[Dunia Anak] 2021 ini menjadi tahun yang penuh berkah. Kehadiran anak ke 3 menjadi kebahagiaan buat kami sekeluarga. 3 kali menjalani persalinan ceasar bukan hal yang mudah. Tapi, saya bersyukur bisa melalui semuanya dengan kondisi sehat dan selamat.
Kehamilan ke 3
Awal tahun 2021 saya tidak pernah menyangka akan mengandung anak ke 3. Kalau saat hamil anak pertama, suami yang kegirangan. Saat hamil anak kedua, suami juga yang kegirangan, karena anak pertama belum paham, maklumlah masih 2 tahun. Tapi saat tahu hamil anak ke 3 ini, yang kegirangan rame sekali, ada suami dan anak-anak.
Kehamilan ke 3 ini bisa dibilang paling menyenangkan, biarpun banyak khawatirnya, karena sedang di masa pandemi. Jujur saja, saya sempat stres saat angka covid sedang meningkat, apalagi banyak mendengar berita kematian, bahkan di keluarga sendiri. Di awal kehamilan tantangannya juga terasa, apalagi masih harus pulang pergi Madiun Jakarta Madiun. Kalau keluarga merasa takut saya ada apa-apa, justru saya lebih happy, sehingga janin juga kuat dibawa berpetualang sama ibunya.
Jadi ingat waktu kehamilan di trimester awal, karena Jakarta banjir dan akses Kereta Api terganggu, jadinya saya ngejar kereta ke Bandung. Mana kondisi hamil, di bus travel sendirian juga. Rasanya tuh sesuatu banget deh. Alhamdulillah perjalanan ke Bandung lancar dan selamat, sampai akhirnya bisa pulang ke Madiun.
Proses kehamilan ke 3 ini saya tidak mengalami morning sickness seperti kedua kakaknya, bahkan tidak perlu mengalami rawat inap seperti sebelumnya. Alhamdulillah lancar, makan enak, tidur juga enak. Sesekali merasakan mual tuh paling di malam hari, itupun ga terlalu lama. Justru yang merasakan morning sickness adalah suami, itu sampai beberapa minggu. Kehamilan ke 3 ini justru saya lebih banyak melakukan berbagai tes, dari mulai darah lengkap hingga tokso. Untuk darah lengkap saya tes selama 9 bulan tuh ada 3 kali. Belum lagi tes yang lainnya. Semua dilakukan supaya tidak ada masalah kehamilan seperti sebelumnya.
Persiapan melahirkan
Menjalani kehamilan ke 3 ini, saya lebih banyak berdiam diri di rumah, karena memang kondisi di luar sedang tidak baik-baik saja. Sekalinya keluar juga untuk periksa kehamilan, itupun sangat ketat protokol kesehatannya. Bahkan suami yang kerja setiap hari ke kantor, setiap minggunya melakukan swab antigen, dan sebulan sekali PCR demi menjaga kesehatan keluarga juga, terutama saya yang sedang hamil.
Setelah melewati 37 minggu kehamilan, hari persalinan pun tiba. Awalnya saya pikir bisa melahirkan normal, karena jarak kehamilan 8 tahun. Bahkan demi melahirkan secara normal, saya siapkan mental, lebih rajin jalan kaki, hingga melakukan yoga prenatal. Tapi, sampai pemeriksaan terakhir tetap disarankan untuk melakukan persalinan caesar, karena kondisi sebelumnya memang sudah melakukan SC. Jadinya lebih berisiko. Kalau misal kehamilan baru ke 2, masih bisa normal, sedangkan ini yang ke 3 lebih aman dilakukan operasi caesar.
Biarpun ini menjadi pengalaman melahirkan secara caesar, tetap harus ada yang dipersiapkan. Adapun persiapan melahirkan caesar yang saya lakukan sebagai berikut:
- Yang pertama dilakukan adalah siapkan mental. Karena namanya operasi itu bukan hal yang mudah. Lahiran normal atau caesar tetap sama-sama berisiko. Disini Ibu tetap berjuang demi buah hati tercinta.
- Mempersiapkan biaya persalinan tak kalah penting, persiapan saya dari awal memang untuk operasi supaya tenang. Karena ini kehamilan ke 3, jadi saya lebih banyak cari informasi biaya operasi caesar. Tanya ke pihak asuransi, apa saja yang di cover dan tidak.
- Pastikan kondisi janin dalam kondisi sehat dengan menunggu waktu yang tepat untuk persalinan.
- Siapkan kebutuhan melahirkan, dari mulai pakaian bayi dan juga pakaian Ibu. Untuk ibu bisa bawa kain jarik minimal 2, gurita, pembalut bersalin, hingga baju kancing depan ya.
- Beberapa hari menjelang persalinan perhatikan asupan makanan. Saya sendiri lebih banyak makan buah sayur dan makanan tinggi protein seperti telur, ikan hingga tahu. Kalau untuk minuman tentu saja banyak minum air putih.
- Tidak makan dan minum jelang operasi.
- Cari bantuan. Namanya melakukan persalinan caesar membutuhkan waktu pemulihan yang cukup panjang. Jadi usahakan cari bantuan untuk membantu ibu di rumah ya.
4 hari menjelang persalinan caesar atau tepatnya di usia kandungan 37 minggu, saya melakukan pemeriksaan terakhir. Alhamdulillah kondisi janin saat itu baik, jadi dijadwalkan untuk persalinan di usia kandungan 38 minggu awal, yang jatuh di akhir bulan September. Tentunya sesuai perkiraan juga.
Karena persalinan kali ini jauh dari keluarga, jadi kami bekerjasama. Alhamdulillah memiliki 2 anak yang sudah besar, jadi bisa bantu-bantu menyiapkan segalanya. Anak-anak sibuk siapin baju bayi ke koper, yang memang sudah saya rapikan di plastik jauh-jauh hari untuk 3 hari ke depan. Sedangkan suami menyiapkan baju saya dan dirinya. Sedangkan saya bagian cari hotel saja untuk anak-anak menginap.
Persalinan Caesar
H-1 menjelang persalinan, karena masuk rumah sakit itu bisa dilakukan pas malam hari, jadi saya menemani anak-anak dahulu di hotel tempat mereka menginap. Setidaknya menikmati liburan dulu sebelum masuk ruang operasikan. Suami juga mulai memanjakan dulu istrinya, dari mulai ngajak kulineran dan belanja. Biarpun isi belanjaan buat keperluan di rumah sakit 😂😂, setidaknya membuat pikiran lebih fresh dan rileks juga. Kan mau melahirkan harus tetap happy, betul tidak?
Sejujurnya H-3 itu sudah lumayan tegang, karena harus masuk lagi ruang operasi. Ada perasaan takut meninggalkan anak-anak. Iya, ketakutan terbesar saya sebagai Ibu adalah meninggalkan anak-anak, apalagi masih kecil. Semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT supaya diberiikan kelancaran dan keselamatan. Alhamdulillah selalu tenang, begitupun suami dan anak-anak yang selalu ada menemani.
Staycation kemarin beneran hiburan banget, mengingat terakhir nginep di hotel tuh bulan Februari 2021 saat di Jakarta. Jadi udah lama banget ga staycation. Namanya juga lagi pandemi, ada rasa ga tenang harus keluar rumah, apalagi angka positif sempat meningkat jugakan.
Setelah kulineran, belanja dan istirahat sejenak di The Sun Hotel Madiun, malam itu suami mengantarkan saya ke rumah sakit yang memang jaraknya sangat dekat sekali dengan tempat menginap anak-anak, untuk masuk ruang perawatan. Sedangkan anak-anak tidur di hotel, karena pandemi ada aturan tidak boleh membawa anak saat rawat inap.
Malam itu, jam 22:00, saya sudah masuk ruang rawat inap. Dimana sebelumnya dilakukan beberapa pemeriksaan kandungan, hingga tensi. Sekitar jam 23:00 saya sudah puasa makan dan minum, karena akan melakukan operasi pada pagi hari di jam 07:00. Malam itu, saya memilih sendiri, dan suami menemani anak-anak sebelum operasi. Karena suami harus istirahat cukup sebelum menjaga saya dan bayi di rumah sakit.
Setelah 8 tahun, melahirkan anak ke 3 ini menjadi moment yang sangat berharga. Karena setelah ini, tidak disarankan untuk hamil kembali demi kesehatan saya sendiri. Iya, 3 anak cukup buat saya dan suami, yang penting mereka sehat dan sukses. Menjelang persalinan caesar, rasanya campur aduk, bahagia karena akan ketemu, degdegannya karena pastinya sayatan akan dilakukan di area yang sama seperti anak pertama dan kedua. Hemmm, rasanya pasti aduhai itu.
Pengalaman 3 kali persalinan caesar
Jam 03:30 pagi, saya sudah dibangunkan oleh suster untuk salat subuh dan masuk ruang bersalin untuk melakukan persiapan operasi yang akan dilaksanakan jam 07:00. Setelah salat subuh dan mandi, jam 05:00 saya sudah dijemput oleh suster untuk melakukan persiapan. Saat itu sudah ditemani suami, supaya saya juga bisa tenang menghadapi persalinan. 2 jam sebelum melahirkan tuh rasanya makin campur aduk dan melow banget, karena pikiran terbagi 2, dari persalinan dan 2 anak di hotel yang hari itu flunya belum membaik.
Tepat jam 07:00 saya sudah melakukan persalinan caesar dibantu oleh dr. Susanti Mintarsih SPOG di RSIA Al Hasanah Madiun. Beberapa menit kemudian, putra ke 3 saya sudah lahir ke dunia. Dinginnya ruang operasi, tangisan Alhanan Rayhan memecah kesunyian, tangisannya membuat saya bahagia dan bisa melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini). Alhamdulillah operasi caesar yang memakan waktu kurang lebih satu jam berjalan dengan lancar. Setelah selesai operasi saya sudah masuk ruang pemulihan, biarpun waktu itu masih sedikit mual.
Terus, bagaimana pengalaman setelah melakukan operasi caesar?
Beda-beda rasanya, mungkin karena kondisi dan usia juga ya. Atau beda obat juga. Begini pengalaman yang saya rasakan:
1. Operasi caesar pertama tahun 2010
Saat operasi caesar yang pertama kali, saya tidak ada persiapan apapun, karena memang pengennya lahiran normal. Karena sudah lebih dari 40 minggu, saya harus melahirkan, maka waktu itu saya memilih proses induksi. Yang kata Ibu saya sakitnya luar biasa. Tapi, setelah melakukan induksi dari jam 8 pagi sampai jam 8 malam, saya tidak merasakan kontraksi sama sekali, tidak ada pembukaan. Mulas yang saya rasakan hanya sebentar habis itu hilang. Dan ternyata kondisi saat itu memang sudah mulai drop.
Akhirnya demi keselamatan janin dan saya sendiri, dilakukanlah tindakan operasi caesar. Itupun sudah malam banget. Dan saat masuk ruang operasi untuk pertama kalinya, saya melihat sosok alm Bapak. Perlahan saya tidak sadarkan diri. Jam 22:00 saya melahirkan anak pertama, dan baru sadar itu kira-kira jam 3 pagi. Karena ternyata saat itu ada kista berukuran besar yang menghalangi jalan lahir bayi. Mungkin dari situlah saya tidak merasakan kontraksi setelah induksi.
Setelah operasi caesar yang pertama ini saya mengalami gangguan penglihatan. Dimana yang saya lihat tuh semuanya berwarna merah. Disitu saya nangis sejadinya, sampai tidak sadar dengan sakitnya luka sayatan di perut. Untungnya didampingi keluarga dan suami yang menjadi support terbesar saya, sehingga bisa melalui semua. Berusaha ikhlas kalau setelah itu tidak bisa melihat secara normal. Alhamdulillah setelah melalui rangkaian pemeriksaan ke Spesialis mata dan ikhtiar dengan pengobatan alternatif, saya bisa melihat dengan normal setelah 2 minggu lebih.
Pengalaman caesar yang pertama ini pemulihannya justru lebih cepat, mungkin karena banyak yang dampingi juga. Hanya saja pas jalan terasa kaku sekali, dan masih harus didampingi saat ke kamar mandi.
2. Operasi caesar kedua tahun 2012
Kehamilan kedua ini memang tidak direncanakan, padahal waktu itu saya sudah pakai alat kontrasepsi, tapi ternyata hamil juga hehe. Apalagi usia anak pertama waktu itu baru mau 2 tahun, dimana dia masih membutuhkan kasih sayang kedua orangtuanya. Tapi, di usia yang masih kecil harus berbagi kasih sayang dengan adiknya. Dan saya juga harus berlaku dengan adil.
Persalinan caesar kedua ini terpaksa dilakukan saat usia kandungan 35 minggu, karena keluar darah. Kondisi anak saya sakit saat dilahirkan, sehingga harus mendapatkan perawatan. Dengan berat badan yang hanya 2.1 kg, anak saya harusnya masuk NICU. Tapi, karena tidak dapat, jadi dirawat seadanya.
Pengalaman operasi caesar yang kedua ini sungguh luar biasa sekali. Setelah keluar dari ruang pemulihan dan biusan sudah habis. Perut terasa lebih menyakitkan, mana kepikiran kondisi bayi yang tidak sehat, ASI pun belum keluar. Hasilnya perut makin terasa sakit. Mungkin efek pikiran juga ya. Tapi, setelah melalui beberapa jam, dan obat sudah masuk, akhirnya sudah bisa miring kanan kiri. Malah terhitung cepat pemulihannya. Karena ada dorongan dari hati supaya semangat pulih dan sembuh, sehingga bisa menyusui bayi secara langsung di ruang khusus.
Saya harus berjauhan dengan bayi saya yang lahir prematur. Kondisi dia dengan selang dan infusan saat itu membuat saya makin sedih. Tapi semangat untuk pulih. Bahkan di hari kedua setelah operasi, saya sudah bisa jalan ke ruangan khusus bayi, biarpun saat jalan harus bawa kursi. Jadi jalan 5 langkah duduk dulu hehe, setidaknya saya bisa sendiri.
3. Operasi caesar ketiga tahun 2021
Tapi, setelah muntah itu justru badan jadi lebih segar dan pusingnya juga hilang. Jadi jam 10 pagi tuh udah bisa komunikasi ke keluarga bahwa sudah melahirkan. Suami juga jadi lebih tenang melihat saya yang sudah kembali segar dalam beberapa jam.
Bekas sayatan di perut juga tidak terlalu sakit, padahal waktu itu biusan sudah hilang. Sari itu juga sudah bisa miring kanan kiri sendiri dan duduk. Bahkan di hari ke 2 sudah bisa jalan ke ruangan bayi. Karena memang waktu itu kondisi bayi sempat kuning, jadi harus terpisah.
Setelah mengalami 3 kali persalinan caesar, yang ketiga ini justru yang pemulihannya lebih cepat. Dan membuat badan lebih segar dan tidak terlalu sakit setelahnya. Tapi, tetap harus dijaga, tidak berani banyak gerak juga. Karena luka di dalam perut belum kering.
Bagaiman kondisi setelah 3 kali caesar?
Ilustrasi persalinan caesar (sumber foto Canva) |
Setelah 3 kali mengalami persalinan caesar, yang paling terasa tuh memang pinggang, jadi gampang sakit kalau duduk lama. Apalagi kalau mau buang air kecil, jadinya ga bisa ditahan, harus buru-buru ke kamar mandi. Yang paling penting setelah operasi ke 3 ini, harus memilih alat kontrasepsi yang tepat. Dan tentunya jaga asupan makanan, supaya tetap sehat dan bugar juga.
Karena ini operasi ke 3 kalinya dan menjadi kehamilan terakhir, jadi harus makin rutin cek kesehatan juga. Untuk kedepannya harus selalu rajin jaga kesehatan. Karena masa pemulihan masih satu bulan lagi, jadi belum bisa olahraga yang berat nih. Semoga setelah ini bisa pulih dan berat badan kembali normal. Amin.
3 kali menjalani persalinan caesar memang bukan hal yang mudah, dan tidak mudah mengambil keputusan ini. Tapi, semua karena alasan medis dan masalah kehamilan yang membuat saya harus melalui proses ini, demi kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi. 3 kali persalinan caesar, ini menjadi yang terakhir. Biarpun begitu, mau lahiran normal ataupun operasi caesar, seorang Ibu tetap berjuang untuk melahirkan anak-anaknya.
Berat banget setelah operasi Cesar itu. Mengambil keputusan untuk Cesar tidak gampang, dan menjalani sesudahnya juga tidak gampang. Tapi saya bersyukur ketiga anak Lis akhirnya baik-baik semua.
BalasHapusMasyaallah luar biasa perjuangannya, Mbak, gak heran anaknya manis. Tetap semangat dan semoga mereka berbakti kepada orang tua.
BalasHapusalhamdulillah, selamat ya teh Lis. Lancar hamilnya dan juga persalinan cesarnya. Aku baru tahu kalau melahirkan cesar udah 2x maka yang ketiga harus cesar juga. mungkin resiko jahitan ya. aku sih baru pertama kali aja cesar, kemarin si bungsu 5 tahun silam.
BalasHapussemoga sehat-sehat teteh dan adik bayi ya
Wow saya membaca perjuangan teh Lis untuk tiga kali operasi caesar. Rasanya pasti nano-nano sehabis operasi . Ditambah dengan kondisi bayi yang belum pulih. Anyway, selamat atas kelahiran ananda yang ketiga.
BalasHapusMasyaallah, luar biasa ceritanya mbak lis
BalasHapusbukan hal mudah ya mbak 3x operasi ceasar ini
perjuangan luar biasa juga
Jadi seorang ibu memang perjuangan luar biasa ya mba Lis, semoga ketiga anak mba Lis sehat selalu dan mba Lis juga cepat pulih.
BalasHapusternyata beneran ya, morning sickness bisa dialami suami,
BalasHapushehehe.....karena semua persalinan saya normal, jadi lempeng aja
tulisan yang bergizi teh Lis, calon ibu/ayah harus baca
baik yang diprediksi kelahiran normal apalagi yang caesar
Saya baca pelan-pelan yang cerita SC ke satu dan ke dua sambil emejing Mbak. Itu yang ke satu, untung nggak sakit Mbak pas diinduksi. Soalnya sebagai orang yang 2x lewat induksi terus, sakitnya beneran bikin istighfar tobat. Dan gitu itu ada temen yang cerita, udah diinduksi, masih diSC lagi abis itu. Duh ga kebayang sakitnya. Trus yang pengalaman Mbak yang ke dua, duh, saya nggak kebayang Mbak gimnana rasanya. Pasti sedih lelah sakit campur aduk banget ya. Pengalamannya beneran wow banget ni Mbak...
BalasHapusKeren ceritanya teh Lis semoga sehat selalu ya debay dan bundanya
BalasHapusAahhh..aku ngiluuu sama bekas sayatan di tempat yang sama ituu,Liiss.
BalasHapusAlhamdulillah yaa si dedek persalinan caesar lancar meski bikin tegang. Bener kata dirimu mau melahirkan normal ataupun caesar seorang ibu telah berjuang dan bertaruh nyawa. Saluut dngan momen melahirkan ini yang memang luar biasa sensasi menjadi ibu tuh.
Masya Allah lua rbiasa kak, aku baru sekali aja pengen nambah masih maju mundur hehe.. perjuangan ibu ya, tapi terbyara tuntas kalau liat anak-anak sehat :)
BalasHapusWuih seru nian cerita pengalaman persalinan dengan operasi caesar sampai mager deh ini 😄 mpga debay dan kakak2nya jadi anak soleh yah
BalasHapusJarak kehamilan hingga delapan tahun nih memang awal menurutku tak mudah mba. Kita juga jadi lebih persiapana maksimal. Untungnya alhamdulillah semua berjalan lancar ya mba. Sehat selalu :)
BalasHapusPerjuangan seorang ibu memang tiada bandingnya. Apalagi Caesar ya Teh, yang penting sehat selalu dan menjadi penyejuk hati kedua orangtuanya
BalasHapusPerjuangan seorang ibu itu luar biasa ya teh, melahirkan normal maupun Caesar semua butuh perjuangan dan persiapan.
BalasHapusApalagi ini udah operasi yang ke-3, Alhamdulillah diberi kelancaran ya Teh. Lucu banget dede bayinya.
Btw aku yang baru melahirkan normal sekali aja udah nggak bisa nahan pipis lama-lama juga teh, huhu
Kalau baca-baca cerita temen-temen tentang lahiran, wahhh, suka takjub-takjub sendiri, Teh. Sayang aja di luar sebagian orang masih aja kadang ributin lahiran normal vs lahiran caesar, padahal mah sebenarnya dua dua nya tetep jadi ibu yaa.
BalasHapus