Bayi Lahir Prematur, Perhatikan 5 Hal Ini


[Dunia Anak] Ini sekedar sharing ya, karena beberapa hari ini banyak teman yang bertanya. Tulisan ini sesuai pengalaman yang saya alami sendiri saat merawat putra kedua yang lahir prematur.

2012 lalu saya melahirkan anak kedua dengan jenis kelamin laki-laki. Semenjak kehamilan banyak sekali hambatan yang saya rasakan. Pertama di awal ngidam sudah rawat inap karena kekurangan cairan, kedua di usia kandungan 7 bulan mengalami penyumbatan ari-ari yang mengakibatkan asupan makanan tersumbat, sehingga berdampak pada berat badannya. Dan yang paling nyesek di usia 7 bulan akhirnya harus rawat inap kembali, karena takut bayi lahir sebelum waktunya dan harus dipertahankan.

Putraku lahir prematur

Di usia kandungan 35 minggu kondisi saya sudah susah berjalan dan merasa kesakitan, berasa bayi ingin segera keluar. Akhirnya setelah kontrol, bayi harus segera dilahirkan tepat di usia kandungan 36 minggu, karena adanya masalah kesehatan. Putra saya lahir secara sesar dengan berat 2.5kg dan kondisinya sudah sakit. Saat lahir, anak saya langsung mendapatkan perawatan dari team dokter, sehingga saya tidak bisa langsung menyentuhnya.

Saat Dimas lahir
Setelah selesai operasi dan di bawa ke ruang perawatan, barulah saya tahu bahwa bayi saya masih sangat muda, jantung dan paru-parunya sedikit bermasalah, ini menunjukkan bayi saya belum matang di dalam rahim. Artianya bayi saya lahir prematur, yang merupaka kelahiran yang lebih cepat sebelum waktu kelahiran normal. Saya dan suami berusaha tenang dan pasrah, biarpun itu sangat membuat sedih. Bayi yang saat itu saya beri nama Dimas, harus menjalani perawatan di inkubator, karena kondisinya prematur. Saat itu cuaca sedang hujan deras, anak saya harus mendapatkan perawatan di NICU. Semalaman suami saya mencari NICU terdekat, tapi tidak membuahkan hasil, karena semuanya penuh. Akhirnya kami pasrah merawat putra kami seadanya.

Setiap hari saya terus merasa khawatir dengan perkembangannya. Selama di inkubator, saya tidak bisa memberikan ASI (Air Susu Ibu) secara langsung, karena kondisinya. Akhirnya setiap hari saya memerah ASI di ruang perawatan. Seminggu berlalu, saya bisa memeluk putra saya dan memberikan ASI secara langsung. Putraku berat badannya turun, tapi kondisinya membaik. Biarpun bisa membawa anak ke rumah, bukan berarti sudah tenang, karena perjalanan yang sesuangguhnya baru dimulai.


Merawat bayi prematur memang tidak semudah yang saya bayangkan, apalagi kondisi kesehatannya tidak seperti bayi biasanya. Semua hal harus diperhatikan, terutama kebersihan dan kesehatannya. Semenjak anak sering sakit, saya memutuskan untuk mengambil semua pekerjaan di rumah, ada teman ngajak ketemu, saya memintanya untuk ke rumah. Bagi saya kesehatan anak menjadi prioritas utama, karena rezeki yang paling besar adalah anak. Rezeki lainnya akan selalu mengikuti. Bahkan saya rela resign dari kantor demi memiliki anak. Putra kedua saya memang jarang di bawa keluar rumah, tapi tetap saja dia sakit. Kadang demam, flu batuk, diare, hingga puncaknya adalah ketika usianya menginjak 1 tahun, dia demam tinggi dan sudah kritis. Membuatnya harus di transfusi, sungguh itu masa-masa yang sulit buat saya, karena anak harus menerima darah dari orang lain.

Setelah itu saya juga harus mengalami masalah lainnya, yakni dengan perkembangnnya yang lambat, mulai dari lambat berjalan, lambat merespon, dan lainnya. Kami melakukan beragam macaam hal, supaya tumbuh kembangnya semakin baik. Putra saya juga susah bicara. Saya selalu mendengar, anak yang lahir prematur memang berisiko akan kesehatannya. Ini yang selalu membuat saya takut, sehingga aapun saya lakukan demi essehatannya. 2 tahun lebih keluar masuk rumah sakit untuk cek kesehatan dan terapi. Apakah lelah? Tentu tidak, karena sayangnya saya pada anak, tida peduli berapapun uang keluar, lelah, yang penting anak sehat. Saya tidak pernah berhenti berdoa dan ibadah, demi kesehatan putra kedua saya.


Sampai akhirnnya keajaiban itu datang, saat saya dan suami memutuskan mengkhitan Dimas di usianya yang ke 2 tahun. Banyak sekali efek positif yang saya rasakan.Putra saya menunjukkan perubahan, terutama dalam kesehatannya, perlahan dia jadi jarang demam, sudah tidak transfusi darah lagi, dan jalannya pun mulai lancar. Termasuk respon dan bicaranya yang semakin baik. Tentu saya senang dan bersyukur epada Allah SWT telah membuat anak saya sehat. Tapi, bukan berarti saya sudah tenang, karena anak tetap harus mendapatkan perhatian penuh, terutama dalamm hal kesehatan dan tumbuh kembangnya.

5 hal ini harus ibu perhatikan

Luar biasa tantangan menjadi seorang ibu, bukan saja harus cerdas mengatur keuangan dan rumah tangga, tapi harus menjaga kesehatan buah hati tercinta dan memantau tumbuh kembangnya. Selama merawat Si Kecil yang lahir prematur, perlu banget memperhatikan 5 hal ini:

1. Berikan ASI

Manfaat ASI (Air Susu Ibu) itu luar biasa banget, terutama kolostrum yang merupakan ASI yang keluar pertama kali, berwarna kekuningan dan kental. Dan kolostrum ini juga menjadi keajaiban buat Dimas saat di inkubator, perlahan kesehatannya membaik. Saya selalu yakin,  Allah SWT tidak akan memberikan cobaan di luar kemampuan umatnya, terbukti dengan berkah ASI membuat kondisi putra kedua saya perlahan membaik. Kolostrum itu juga banyak banget manfaatnya, karena mengandung antibodi penghambat pertumbuhan virus dan bakteri, mengandung vitamin dan protein juga. Maka dari itu penting sekali diberikan kepada buah hati.

ASI Eksklusif juga harus diberikan kepada buah hati dari usia 0-6 bulan, dan dilanjutkan hingga anak usia 2 tahun. Apalagi ASI Eksklusif adalah makanan terbaik untuk bayi. Saya selalu dapat nasihat, bahwa bayi prematur itu perlu disusui 8-10 kali sehari, dan jarak menyusui jangan lebih dari 4 jam. Kalau dia lagi bobo, bangunin dan berikan ASI. Tapi pernah loh saya mengalami, anak gamau lepas dari ASI semaleman, sehingga saya tidur sambil duduk.

Sempat galau juga, karena ASI susah keluar saat anak lahir, tapi bukan berarti saya akan menyerah begitu saja. Karena anak lahir prematur, dan ASI adalah yang terbaik untuk kesehatan anak, maka saya terus berusaha dengan melakukan pijat laktasi. Saat di rumah sakit, karena sudah tahu kondisi anak, saya mendapat semangat dari suami, keluarga, sahabat, hingga suster dan dokter. Yang akhirnya produksi ASI lancar.


2. Perawatan Kangguru

Saat anak sudah keluar dari inkubator, dan di bawa pulang ke rumah, saya mendapatkan arahan dari berbagai pihak untuk merawatnya sebaik mungkin. Yang bisa dilakukan adalah dengan cara perawatan kangguru. Sudah tahukan bagaimana Kangguru memasukkan anaknya ke dalam kantong. Sama dengan begitu, saya memasukkan putra saya ke dalam baju, supaya bersentuhan dengan kulit, dan mendekapnya sehangat mungkin. Biasanya saya gantian dengan suami untuk mendekapnya. Bayi akan selalu tenang, yang akhirnya akan selalu dekat. Cara keterusan hingga beberapa bulan, jadi saat demam dan rewel biasanya saya akan mendekap anak, yang membuatnya nyaman dan berhenti menangis. Perawatan kangguru akan membuat anak mengenal aroma tubuh ibu atau ayahnya, sentuhan dan rasa nyaman.

Perawatan kangguru ini banyak banget manfaatnya untuk anak, apalagi yang lahir prematur, bukan saja membuat tubuh bayi saya hangat, tapi juga bisa menenangkan anak dan membantunya dalam mengatur detak jantung dan pernapasan. 

Ini udah pinter bantu mamanya buang sampah
3. Cek rutin kesehatan dan jangan sering membawa anak keluar rumah

Saya selalu diwanti-wanti oleh semua orang yang sayang sama anak, baik itu dokternya dan teman yang juga seorang perawat. Jangan sering membawa anak keluar rumah. Saat ingin dibawa bepergian, harus dipastikan kesehatan dan keamanannya, dengan cara cek kesehatan. Cek rutin kesehatannya sangat penting banget, supaya orangtua jadi tahu bagaimana kondisi anak. Baik itu cek mata, paru-paru dan jantungnya. Apalagi putra saya lahir dengan kondisi paru-paru dan jantung yang belum matang. 

Biasanya sebelum pergi ke luar membawa anak yang masih bayi, saya cek kesehatannya dulu 2 minggu sebelum pergi, ini berlaku dari anak pertama. Apalagi anak kedua lahir prematur yang sangat rentan banget, maka dari itu bener-bener harus cek kesehatan. Termasuk vaksin dan imunisasinya yang benar-benar harus diperhatikan. Memiliki anak kedua ini, saya sudah gak memikirkan untuk sering keluar rumah dan bekerja, karena bagi saya anak segalanya. Di luar itu banyak debu, virus dan kotor. Anak diem di rumah saja sering banget sakit, apalagi dibawa keluar. Saat memutuskan membawa anak keluar rumah, saya pasti melakukan:
  • Cek kesehatan
  • Perhatikan pakaian yang digunakan. Saat masih bayi, harus lengkap, sarung tangan, tutup kepala, jaket, kaos kaki, celana panjang. 
  • Makanan bayi. Saat anak sudah 6 bulan, perhatikan bekal MPASI saat perjalanan.
  • Selalu dekap bayi dan buat rasa nyaman.
  • Pastikan terhindar dari asap kendaraan, asap rokok dan lainnya.
  • Selalu perhatikan kebersihan tangan kita saat memberikan ASI dan MPASI.
4. Merangsang motorik halus dan kasar

Tumbuh kembang anak harus selalu diperhatikan. Saya sadar putra saya terlambat dalam berbagai hal, maka dari itu ibunya harus rajin. Salah satu cara saya dengan merangsang motorik halus dan kasar. Untuk merangsang motorik kasar anak yang berhubungan dengan otot-otot besar, bisa dengan mengajak anak mengangkat kepalanya, saat anak tengkurap simpan mainan di depannya supaya anak mau meraihnya.

Untuk motorik halus, ajarkam akan memegang mainan lucu yang bisa merangsangnya, pas dimas sudah duduk, aku ajarkan untuk memegang bolpen atau pensil untuk coret-coret di buku, sehingga sampai sekarang dia senang menulis. Bisa juga biasakan anak memegang gelas minum dan sendok, serta makan sendiri.


Banyak hal sederhana yang bisa dilakukan ibu untuk merangsang motorik halus dan kasar anak. Bayi yang lahir prematur, harus terus dirangsang, supaya tumbuh kembangnya juga semakin baik. 

5. Berikan makanan yang bernutrisi

Bayi yang lahir normal ataupun prematur, tetap butuh yang namanya makanan yang bernutrisi. Karena pentingnya makanan bernutrisi, maka dari itu sejak anak mulai MPASI, saya sudah memperkenalkan buah dan sayur, supaya terbiasa hingga dewasa. Saya sadar betul akan kesehatan anak-anak, apalagi dengan kondisi putra kedua yang sering sakit. Maka dari itu, untuk cemilan, saya selalu usahakan membuat sendiri, supaya anak tidak jajan di luar. Karena pencernaan Dimas sampai usia 2 tahun itu senitif banget.

Itulah 5 hal yang selalu saya perhatikan saat merawat putra kedua, banyak sekali tantangan yang saya hadapi. Alhamdulillah, sekarang kondisi putra saya sudah membaik, kuat, aktif, pintar dan cerdas. Semoga kedepannya juga selalu sehat. Badannya juga semakin tinggi. Tak lupa kita sebagai ibu, juga harus menjaga kesehatan, supaya bisa merawat anak-anak dengan baik.

Janganlah kita egois menjadi ibu, tanpa memperdulikan kesehatan anak. Rezeki bukan soal materi saja, melainkan memiliki anak sehat, soleh dan pintar adalah rezeki yang paling berharga.


24 komentar

  1. Noted banget nih infonya, nuhun ya Saaay, bermanfaat bagi Para Bumils plus suami, supaya senantiasa siaga dan sigap dalam perawatan buah hati.

    Dimas hebat eeeeuy, Pejuang tangguh, bayinya kecil sekarang mah bongsooooor

    BalasHapus
  2. Ikut terharu baca ceritanya Mbak, dimas pasti jadi anak istimewa ya bisa melalui semua ujian beratnya.

    Sehat2 terus ya Dimas, jadi anak sholeh. Amin...

    BalasHapus
  3. Jadi ingat teman saya yang pernah saya ceritain ke Lis. Kunci utamanya kasih sayang orang tua ya, Lis.

    BalasHapus
  4. Dulu ponakanku juga kondisinya BBLR mbak Lis, cuma 1,8 kg, jadi sebesar botol kemasan air mineral 600 ml. Butuh perawatan ekstra spt yang mba Lis ceritakan. Terutama sekali sih, pastikan semua yang bersentuhan dengan Baby, harus bersih dan sehat. Jadi perlu juga membatasi kontak dengan orang lain atau saudaranya yg kita belum tau kondisinya, misalnya lagi flu atau sakit apa, takutnya menular ke baby. Bahkan waktu itu ada, ponakanku udah bisa dibawa pulang ke rumah, ada saudara yang mau menengok pun, hanya dibatasi melihat di depan pintu kamar aja. Alhamdulillah skrg, anaknya tumbuh sehat, malah fisiknya diatas rata-rata teman sebayanya...

    BalasHapus
  5. Mbak, terima kasih banget sharingnya. Berguna banget buatku yang sedang hamil dan bermasalah agar bisa mengantisipasi. Harapannya tentu bayiku kelak lahir tepat waktu dan sehat. Mohon doa ya mbak

    BalasHapus
  6. Waah Dimaas..sehat selalu ya Nak, hiks aku bacanya ampe speechkess,Lis..
    Tapi yang lahir pematur beberapa anak temen yangaku tungguin lahirannya, sekarang tumbuh subur, tinggi dan sehat alhamdulillah..

    Makasih ya Lis sharingnya, pastinya bermanfaat banget bagi buibu yang mempunyai pengalaman anaknya lahir prematur, btw sehat selalu bumiil yaa

    BalasHapus
  7. Ahhhh, sehat-sehat terus ya Nak.
    Kebayang perjuanganmu di awal-awal, Mba. *peluk

    BalasHapus
  8. Aku pas hamil mas Tsaka anak ke dua juga bermasalah. Dari hamil aja sering bed rest karena kluar flek terus dan di usia 35 minggu sama kaya dimas dia nekat mbrojol juga. Udah ditahan padahal sm dokter tapi tetep minta kluar juga. Sekarang alhamdulillah udah kelas 8 lis 😄

    BalasHapus
  9. Akh dimas makin sehat ya. Jangan ada gangguan kesehatan ya. Aku kadang juga nolak buat huyung huyung bawa baby hanya untuk ketemu abcd. Kalau ada apa-apanya kita yang repot.

    BalasHapus
  10. Sehat sehat terus untuk Dimas ya Mba Lis.

    BalasHapus
  11. Sharingnya bermanfaat, Dimas Soleh semoga sehat selalu amin

    BalasHapus
  12. aku kok malah terharu ya baca info ini, sebegitu detailnya to do list utk mommy dengan anak prematur. Sehat selalu ya mba sekeluarga

    BalasHapus
  13. Wah lengkap ceritanya. Kalau baca tulisan ini, betapa hebat perjuangan seorang Ibu melahirkan putra putrinya.

    BalasHapus
  14. Alhamdulillah akhirnya anaknya sekarang sudah besar dan sehat, berkat ketelatenan mba liswanti dan suami yak merawatnya disaat sakit ya. Aku kalo udah inget Almarhum anakku yg kedua, sering menyalahkan diri sendiri, mungkin aku kurang telaten merawatnya wktu itu. Hiks....

    BalasHapus
  15. MasyaAllah.. lengkap mbak sharingnya.. simpen ah buat jaga-jaga

    BalasHapus
  16. anak pertamaku meninggal karena lahir prematur, coba aku baca artikel ini sebelum anakku lahir siapa tahu aku bisa merawat anakku yang prematur.

    BalasHapus
  17. Alhamdulillah sekarang Dimas tumbuh sehat ya mbak..perjuangan banget ya merasakan merawat bayi yang lahir prematur. Semoga sehat-sehat terus ya Dimas.

    BalasHapus
  18. Adik sepupuku pernah masuk inkubator selama hampir sebulan dan pas banget ASI ibunya nggak keluar banyak. Akhirnya pakai sufor deh, tapi alhamdulilah sekarang udah kelas 5 SD

    BalasHapus
  19. wah Dimas dulu prematur ya? Alhamdulillah sehat dan tumbuh kembangnya normal.

    BalasHapus
  20. Alhamdulillah ya mbak setelah khitan, kesehatannya membaik dan sekarang sudah sehat. Semoga selalu sehat.. emang paling bikin khawatir ya klo anak sakit.

    BalasHapus
  21. Dulu ponakan aku juga prematur dan alhamdulillah sekarang sehat. Dimas juga sehat terus ya sayang...

    BalasHapus
  22. Info yang bermanfaat buat pra calon ibu. Saya tertarik dengan perawatan kangguru agar bersentuhan dengan kulit. Setiap hatikah dan berapa lama waktunya dengan ayah dan ibunya?

    BalasHapus
  23. Terharu baca pengorbanan seorang ibu.... Yang penting bersyukur ya, mbak, si kecil sehat2 terus...

    BalasHapus
  24. Sehat selalu ya dimas. Aku kesentil banget nih soal nutrisi, masak seadanya. Kadang malah pakai masakkan mertua :(

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan memberikan komentar. Mohon maaf link hidup dan spam akan otomatis terhapus.