Lawan Diabetes Bersama Sun Life Virtual Charity Run


[Kesehatan] Siapa yang suka boba? Atau mungkin suka beli milk tea dan minuman kekinian yang makin hits? Memang enak sih, saya pun sempat tergiur untu menikmatinya, apalagi kalau cuaca lagi panas banget. Duuh rasanya nyesss banget. Setuju ga?

Tapi, tahukah ternyata kadar gulanya dalam minuman tersebut super tinggi? Yang terbayang langsung penyakit diabetes dan kematian kalau dikonsumsi setiap hari, atau bahkan mengkonsumsinya berlebihan. Ya, namanya berlebihan itu, semuanya memang tidak baik ya? Saya terasa disentil, ketika kakak dari teman sendiri yang masih muda sudah kena diabetes. Yup, penyakit yang satu ini tidak mengenal usia dan jenis kelamin. Semuanya bisa kena.

Ayo Lawan Diabetes bersama Sun Life

Ilustrasi diabetes (Foto dari www.canva.com)
Tapikan ga ada keturunan diabetes? Hemmm, tetap saja berisiko. Hari gini ga peka sama yang namanya diabetes. Kakak teman saya adalah orang yang aktif, rajin olahraga, tapi tetap kena diabetes, padahal di keluarganya tidak ada keturunan. Karena diabetes itu bisa terjadi kepada siapa saja, bukan hanya yang memiliki keturunan dari orangtuanya. Bisa karena lingungan, pola makan yang buruk dan gaya hidup. 

Dengar diabetes saya takut sekali, apalagi anak masih kecil. Mana badan gemuk juga, padahal udah berusaha untuk diet dan rajin olahraga. Biarpun hasil tes, semuanya normal. Tetap saja takut. Apalagi saya punya keturunan gemuk, enggap juga loh kalau aktivitas. Saatnya untuk lawan diabetes yang bisa dimulai dari diri sendiri.

Diabetes adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula yang tinggi. Penderita penyakit diabetes semakin tinggi meningkat di Indonesia. Peringatan Hari Diabetes Sedunia yang jatuh pada 14 November, angka penderitanya semakin tinggi. Bahkan saat baca berita di Suara.com, bahwa penderita diabetes di tahun 2025 diprediksi mencapai 629 juta jiwa.


Bertepatan dengan Hari Diabetes Sedunia tanggal 14 November 2019 lalu, saya mengikuti press conference sekaligus talkshow tentang Komitmen Sun Life Meningkatkan Kesadaran Diabetes di Indonesia. yang juga dihadiri langsung oleh beberapa narasumber, seperti Kaiser Simanungkalit selaku Vice President Head of Branding & Communication Sun Life Indonesia, dr. Dante Saksono Harbuwono, SpPD-KEMD,PhD selaku Division Metabolic-Endocrinology, Departement of Internal Medicine University of Indonesia. Serta Ibnu Jamil dan Kelly Tandiono selaku duta kampanye Live Healthier Lives.

Dari acara ini jadi tahu juga nih, bahwa sekarang ini tingkat literasi diabetes di Indonesia masih rendah, yakni hanya 30% penderita diabetes di Indonesia yang memahami tentang diabetes dan penangannya. Bahkan 68% penduduk Indonesia menilai bahwa diabetes adalah penyakit yang disebabkan oleh faktor keturunan.

Maka dari itu, setiap tahun penderitanya semakin meningkat. Secara global lebih dari 422 juta orang dewasa di seluruh dunia menderita diabetes. Dan lebih dari 1 juta kematian disebabkan oleh diabetes tipe 2 pada 2017 menurut Global Burden Desease Study di tahun 2017. Bahkan 60% populasi penderita diabetes dunia tinggal di Asia. Dimana 90% menderita diabetes tipe 2 dan 10% menderita diabetes tipe 1.

Saatnya aktif bergerak supaya terhindar dari Diabetes juga (sumber: www.canva.com)
Selain itu, fakta yang ada di Indonesia sendiri, ada sekitar 10,27 juta penduduk Indonesia menderita diabetes. Dengan jumlah penderita diabetes tipe 2 diperkirakan meningkat hingga 150% antara tahun 2000-2035 (data WHO untuk wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia). Menurut International Diabetes Federation (IDF) Atlas 2017 bahwa epidemi diabetes di Indonesia menunjukkan kecendrungan meningkat, khususnya diabetes tipe 2. Bahkan Indonesia menjadi negara peringkat ke 6 dengan jumlah penyandang diabetes terbesar di dunia, setelah Tiongkok, India, Amerika Serikat, Brazil dan Meksiko.

Penyakit diabetes ini sudah menjadi ancaman, bukan saja di Indonesia, tapi juga global. Karena diabetes bisa mengancam kualitas generasi penerus bangsa, termasuk berdampak pada perekonomian nasional. Mendengarkannya saja mengerikan, maka dari itu pentingnya untuk meningkatkan pengetahuan tentang diabetes, sehingga bisa mencegahnya. Bahkan di Indonesia ada 10,3 juta masyarakat Indonesia pada rentang usia 20-79 tahun yang mengidap diabetes. 

Dari pemaparan dr. Dante sudah dipertegas, bahwa di Indonesia, literasi diabetes ini masih sangat rendah. Bahkan dr. Dante memaparkan tentang Pre-Diabetes, dimana dalam hasil survey FKUI RSCM-Divisi metabolik endokrin yang menemukan bahwa ada 1 dari 8 orang di Jakarta terkena diabetes, dimana 30% lebih penduduk Jakarta Pre-Diabetes.Ada 2-3 orang yang terkena diabetes tidak menyadari bahwa dirinya terkena diabetes. Berikut ini adalah salah satu tanda Pre-Diabetes yang perlu diketahui. Kalau ada garis hitam di leher belakang perlu diwaspadai nih. Langsung cek deh.


Siapapun bisa berisiko tinggi terkena diabetes. Menjadi sebuah keharusan, kalau pemahaman dan upaya pencegahan sangat penting. Menurut dr. Dante ada 3 gelaja klasik diabetes yang dikenal dengan istilah 3P:

  • Poliuri atau sering buang air kecil.
  • Polifagi atau sering merasa lapar.
  • Polidpsi atau sering merasa haus. 
Selain itu menurut dr. Dante, perlu dipahami juga nih, apabila terjadi penurunan berat badan tanpa diserta sebab yang jelas, perlu diperhatikan. Kemudian gelaja lainnya, seperti selalu merasa lelah, ada luka yang tidak sembuh, pandangan yang kabur, problem seksual, sering kesemutan tangan atau kaki, hingga infeksi vagina. 


Melihat gejala tersebut, tentu perlu dilakukan upaya yang efektif untuk mencegah dan mengendalikan diabetes, mulai dari menerapkan gaya hidup sehat, seperti menjaga pola makan yang sehat dan seimbang, aktif bergerak, menghindari diri dari rokok dan alkohol, serta membangun komunitas pendukung yang solid.

Karena, kalau diabetes tidak terkontrol, maka berisiko penyakit jantung meningkat 2-4 kali. Dimana 75-80% meninggal karena kelainan jantung dan pembuluh darah. Selain itu disfungsi ereksi terjadi 10 tahun lebih awal. Dan saatnya kini untuk lawan diabetes, langkah pertama yang bisa dilakukan dimulai dari diri sendiri. Ya, saatnya saya yang masih muda juga lawan diabetes. Bersama Sun Life Indonesia untuk serukan #TeamUpAgainstDiabetes melalui Virtual Run.

Sun Life Virtual Charity Run


Setelah kampanye "Live Healthier Lives", kini Sun Life hadirkan Sun Life Virtual Charity Run yang mengajar masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kesadaran sekaligus kepedulian bersama lawan diabetes dan menjadi #TeamUpAgainstDiabetes. Sun Life Virtual Charity juga merupakan bagian dari kampanye Live Healthier Lives. Sekaligus ini menjadi komitmen PT. Sun Life Financial Indonesia untuk melawan diabetes di tanah air.

Ibnu Jamil dan Kelly Tandiono juga menjadi bagian dalam keseruan #TeamUpAgainstDiabetes. Kelly dalam keluarganya ada yang kena diabetes, dirinya tidak mau sampai kena diabetes. Sehingga dia mengubah pola makan yang sehat supaya selalu sehat. Begitupun dengan Ibnu Jamil yang ingin merasakan masa tua bersama keluarga, jadi harus selalu sehat supaya tidak kena diabetes.

Dengan komitmen dari Sun Life yang sejalan dengan rekomendasi laporan Diabetes in Asia: Empowering Communities to Lead Healthier Lives, berbagai edukasi tentang diabetes telah dilakukan. Karena sangat penting untuk penerapan pola hidup sehat. Ada aktivitas bersama komunitas ibu dan pelajar usia sekolah dasar, yang ada di Jakarta, Bekasi, Tangerang Selatan, hingga Depok. 

Saatnya kita semua melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit diabetes secara konsisten untuk bisa menekan laju angka penderita. Maka Sun Life Indonesia ambil gerakan kolektif melawan diabetes #TeamUpAgainstDiabetes, dengan meluncurkan Sun Life Virtual Charity Run di hari Diabetes Sedunia pada 14 November lalu. 



Virtual Charity Run merupakan kompetisi untuk mengumpulkan kilometer hasil dari aktivitas lari bersama Brand Ambassador Sun Life Indonesia, yakni Ibnu Jamil dan Kelly Tandiono, komunitas lari dan karyawan Sun Life. Dimana nantinya, jumlah kilometer yang ditempuh akan dicatat dan dikonversi menjadi donasi untuk membantu edukasi, pencegahan, serta penanganan diabetes di Indonesia. Disini bisa dipilih, mau jadi #TeamIbnu atau #TeamKelly.

Saatnya berpartisipasi untuk bisa melawan diabetes bersama Sun Life Virtual Charity Run, untuk hidup lebih sehat dan menyelamatkan masa depan generasi dan ekonomi bangsa.

Sudah siap mengucapkan selamat tinggal sama makanan manis dan boba? Dan ucapkan selamat datang kepada hidup sehat dan aktif bergerak. 





Sumber prediksi diabetes 2025:

18 komentar

  1. Memag Mbak Lis. Minuman atau makanan zaman now memang menggiurkan. Apalagi kalau kekinian, jadi pengin nyoba. Padahal.. banyak yang kadar gulanya sangat tinggi. Dan diabetes bisa menyapa. Apalagi bukan hanya menyerang orang dewasa, tapi anak-anak juga. Jadi perlu sekali nih, mengatur pola hidup sehat.

    BalasHapus
  2. alhamdulialh sekarang rutin olahraga jalan kaki, sinergis dg pola makan sehat

    BalasHapus
  3. Hidup sehat memang hrs di mulai sejak dini. Caranya juga gampang mulai dr makan sehat dan olahraga. Kebetulan aku ada DNA diabetes dr orang tua jd sejak dini udh jaga makan.

    BalasHapus
  4. nenek, uwak, bibi dari pihak papiku diabetes. papi n kakakku jg udah kena. mamiku meninggal dua minggu yg lalu jg krna diabetes (al fatihah).
    semoga kita dijauhkan dari penyakit yg berbahaya ini dan selalu terjaga pola makannya

    BalasHapus
  5. Yaampun teh, ternyata sekarang bukan cuma faktor keturunan aja yaah ada banyak faktor lainnya dan bisa menyerang siapapun bukan orang dewasa aja :(

    BalasHapus
  6. Anak saya suka banget sama boba. Makanya saya suka tegas melarang. Boleh aja sesekali, tapi jangan sering. Apalagi alm papah mertua kan diabetes. Saya berharapnya gak menurun ke anak cucu

    BalasHapus
  7. Ibuku juga diabetes lis, makanya dijaga banget biar ga sampe luka

    BalasHapus
  8. Alhamdulillah sudah 3 tahunan aku nggak makan nasi dan very less sugar, karena takut kena diabetes :)

    BalasHapus
  9. Iya ya akhir-akhir ini penderita diabetes kayaknya makin meningkat deh. Semoga kita semua bisa menjaga diri, mulai dari mengkonsumsi makanan sehat

    BalasHapus
  10. Sedari dini memang harus dijaga pola makan yang baik dan sehat. Sebagian besar penyakit berasal dari apa yg kita konsumsi. Gerak Dan olah tubuh Bantu menjaga gula darah tetap stabil

    BalasHapus
  11. Diabetes sudah menjadi penyakit silent killer, untuk menghindari perlu mengubah gaya hidup sehat, mengatur pola makan, dan melakukan olahraga rutin.

    BalasHapus
  12. Ngeri juga yak 1 dari 8 orang Jkt kena diabetes. Banyak yg ga sadar juga kayaknya

    BalasHapus
  13. Wow, banyak banget ya prediksi di tahun 2025, Teh. Semoga kita semua dijauhkan dari segala penyakit. Selain mengkonsumsi makanan yang sehat, memang perlu bahkan harus memaksakan untuk olahraga..

    BalasHapus
  14. Salah satu kegiatan mencegah diabetes yaitu dengan berolahraga yang teratur. Nah ini yang biasa malas saya lakukan. Biasanya sepedaan tapi karena sepeda rusak jadi deh alasan buat berhenti olahraga.

    BalasHapus
  15. Daku pernah dengar kalau tidur dari jam 8 atau 9 pagi bisa berakibat juga ya ke diabetes 🙈

    BalasHapus
  16. Baru tahu kalau diabetes itu bisa menyerang semua orang, kirain cuma faktor genetika. Jadi, harus sadar dari sekarang untuk mulai hidup sehat

    BalasHapus
  17. aku tuh pengen banget ga makan nasi teh lis, namun tak tahan dengan godaan kalo ga makan nasi bakal bikin lemes badan. Semangat ah!

    BalasHapus
  18. Suiap, saya akan ikut. Dapet sehat sekaligus dapat pahala.

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan memberikan komentar. Mohon maaf link hidup dan spam akan otomatis terhapus.