress kali ya mbak, heheh...

    saya kira karena kekurangan vit C lho, makanya dulu itu kalau sariawan saya beli vit C. Ternyata bisa sembuh dengan sendiri nya juga, namun unutk mempercepat menggunakan betadin ini bisa jadi pilihan

    BalasHapus
  12. sariawan itu kaya hal yang sepele tpi kalau udah sariansakitnya minta ampuh. makan pun tidak enak..

    BalasHapus
  13. Kalau saya sendiri paling sering sariawan gara-gara kegigit sendiri.
    setelah itu lukanya sembuhnya lama, tapi saya sendiri jarang memakai obat-obatan, apalagi dulu ada yang menyarankan pakai abothyl dan itu katanya perih banget, jadi males juga pakai obat.
    dengan membaca artikel ini, saya jadi paham ada juga obat kumur untuk sariawan, kalau dikumur sih kayaknya gak akan perih juga kan mbak

    BalasHapus
  14. Saya belum pernah cobain berkumur dengan cairan antiseptik saat sedang sariawan. Padahal lumayan sering kena sariawan. Lain kali saya coba pakai :)

    BalasHapus
  15. kalo si bungsu nih yg sering kena sariawan, mau ah coba pake cairan antiseptik ini..

    BalasHapus
  16. wah saya kalau kena sariawan gak pernah diobati, biar sembu sendiri

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan memberikan komentar. Mohon maaf link hidup dan spam akan otomatis terhapus.