Bijak Dalam Mengelola Sampah


[Lingkungan] Tanpa kita sadari, setiap hari kita adalah penghasil sampah. Bayangin saja belanja ke pasar, motongin sayuran, hingga jajan cemilan pasti ada sampahnya. Entah itu plastik, kertas hingga sampah bekas makanan. Masalah sampah itu tidak boleh di anggap enteng, selain mencemari lingkungan, tentunya tidak baik untuk kesehatan. Maka dari itu, bijak dalam mengelola sampah yang diawali dari diri sendiri dan rumah sendiri.

Pentingnya memilah sampah di rumah

Sampah yang menumpuk di jalanan merusak pemandangan, sampah menumpuk di rumah bikin sesak napas hingga jadi sarang nyamuk yang bisa menjadi penyakit. Apalagi kalau sampah sudah mencemari sungai dan laut, bisa berbahaya juga dan merusak lingkungan. Masalah sampah itu udah ga bisa dianggap enteng lagi. Sampah itu merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Jenis sampah itu banyak sekali, mulai dari sampah alam, sampah konsumsi, hingga sampah industri.  

Sedangkan sifat sampah itu, ada yang organik, yakni sampah yang mudah membusuk, seperti sisa makanan, sayuran, hingga daun-daun, yang dapat diolah menjadi kompos. Untuk sampah anorganik yakni sampah yang tidak mudah membusuk seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik, kaleng, hingga kayu. Dimana sampah ini bisa dijadikan sampah komersial atau sampah laku dijual. Serta ada jenis sampah beracun yang merupakan limbah dari bahan berbahay dan beracun seperti limbah rumah rakit, pabrik dan lainnya.



Sampah itu bukan saja menimbulkan penyakit, tapi berbahaya juga dan mencemari lingkungan. Banyak yang ga sadar sampai buang sampah di laut dan sungai. Padahal dampaknya sangat buruk sekali. Padahal kita ingin saat berlibur ke pantai bisa melihat pemandangan laut yang indah, bisa mendatangkan banyak wisatawan juga, tapi kalau melihat sampah semuanya akan berpikir ulang untuk melakukan liburan. Karena melihat tumpukan sampah itu kesannya jorok sekali. Sampah bisa menjadi sumber penyakit, jadi sarang nyamuk dan menimbulkan bau tak sedap pada lingkungan. Maka dari itu kita harus sadar akan kebersihan lingkungan sekitar.

Pada 8 Agustus 2018 kemarin saya menghadiri konferensi pers dalam rangka peluncuran Dropping Box bersama PRAISE. Acara ini semakin menambah pengetahuan terutama tentang sampah. Karena sekarang ini persoalan pengelolaan sampah khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta masih menjadi tantangan besar. Ini tentu menjadi tantangan bagi Ibukota Jakarta, dimana tercatat volume sampah mencapai 6.500 sampai dengan 7.000 ton per hari. Ini seiring dengan semakin meningkatnya populasi penduduk dan kebutuhan masyarakat sehari-hari.

Saya pernah mengikuti kegiatan gotong royong untuk membersihkan sampah di Jakarta di tahun 2015, dan itu bisa menghasilkan banyak sekali berton-ton sampah. Apalagi sekarang, penduduk bertambah, sampah bertambah juga. Di Jakarta sering banjir, karena banyak yang buang sampah sembarangan, termasuk ke sungai. Saatnya untuk mengubah perilaku dengan membersihkan lingkungan, rajin memilah sampah dan semua itu dimulai dari diri sendiri.


Masalah sampah ini sudah sepatutnya jadi perhatian, dan seluruh elemen masyarakat bisa saling bekerjasama untuk menjadi bagian solusi masalah tersebut, salah satunya dengan cara memilah sampah. Maka dari itu, untuk mendorong itu semua PRAISE (Packaging and Recycling Association for Indonesia Sustainable Environment/ Asosiasi untuk kemasan dan daur ulang bagi Lingkungan Indonesia yang berkelanjutan) bermitra dengan Waste4Change berinisiatif menempatka 100 unit Dropping Box di berbagai wilayah Jakarta sebagai solusi berupa sistem pengumpulan sampah kemasan yang bertjuan mengedukasi sekaligus membentuk kebiasaan masyarakat untuk memilah sampah demi mendukung usaha daur ulang sampah kemasan. Karena sampah pun ada yang memiliki nilai dan manfaat. 

PRAISE ini sendiri awalnya dimulai tahun 2010 sebagai koalisi untuk Kemasan Berkelanjutan dan pada bulan Februaru 2017 Assosiasi Kemasan dan Daur Ulang untuk Linngkungan Berkelanjutan di Indonesia PRAISE diluncurkan untuk mencerminka penekanan keenam perusahaan pendirinya terhadap pengelolaan sampah kemasan holistik di Indonesia. Setiap Anggota PRISE di Indonesia telah aktif untuk memulai, mendukung, memfasilitasi dan berinvestasi dalam berbagai program dan inisiatif yang bertujuan meminimalkan damppak sampah kemasan.

Enam pendiri PRAISE terdiri dari Coca Cola, Indofood, Nestle, Tetra Park, Danone, dan Unilever Indonesia. Bahkan dalam acara konferensi pers ini  hadir semua perwakilan pendiri PRAISE. Keenam perusahaan ini memiliki komitmen dalam hal daur ulang, dan linngkungan. Bahkan PRAISE memiliki 4 pilar penting, yakni:


  • Inovasi: Menerapkan teknologi dan proses inovatif sepanjang mata rantai kemasan.
  • Pengumpulan: Membangun dan memperluas jaringan pengumpulan sampah kemasan.
  • Pemilahan: Memperkuat infrastruktur untuk memilah sampah.
  • Daur ulang: Mendukung teknologi daur ulang untuk menghasilkan produk daur ulang bernilai tambah.
Bahkan PRAISE ini memiliki visi, yakni PRAISE hadir sebagai sebuah asosiasi yang aktif mendukung penerapan pengelolaan sampah kemassan secara holistik, terintegrasi dan berkelanjutan di Indonesia. Sedangkan salah satu misinya adalah meningkatkann kesadaran bahwa setiap bertanggug jawab dalam penngelolaan sampah ssecara terintegrasi dan berkelanjutan. 

Kesadaran masyarakat penting sekali dan harus bijak juga dalam mengelola sampah. Jangan asal buang, harus rajin memilah sampah. Karena ada sampah yang memiliki nilai. Dalam acara ini juga semakin tahu, bagaimana kondisi di TPA Bantar Gebang yang ternyata sudah tidak layak dan sudah mengkhawatirkan lingkungan sekitar. Bahkan ada banyak truk yang mengangkut sampah dari Jakarta keluar masuk Bantar Gebang. Dalam acara ini juga hadir dari perwakilan KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutan), jadi semakin banyak informasi yang didapatkan. Termasuk rata-rata orang di Indonesia menghasilkan 0,7 kg sampah per harinya. Bahkan KLHK mencatat timbunan sampah di seluruh Indonesia di tahun 2017 sudah mencapai 65,8 juta ton per tahun. 

Menurut riset terbaru dari Sustainable Waste Indonesia (SWI) di tahun 2018 bahwa kondisi pengelolaan sampah ddi Indonesia sebanyakk 24% masih tiidak terkelola. Itu artinnya sekitar 15 juta ton sampah mengotori ekosistem dan lingkkungan karena tidak ditangani dengan baik. Data yang sama juga menunjukkan bahwa 69% sampah berakhir di TPA dan hanya 7% sampah baru berhasil di daur ulang.

Photo by Canva
Dalam acara ini juga hadir Bapak Dr. Novrizal Tahar, Direktur Pengeloaan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia yang mengungkapkan tentang Peraturan Presiden No. 97 tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah rumah Tangga, pemerintah menetapkan kebijakan dan strategi pengelolaan sampah nasional atau JAKSTRANAS. Dengan kebijakan ini, pemerintah menargetkan untuk bisa mengurangi sampah ssebesar 30% di taun 2025 dan dapat menangani tumpukan sampah sebesar 70%  pada 2025.

Perlu kiuta ketahui, bahwa Jakstranas ini merupakan terobosan baru dalam pengelolaan sampah yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan pengelolaan sampah terintegrasi mulai dari sumber sampai kke pemrosesan akhir. Ini juga dalam upaya mendorong tumbuhnya circular economy yang komprehennsif. Salah satunya adalah meningkatkan collecting system dengan perubahan perilaku publik sebagai salah satu mata rantai yang sangat penting.

Selain itu ibu Sinta Kaniawati selaku perwakilan PRAISE mengungkapkan bahwa menyikapi masalah sampah, mengubah persepsi dan kebiasaan masyarakat mengenai sampah adalah hal yang penting. Bahkan perlu diketahui juga salah satu komitmen PRAISE tertuang pada program kerja nyata dalam pengembangan model kolaboratif sistem pengelolaan sampah, atau yang disebut dengan ESR (Extended Stakeholders Responsibility) yang diharapkan dapat mempercepat fungsi ekosistem daur ulang dan pemanfaatan kembali sampah sesuai prinsip Resource Efficiency dan Circular Economy. Maka dari itu hadirlah program sebagai langkah awal untuk melanjutkan komitmen, yakni dengan 100 unit Dropping Box.

Dropping Box di Jakarta


Gambar di atas adalah Dropping Box yang jumlahnya sekarang ada 100 dan akan ditempatkan di berbagai wilayah Jakarta, mulai dari pertokoan, fasilitas publik, perkantoran hingga institusi pendidikan. Dropping Box ini resmi diluncurkan pada 8 Agustus lalu. Dalam Dropping Box ini ada kertas dan non kertas. Jadi kalau menemukan Drop Box ini jangan lupa untuk membuat sampah dengan tepat, mana yang non kertas dan kertas. Jadi nantikan sampah bisa di daur ulang. Cara ini juga bisa dilakuka sendiri di ruamah dengan memilah sampah mana saya yang bermanfaat, tentu saja ini bisa menujukkan bahwa kita bijak dalam mengelola sampah.

Dengan menempatkan di titik-titik tertantu dengan begitu bisa mengedukasi masyarakat juga mengenai pentingnya memilah sampah. Tentu saja ini sebagai inisiatif serta menjadi sebuah siklus solusi yang merangkul setiap pemangku kepentingan yani konsumen sebagai elemen terpenting yang dapat langsung memilah dan membuang sampah kemasan di Dropping Box yang sudah tersedia.

Inisiatif dropping box ini ternyata sejalan dengan upaya pemerintah DKI, sebagaimana yang diungkapkan Isnawa Adji selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, untuk terus mengedukasi masyarakat agar memilah sampah, sehingga sampah tersebut memiliki nilai ekonomis dapat dikemudian di simpan di Bank Sampah dan di daur ulang.Bersama PRAISE, pemerintah DKI ingin mengubah pengelolaan sampah utuk tidak lagi ada terpusat di hilir, tapi dimulai di hulu dengan memisaha dan memilah sampah yang dikonsumsi serta menjadikan hal itu sebuah gerakan bersama.


Terus apa ya keunikan dari Dropping Box ini?

Tentunya ada 4 keunikan Dropping Box dibandingkan inisiatif pemilahan, pengangkutan dan pengelolaan sampah yang sudah ada sebelumnya, seperti:
  1. Pasti Pemilahannya. Dimana konsumen dapat langsung memilah dan membuang kemasan bekas pakai mereka di Dropping Box sesuai dengan pengelompokan yang sudah disediakan, yaitu Kertas (Kemasan karton, kertas dan kardus) dan non-kertas (botol plastik, kaleng minuman, botol kaca, sachet dan kantong plastik). 
  2. Pasti prosesnya. Sampah kemasan yang terkumpul akan diangkut oleh mitra Waste4Change secara berkala dan disalurkan kepada sejumlah mitra Bank Sampah yang terpercaya.
  3. Pasti daur ulangnya: Setelah penyortiran, kemasan yang dapat didaur ulang akan disalurkan e pabrik daur ulang, sementara residu (bahan yang tidak dapat didaur ulang) akan diserahkan ke mitra pengelola dari Waste4Change sehingga sampah kemasan yang terkumpul tidak akan berakhir di landfill (TPS maupun TPA) untuk meringankan beban penumpukkan sampah di kedua lokasi tersebut.
  4. Pasti edukasinya: inisiatif ini dilengkapi dengan berbagai bentu edukasi yang diberikan melalui infografis menarik yang tercantum pada desain Dropping Box maupun program komunikasi berkelanjutan melalui media massa maupun media sosial.
Selain itu PRAISE dan Waste4Change akan memastikan bahwa seluruh proses pengumpulan, pengangkutan hingga pengelolaan sampah akan tetap terbagi sesuai dengan pemilahan sampah di Dropping Box. Dengan kehadiran Dropping Box ini, semoga masyarakat semakin sadar dan bisa mengubah perilakunya untuk tidak buang sampah seenaknya dan selalu bijak dalam mengelola sampah. Kedepannya Dropping Box ini semoga bisa ada di berbagai tempat di Indonesia. 


Kehadiran dropping Box ini ternyata mendapatkan dukungan penuh dari KLHK RI dan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. Semoga saja sousi ini dapat menciptkana sebuah sistem pegelolaan sampah kemasan holistik yang berfokus pada pemilahan, pengangkutan, dan pengeloaan sampah dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat menuju pemulihan limbah produk kemasan yang berkelanjutan. 

Semoga setelah ini ga ada lagi yang lupa bagaimana pentingnya menjaga lingkungan dan membersihkannya dari sampah. Jangan lupa untuk memilah sammpah sehingga bisa bernilai dan bermanfaat. Lingkungan pun semakin bersih dan tidak tercemar lagi dengan tumpukan sampah yang bau, mencemari lingkungan dan merusak pemandangan. Bijak dalam mengelola sampah sangat penting, sehingga lingkungan menjadi bersih, nyaman dan indah. 

43 komentar

  1. Bentuk Praise Dropping Box sepertinya lebih simpel dan praktis ya, jelas edukasinya, gak kaya tong sampah lainnya yg cuma berlabel organik non organik, orang awam sering ketuker hehe

    BalasHapus
  2. Dropping bix sampah ini bagus, agar sampah bisa didaur ulang, akan tetapi suka gemas kita di rumah sudah buang sampah pada tempatnya, tapi tetangga dan orang lewat seenaknya buang puntung rokok dan botol air mineral di depan rumah kita huhu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Suka sebel ya kalau ada yang buang puntung rokok sembarangan, apalagi depan rumah begitu

      Hapus
  3. Aku belum pernah nih nyoba dropping box-nya. Iya nih kalau sampah dipilah dan kemudian diolah maka akan ada banyak yang bisa didaur ulang, sehingga lebih sedikit yang kemudian benar-benar jadi sampah.

    BalasHapus
  4. Iya susah banget ya mengedukasi buang sampah yang benar. Dropboxnya mungkin hanya di mall2 yang banyak food court ya? Hanya untuk kemasan bekas makan ya yang masuk Dropbox?

    BalasHapus
  5. memilah milah sampah rumah tangga khususnya, emang penting banget ya. biar ketahuan mana yang bisa di daur ulang dan mana yang bisa dimanfaatkan buat hal lain. nice info mba

    BalasHapus
  6. Pengelolaan sampah memang masuk h jadi PR besar buat pecinta lingkungan. Kita blogger memang punya peran mengedukasi masyarakat dalam hal ini. Lanjut...😀😀😀

    BalasHapus
  7. Edukasi Dropping box ini bagus banget, semoga aja ya edukasi ini bisa menyasar sekolah-sekolah dasar ya.

    BalasHapus
  8. Masalah pengelolaan sampah ini seharusnya banyak disosialisasikan ke sekolah - sekolah dasar dan Taman Kanak - kanak ya biar anak - anak terbiasa mencintai lingkungan.

    BalasHapus
  9. Aku sedang proses hijrah nol sampah. Baru nyadar betapa banyak sampah yang ku hasilkan tiap hari apalagi aku doyan jajan minuman dalam bentuk botol. Huhuhu...

    BalasHapus
  10. belum pernah liat nih drop box btw makin terpilah makin mudah memang buat diolah kembali. Jadi ingat iuran sampah lumayan/bulan di kompleks.

    BalasHapus
  11. Klo inget sampah jd inget bbrp taun yg lalu klo ga salah daerah jawa barat tp dimana ya, lupa. Wkt itu banyak korban jiwa ketimbun longsor sampah. Jd mengingatkan kita utk lebih bijak memilah sampah dan mulai mendaur ulang benda apapun ya

    BalasHapus
  12. Yap, bener banget Mba, kesadaran diri mengelola sampah itu penting banget... 😊

    BalasHapus
  13. gerakan ini patut disupport banyak pihak ya teh.. akan ada banyak manfaat jika benar dijalankan. makasi teh infonya.

    BalasHapus
  14. Kalau semua masyarakat udah terbiasa mengelola sampah bakal makin bersih lingkungan, ya

    BalasHapus
  15. Semoga deket-deket rumahku juga segera hadir dropping boxnya. Biar semakin banyak sampah yang terkelola dengan baik ^_^

    BalasHapus
  16. Pastinya, masyarakat indonesia perlu ditanamkan kessdaran dalam diri untuk bijak membuang sampah. Yuk ah mulai dr diri sendiri membuang sampah pada tempatnya. Dan gak lupa memilah sampah plastik dan non plastik.

    BalasHapus
  17. Sampah memang nggak baik buat kesehatan

    BalasHapus
  18. Sudah saatnya berprilaku Memilah sampah. Biasanya daku juga asal Baek buang sampah ke tong sampah tanpa dipilah

    BalasHapus
  19. Waaaahhh, jadi pengen punya satu di rumah!

    BalasHapus
  20. Hanya di Indonesia yang masih pada bandel kalo disuruh buang sampah ya mba, padahal sih dari tahun-tahun yang lalu sudah disediakan dari rt rw 2 tempat sampah kering dan basah, tapi kenyataannya tetep aja dicampur. Bagus juga ya kalo di rumah-rumah ada Drop Box.

    BalasHapus
  21. Dropping box ini ide yg keren, lalu edukasinya harus sampai ke segala lapisan masyarakat supaya paham jenis sampah dan juga belajar mengurangi sampah.

    BalasHapus
  22. aq belum bijak nih mengelola sampah dirumah, masih yang di satukan semuanya, dan kalopun dipisahkan abang pengangkut sampahnya pun masih mencampur adukkan semua sampahnya.. perjalanan panjang memang yang untuk bijak mengelola sampah rumah tangga terutama dilingkungan rumah ini

    BalasHapus
  23. Ah keren banget ini idenya untuk menyediakan drop box dengan pemilahan sampah, semoga semakin kesini masyarakat semakin aware dengan tidak membuang sampah sembarangan.

    BalasHapus
  24. Aku sudah mulai membiasakan diri memilah sampah organik dan non organik di rumah serta mengurangi sampah plastik

    BalasHapus
  25. memilah sampah ini penting tapi saya belum sanggup untuk melakukannya :(

    BalasHapus
  26. Keren banget ya! Moga makin banyak dropboxnya, biar yang bawa/punya sampah keingetan terus buat pilah-pilih sampah pribadi/rumah tangganya :)

    BalasHapus
  27. Sampah akan berdaya guna kalau diolah ya Ceu

    BalasHapus
  28. Aku sekarang juga mulai mencoba memilah sampah. tapi kalau sampah plastik masih sulit ya

    BalasHapus
  29. idenya keren banget deh ini mbak, memilah sampah memang penting krn ngak semua sampah bisa didaur ulang

    BalasHapus
  30. Setuju mba dimulai dengan kesadaran diri. Paling kesel tuh liat driver atau penumpang dari mobil keren trus dengan santai membuang sampah dari dalam mobilnya ke jalan.

    BalasHapus
  31. alahmdulilah aku milah2 sampah di rumah dan ditabung di bank sampah

    BalasHapus
  32. Bagus ya ada dropping Box, coba saranku lebih disosialisasikan lagi. Soalnya kesadaran manusia untuk tidak buang sampah sembarangan agak susah.

    BalasHapus
  33. Memilah sampah ini penting sekali ya, Mbak, di samping lingkungan jadi bersih juga manfaatnya kerasa.

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan memberikan komentar. Mohon maaf link hidup dan spam akan otomatis terhapus.