5 Langkah Mudah Membuat E-Paspor


[Lifestyle] Akhirnya punya E-paspor dan ternyata cara membuatnya itu mudah banget. Untuk mengurus e-paspor sebenarnya sama saja dengan membuat paspor biasa. Saya pikir akan butuh waktu berjam-jam untuk membuatnya, ternyata sangat cepat sekali. Yang penting syarat-syarat membuat e-paspor sudah dipersiapkan saat datang ke Kantor Imigrasi. 

Mudahnya membuat e-Paspor

Keinginan punya e-Paspor sebenarnya sudah ada sejak lama. Tapi karena belum tahu mau kemana, jadi mau bikin pun ntar-ntar saja. Eh, karena mikirnya "ntar-ntar aja", jadilah saya gagal berangkat ke Korea Selatan tahun kemarin. Ceritanya secara dadakan abang (sebutlah kakak angkat saya seperti itu, ini sebenarnya team saya di dunia teater sejak lama) dapat project untuk membuat sebuah dokumenter perjalanan ke Korea Selatan. Otomatis abang harus bawa tim, kameramen, penulis naskah, talent, termasuk yang ngurusin dana. Nah, karena sejak lama saya ini bendahara, abang ngajak saya. Itu tuh memang dadakan banget, penulis naskah aja ngebut banget. Sampai akhirnya semua diminta paspor, dan hanya saya yang belum punya.

Singkat cerita, saya yang terlalu padet aktivitas susah datang ke Kantor Imigrasi buat bikin Paspor, dan jadwal wedding pun sedang banyak-banyaknya, akhirnya gagal berangkat ke Korea Selatan. Padahal negara ini yang pengen banget saya datangi, maklumlah sayakan pengemar drama Korea dan K-Pop. Sampai akhirnya awal tahun kemarin, abang mulai kasih kode neh, entah dia mau ngajak saya dan team kemana lagi. Abang minta saya bikin paspor dulu. Aku iyain aja, daripada gagal lagi. Kebetulan memang sedang luang bangetkan. Apalagi ada niat ke Malaysia juga sama teman-teman blogger, sayang itupun sepertinya gagal ikut serta, karena saya mulai ngantor lagi.

Tapikan rezeki ga ada yang tahu, kali aja dapat kesempatan mengunjungi negara-negara impian. Seperti Korea Selatan, Jepang, hingga Spanyol. Biarpun bahasa Ingrris saya paling ngap-ngapan, bermimpi dan berdoa saja dulu. Akhirnya setelah nanya banyak teman yang sudah pengalaman bikin Paspor, saya pun mulai mengumpulkan berkas persyaratan. Tidak lupa saya bertanya kebeberapa teman enak bikin Paspor Biasa atau E-Paspor? Dan jawabnnya 85% menjawab "e-Paspor".


Untuk bisa melakukan travelling ke luar negeri, tentu kita harus memiliki Paspor. Yang nantiya akan dilakukan pemeriksaan saat berangkat, maupun datang di negara tujuan. Sebenarnya apa ya yang membedakan E-Paspor dan Paspor biasa? Bersumber dari www.imigrasi.go.id, Paspor biasa bisa diurus di Kantor Imigraasi manapun, termasuk perbedaan dalam hal pembayaran. Sedangkan untuk e-Paspor data lengkap dan akurat, karena E-Paspor memiliki data biometrik yang mencakup sidik jari, dan bentuk wajah pemegang paspor yang tersimpan dalam chip.

Masih menurut sumber di www.imigrasi.go.id, bahwa data biometrik dalam e-paspor sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh International Civil Aviation Organization (ICAO). Dan untuk membuat e-paspor ini sangat mudah dan cepat, 5 langkah mudahnya sebagai berikut:

1. Siapkan persyaratan membuat e-Paspor

Sebelum membuat E-Paspor jangan lupa untuk mempersiapkan persyaratannya. Karena saya baru banget membuat e-paspor dan belum pernah punya paspor, jadi saya mempersiapkan persyaratan berikut:
  • KTP dan Kartu Keluarga
  • Akta Lahir 
  • Surat Nikah
  • Materai
Untuk semua syarat tersebut di fotocopy dengan kertas ukuran A4 dan jadikan satu. Jangan lupa untuk KTP, jangan digunting saat di fotocopy, tapi dijadikan satu lembar ya. Untuk syarat-syarat tersebut yang aslinya harus di bawa saat ke Kantor Imigrasi, karena akan diminta dan dilihat saat melakukan wawancara.

2. Melakukan pendaftaran antrian online


Jadi neh sekarang ada cara mudah dan cepat mengurus paspor, dengan melakukan antrian online. Untuk daftar antrian online ada beberapa tahap yang bisa dilakukan, seperti:
  • Masuk ke www.imigrasi.go.id atau https://antrian.imigrasi.go.id/ dan lakukan registrasi untuk mendapatkan user dan pasword. Jangan lupa gunakan akun Gmail saja.
  • Setelah sukses masuk, pilihlah Kantor Imigrasi terdekat, lalu klik "Buat Permohonan".
  • Pilihlah tanggal dan jumlah pemohon.
  • Setelah sukses, kita akan mendapatkan daftar permohonan, mulai dari kode antrian, kantor imigrasi, nama pemohon, tanggal kedatagan dan waktu.
Sharing saat saya membuat antrian online ya. Jadi, saya daftar antrian online itu tanggal 4 Februari, ternyata tanggal yang tersisa di bulan februari ada di tanggal 22 dan 23. Lalu saya memilih tanggal Jumat 23 Februari pagi. Di daftar permohonan, sudah dapat kode antrian yang harus saya tunjukkan kepada petugas di Kantor Imigrasi, tanggal kedatangan 23 Februari, dan waktunya jam 10 pagi. Otomatis saya harus datang lebih awal, yakni jam 8 pagi, karena harus mengisi form dan lainnya.

3. Datang ke Kantor Imigrasi


Setelah mendapat antrian online, datanglah ke Kantor Imigrasi satu jam sebelum waktu. Saya datang ke Kantor Imigrasi Jakarta Timur yang memang dekat dengan rumah. Jam 8 saya sudah sampai disana. Untuk ruangan antrian online ada di lantai 1, disini kita akan diminta untuk melakukan pengisian form pengajuan Paspor dan surat pernyataan yang sudah tersedia. Siapkan juga materai 6000 dan pulpen tinta hitam. Jangan lupa kode antrian di tulis di form ya, atau bisa diprint dan lampirkan di berkas persyaratan. Sesuai waktu kedatangan jam 10-11, saya langsung antri untuk mengambil nomer dan dilakukan pemeriksaan berkas oleh petugas. Setelah mendapatkan nomor antrian pemohon baru saya langsung naik ke lantai 2 untuk wawancara dan foto.

4. Wawancara, foto dan sidik jari

Setelah mendapatkan nomor antrian, akhirnya saya dapat urutan 2-044 "yeaaah". Beneran terasa begitu cepat, karena saat naik ke lantai 2 sudah disebutkan no 2-030, lumayan ga nunggu lama deh dan cepet banget saat pengajuan paspor. Entah karena hari Jumat atau karena saya memilih pagi, ruangan di lantai 2 belum terlalu ramai. Di lantai 2 ini juga ada area bermain, sehingga yang membawa anak, dia bisa tenang bermain.


Sambil menunggu nomor dipanggil, saya bisa blogwalking dan balas-balasan email dengan klien. Akhirnya nomor saya pun dipanggil dan menuju meja petugas. Disini petugas meminta dokumen asli, dari mulai KTP, KK dan akta lahir. Sambil petugas mengecek, saya ditanya beberapa hal seperti alasan membuat paspor, mau kemana, dengan siapa perginya, dan mau paspor biasa atau e-paspor. Setelah itu saya diminta untuk menunggu dan dilanjutkan dengan sidik jari dan foto. Disini saya sempat ditanya tentang pekerjaan suami dan dinasnya. Proses sidik jari dan foto pun selesai dilakukan. Dan petugas memperlihatkan hasil foto dan detail nama. 

Setelah proses sidik jari dan foto selesai, saya diminta melakukan pembayaran. Karena saya memilih E-Paspor, jadi harus membayar sebesar 655.000 untuk proses pengambilan paspor seminggu kemudian, prosesnya lebih lama dari Paspor biasa yang bisa 3 hari. Untuk paspor biasa juga biayanya lebih murah, yakni 355.000. Untuk pembayaran bisa via teller bank dan pos. Kebetulan di Kantor Imigrasi ada pos mobil gitu, jadi langsung bayar tunai saja disitu. Jangan lupa bukti pengambilan dan pembayaran paspor disimpan dengan baik. 

5. Akhirya punya E-Paspor


Akhirnya seminggu kemudian, tepatnya tanggal 2 Maret kemarin saya kembali ke Kantor Imigrasi Jakarta Timur untuk pengambilan paspor. Saya datang tepat jam 10, sesuai dengan waktu pengambilan paspor dari jam 10:00 WIB s/d 16:00 WIB. Setelah bukti pengambilan di scan petugas, saya dapat nomor antrian 120, dan ini sesuatu banget. Saat datang ternyata itu baru nomor 30an. Dan lumayan nunggunya juga. Pas nomor antrian sudah 119 ternyata dihentikan, karena sudah masuk jam shalat jumat. Akhirnya saya menunggu satu jam lebih untuk bisa mengambil paspor. Sekitar pukul 13:00 loket pengambilan paspor kembali di buka, dan langsung nama saya dipanggil. Alhamdulillah setelah cek dan tanda tangan pegambilan, E-Paspor pun sudah ditangan.


Membuat E-Paspor ini terbilang cepat sekali, dari awal kedatangan ke Kantor Imigrasi hingga sidik jari, saya di Kator Imigrasi hanya membutuhkan waktu 2 jam kurang, karena pukul 12 siang saya sudah sampai di rumah menimati segelas es cendol. Tapi ada drama neh sebelumnya, kan saya datang ke kantor imigrasi jam 8 pagi, selesai isi form dan lainnya, saya duduk manis, mendengarkan arahan petugas kepada antrian jam 8-9. Sedangkan saya antrian jam 10-11. Dan baru ngeh berkas asli saya ketinggalan di meja, alhasil saya balik lagi ke rumah buat ngambil, karena suami sedang sibuk dengan kerjaannya.

Saya balik ke rumah jam 9 dan jam 09:45 udah di Kantor Imigrasi lagi. Untungnya rumah saya dengan kantor imigrasi ga terlalu jauh, jadi mau bulak balik tenang. Kebayangkan kalau yang rumahnya jauh. Jadi pesan saya, sebelum ke Kantor Imigrasi persiapkan dulu berkas-berkas, kalau perlu langsung simpan di tas. Saya kelupaan, karena gagal fokus saat pagi hari yang masih disibukkan dengan urusan kue dan pesanan. Padahal berkas asli udah disiapkan di meja, tetap saja lupa. Untungnya drama pagi kelupaan itu bisa saya lewati dan E-Paspor sudah saya pegang. Sudah siap jalan-jalan. 

Kemudian mikir, jalan ama siapa?




Sumber tentang perbedaan Paspor biasa dan E-Paspor:
http://www.imigrasi.go.id/index.php/berita/berita-utama/1345-lebih-baik-bikin-e-paspor-atau-paspor-biasa

12 komentar

  1. Saya baru berganti paspor tapi ternyata dibuat otomatis paspor biasa sama seperti sebelumnya. Padahal inginnya ganti e paspor biar bisa bebas visa ke Jepang, hehe.
    Tentang pelayanan, saya kemarin nunggu hampir 5 jam untuk foto, hiks. Lama sekali.

    BalasHapus
  2. Kemarin itu pas perpanjangan paspor aku udh mikir pengen bikin epasport. Tp akhirnya ttp pasport biasa hehehehe.. Ntr deh, kalo perpanjang selanjutnya pgn pilih yg e pasport aja. :)

    BalasHapus
  3. apa sekarang udah online. gak usah ngantri lama-lama lagi buat bikin e paspor...
    lebih praktis e paspor biar bebas visa. keren

    BalasHapus
  4. Kalau mau ngurus apa pun emang harus di persiapin dulu ya Mbak, wkwk. Kalau rumahnya jauh bisa berabe. Btw, sekarang makin gampang kalau mau ngurus e-paspor, udah dapat info sih.


    HEHE.

    BalasHapus
  5. Setelah e-KTP berarti selanjutnya aku harus bikin e-Paspor nih.
    Harganya beda jauh ya dibanding paspor biasa. Keuntungannya apa aja mbak?
    Harus klik link di akhir postingan itu deh kayaknya.

    BalasHapus
  6. kalau paspor mati, adakah cara pengurusanya. saya daftar di surabaya, tapi domsisili sekarang di bekasi

    BalasHapus
  7. wah sangat mudah sekali ya dan kita memang eprlu up grade diri agar melek teknologi ya

    BalasHapus
  8. jadi harus ngantri dulu yak via online. saya kira alngsung mengurus di kantor imigrasi seperti ketika bikin KTP ke dispendukcapil!

    BalasHapus
  9. Naaah kaan bener, prosesnya cepet kaaan. Sama seperti yang aku alami dan aku share kemarin itu.

    BalasHapus
  10. Sekarang emmang lebih enak ya jadi antrenya pasti ngak nunggu tapi ternyata ngak dapet kuota kayak jaman dulu

    BalasHapus
  11. Mkasih Bu infonya, sangat bermanfaat bagi saya.... semoga secepatnya saya bisa meluangkan waktu untuk membuat e-paspor

    BalasHapus
  12. Pengen bikin epaspor juga mba. Makasih tulisannya ya mba :)

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan memberikan komentar. Mohon maaf link hidup dan spam akan otomatis terhapus.