Pentingnya Mencegah dan Mengatasi Alergi, Supaya Anak Tetap Berprestasi


Melihat anak-anak tumbuh dan berkembang dengan baik, menjadi sebuah kebahagian seluruh orang tua di dunia ini. Tapi, kalau kesehatan anak terganggu, salah satunya karena alergi, semua orang tua pasti khawatir.

Saya pun punya kekhawatiran yang sama dengan orang tua lainnya, saat anak-anak lahir, bisa berisiko alergi. Kenapa? Karena, saya pun sudah positif memiliki alergi sejak kecil. Yakni, kulit akan mulai gatal-gatal dan muncul bercak merah di seluruh tubuh saat terkena udara dingin. Kalau ada yang bertanya, berapa kali masuk ruang pemeriksaan dokter kulit dan seberapa sering minum obat? Jawabannya pasti sering banget. Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk terus berobat? Sudah tidak terhitung.

Semenjak menikah, sedikit demi sedikit alergi yang saya rasakan mulai menghilang. Mungkin, karena saya tidak tinggal lagi di kota yang berudara dingin, melainkan tinggal di Ibukota yang udaranya cukup panas. Biarpun alergi itu sudah jarang kambuh, tapi kekhawatiran tetap ada.



Apalagi ketika anak lahir. Saya memiliki kekhawatiran yang luar biasa. Seperi saat anak-anak kecil, muncul banyak bintik merah pada kulitnya, yang membuat gatal, saya langsung bawa ke dokter, karena takut itu gejala alergi. Untungnya setelah menjalani pemeriksaan, teteh Chantika (5 tahun 6 bulan) maupun ade Dimas (3 tahun 5 bulan) kondisinya normal, dan mereka pun bisa melewati 1000 hari pertama kehidupannya.

Kenapa 1000 hari pertama kehidupan anak sangat penting? Karena, 1000 hari pertama kehidupan merupakan periode, dimana anak tumbuh dengan pesat dan berkembang secara signifikan. Bersamaan dengan tahap pertumbuhan, mulai dari otak, sistem pencernaan, dan sistem daya tahan tubuh juga mengalami tahap perkembangan.

Kembali ke alergi. Kasus alergi dalam keluarga saya bukanlah yang pertama. Karena ada beberapa keponakan saya yang juga memiliki alergi. Ketika keponakan memakan makanan yang mengandung susu sapi, telur dan udang, akan mengalami sesak napas, kulit merah, muntah dan gatal. Maka dari itu, orang tuanya sangat berhati-hati dalam memberikan makanan. Padahal susu dan telur memiliki nilai gizi yang tinggi untuk tumbuh kembang anak.

Apakah alergi bisa mengganggu prestasi anak? Seperti yang sudah saya rasakan sejak kecil, atau melihat keponakan. Alergi memang sangat mengganggu, tidur tidak nyaman, sulit belajar, terkadang tidak nafsu makan. Bahkan konsentrasi keponakan saat belajar pun menjadi menurun. Jadi, jangan pernah menganggap sepele alergi pada bayi atau anak. Karena, alergi dapat mengganggu organ atau sistem tubuh, termasuk gangguan fungsi otak. 


Dari gangguan fungsi otak itulah, maka timbul gangguan pada perkembangan dan perilaku anak. Seperti gangguan konsentrasi yang terjadi pada keponakan saya, gangguan emosi, hingga keterlambatan bicara. 

Kenali Alergi Dengan Baik

Sebelumnya, lihat video tentang alergi tetap berprestasi berikut ini, dan pastikan alergi tidak menghambat potensi Si Kecil.

 

Menjadi seorang Ibu, membuat saya selalu ingin tau, apalagi yang berhubungan dengan alergi. Ada beberapa alasan, mengapa saya selalu ingin tau tentang alergi pada anak, terutama alergi susu sapi. Karena saya ingin keluarga, terutama anak-anak yang berisiko alergi, selalu sehat, tumbuh dan berkembang dengan baik, serta berprestasi.

Apa seh sebenarnya alergi? Alergi adalah reaksi abnormal dari sistem kekebalan tubuh. Alergi protein susu sapi menjadi salah satu alergi makanan yang paling sering terjadi pada bayi. Selain berdampak terhadap kesehatan fisik, seperti gangguan kulit, timbul bentol, gatal/ruam kulit, dan eksim), gangguan pernafasan (timbul bersin-bersin, tenggorokan gatal, dan asma), dan gangguan pencernaan (seperti mual, muntah, diare, dan BAB Berdarah), alergi juga berdampak besar terhadap konsentrasi belajar anak dan beban ekonomi.



Melihat dari dampak alergi, tentu membuat saya khawatir, apalagi setelah saya melakukan cek alergi di www.cekalergi.com, yang menunjukkan bahwa Dimas memiliki risiko alergi sebesar 20-40%. Maka dari itu saya perlu mengenali alergi lebih dalam lagi. Berdasarkan International Study Of Asthma and Allergies In Childhood, prevalensi alergi anak di negara Asia Pasifik seperti Indonesia, terus meningkat.

Saya tidak ingin anak yang berisiko alergi, harus terhambat tumbuh kembangnya. Maka dari itu, saya sebagai seorang Ibu dari 2 orang anak, harus memiliki pengetahuan tentang alergi. Jangan sampai alergi menghambat potensi si kecil. Anak-anak harus sehat, tumbuh kembangnya optimal dan tetap berprestasi.



Untuk menambah wawasan tentang alergi, saya pun mengikuti berbagai rangkaian kegiatan yang diadakan Morinaga. Yakni, World Allergy Week yang merupakan program tahunan inisiasi World Allergy Organization (WAO) dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai alergi dan penyakit lainnya yang terkait. Serta menggagas pelatihan dan sumber daya untuk melakukan diagnosa dan tindakan pencegahan. Berkaitan dengan World Allergy Week, Morinaga menggagas kampanye Semua Dari Ingin Tau: Tau, Cegah, dan Atasi, serta sebar informasi yang tepat, khususnya mengenai alergi pada anak, agar tidak menghambat potensi Si Kecil.

Bersama Morinaga saya diberikan kesempatan untuk mengikuti berbagai kegiatan seru, salah satunya adalah Coaching Clinic dan Live Chat bersama para dokter ahli dibidangnya. Selain itu ada juga Hospital Parenting Seminar dan Radio Talkshow di beberapa kota. Para orang tua seperti saya, semakin dimudahkan mendapat informasi alergi dari rangkaian kegiatan yang dilakukan Morinaga.

Berikut adalah perjalanan saya saat mengikuti Coaching Clinic dan livechat bersama Morinaga di Kalcare Jakarta, tepatnya Lotte Shopping Avenue.



Pentingnya Mencegah Alergi Sejak Dini

Dalam sesi coaching clinic bersama dr. Sri Lestari, SpA dan live chat bersama dr. Kartika Mayasari, banyak sekali informasi alergi yang saya dapatkan. Sehingga membuat kekhawatiran saya sedikit berkurang, karena sudah berkonsultasi langsung dengan dokter ahli tentang kesehatan anak-anak.

Penyakit alergi, seperti asma, rhinitis alergi, alergi makanan, dermatitis atopic, serta alergi protein susu sapi merupakan alergi tipe atopi yang paling banyak diderita. Faktor risiko dari perkembangan alergi dapat berasal dari faktor genetik keluarga, yakni keluarga dengan riwayat positif atopi.

Risiko alergi pada anak akan semakin tinggi sebesar 50-80%, jika kedua orang tuanya menderita alergi yang sama. Ini menyatakan bahwa anak memiliki bakat alergi yang diturunkan dari orang tuanya. Nah, apabila orang tua tidak memiliki alergi sama sekali, bukan berarti anak sudah aman, karena anak masih memiliki risiko alergi, salah satu dari saudara kandung, yakni sebesar 25-35%. Selengkapnya, lihatlah gambar berikut ini.

Sumber www.cekalergi.com
Para orang tua sangat perlu untuk memeriksa kondisi kesehatan anak-anaknya, apalagi kalau sudah muncul beberapa tanda. Seperti sering muntah-muntah, diare, konstipasi, timbul bercak merah seperti bentol di seluruh tubuh, setelah anak meminum susu atau makanan lainnya. Bisa jadi itu adalah pemicu timbulnya alergi pada anak.

Pemicu alergi yang masuk ke tubuh bisa telur, susu sapi, kacang, seafood, dan gandum. Pemicu alergi pun bisa dari dalam dan luar rumah, seperti tungau yang merupakan binatang kecil dan hidup di debu rumah.

Maka dari itu, kita perlu sekali melakukan pencegahan alergi sejak dini, supaya tumbuh kembang anak semakin optimal. Ada beberapa hal yang perlu orang tua ketahui, untuk mencegah alergi, seperti:

Inilah beberapa gejala alergi yang perlu kita ketahui 
(sumber: www.cekalergi.com)
  • Berikan ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama.
  • Apabila pasangan memiliki riwayat alergi dan berencana memiliki anak, segera lakukan pemeriksaan dan pencegahan alergi sejak awal kehamilan.
  • Menghindari paparan rokok ataupun asap rokok selama kehamilan dan setelah bayi lahir. Karena itu berdampak buruk pada janin, yang bisa mengakibatkan anak memiliki alergi.
  • Selama hamil dan menyusui, Ibu bebas makan apapun, kecuali ibu memiliki alergi dengan makanan tertentu.
  • Hindari diet saat sedang hamil, karena mengakibatkan risiko kurang gizi dan protein, yang merugikan janin di dalam kandungan.
  • Pengenalan makanan padat untuk anak yang dimulai sejak usia 6 bulan.
  • Tidak ada penundaan pemberian telur, kacang, ikan, dan makanan laut. Serta jenis makanan lainnya pada waktu si kecil mulai mendapat pengenalan makanan padat.
  • Vaksinasi tetap dilakukan pada anak, supaya risiko alergi lebih rendah.
  • Melahirkan normal akan lebih baik, karena akan menghindarkan alergi.
  • Pemberian susu formula protein terhidrolisat parsial (P-HP) dan protein terhidrolisat penuh untuk bayi-bayi yang tidak bisa mendapatkan ASI.
Kenapa ASI menjadi yang utama dan bisa mencegah alergi? Karena, ASI (Air Susu Ibu) adalah sumber nutrisi terbaik untuk anak. Semahal apapun makanan, ASI tetaplah yang terbaik, dan bisa menjadi obat terbaik untuk mencegah anak dari alergi.

Atasi Alergi Dengan Pemberian Nutrisi Yang Tepat


Mengapa nutrisi itu sangat penting?

Nutrisi itu penting, terutama di 1000 hari pertama kehidupan seorang anak. Karena tidak hanya berdampak pada kesehatan jangka pendek bayi, tetapi juga berdampak panjang hingga dewasa. Tantangan selama 1000 hari mempengaruhi risiko penyakit tidak menular di masa mendatang, seperti obesitas, stunting, diabetes, penyakit jantung, dan alergi.

Saat seorang anak sudah menunjukkan gejala alergi, perlu sekali untuk melakukan tes eliminasi dan uji kulit. Eliminasi maksudnya menghilangkan faktor yang bisa menjadi pencetus. Sedangkan uji kulit bisa dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti alergi seseorang.

Alergi protein susu sapi menjadi alergi yang sering terjadi pada bayi. Bahkan, 1 dari 12 anak berisiko alergi protein susu sapi. Prinsip utama terapi untuk alergi susu sapi adalah menghindari segala bentuk produk susu sapi. Tetapi harus memberikan nutrisi yang seimbang dan sesuai untuk tumbuh kembang bayi atau anak. Maka dari itu, orang tua harus segera mengatasinya, dengan:
  1. Menghindari protein susu sapi yang utuh.
  2. Mengganti nutrisinya dengan formula hidrolisat penuh, formula asam amino atau formula isolat protein kedelai (soya).
Untuk bayi dengan ASI Ekslusif yang alergi susu sapi, ibu dapat melanjutkan pemberian ASI dengan menghindari protein susu sapi dan produk turunannya pada makanan sehari-hari. Dan ASI merupakan pilihan terbaik pada bayi dengan alergi susu sapi. Sedangkan pilihan utama bayi yang mengkonsumsi formula dengan alergi susu sapi adalah susu hipoelergenik. Susu ini mempunyai peptida dengan berat molekul <1500 kDa. Susu yang memenuhi kriteria tersebut ialah susu terhidrolisat ekstensif dan susu formula asam amino.

Sumber www.cekalergi.com
Formula susu terhidrolisat ekstensif merupakan susu yang dianjurkan pada alergi susu sapi dengan gejala klinis ringan atau sedang. Pada anak dengan gejala klinis berat dianjurkan untuk mengkonsumsi formula asam amino. Apabila, susu formula terhidrolisat ekstensif tidak tersedia atau terdapat kendala biaya, maka sebagai alternatifnya, bayi dapat diberikan susu formula yang mengandung isolat protein kedelai.

Menurut dr. Sri, bertambahnya usia anak, maka alergi susu sapi perlahan akan menghilang, saat anak di atas 5 tahun. Dan anak sudah bisa mulai diperkenalkan susu sapi.

Susu Morinaga Untuk Generasi Platinum Multitalenta

Supaya alergi tidak menghambat potensi si kecil, dan nutrisinya tetap terpenuhi. Susu pertumbuhan dari Morinaga bisa menjadi pilihan tepat untuk anak-anak generasi platinum. Kini telah hadir 2 susu formula persembahan dari Kalbe Nutritionals, yakni:

Morinaga P-HP


Morinaga P-HP mendukung tumbuh kembang optimal Si Kecil dengan risiko alergi. Susu Protein Hidrolisat Parsial (P-HP) ini berbahan dasar protein susu sapi dengan rantai protein yang lebih pendek dan mudah dicerna, sehingga dapat membantu mengurangi risiko alergi. Selain itu diperkaya asam amino esensial, serta vitamin dan mineral.

Morinaga P-HP kini dengan MoriCare+ Prodiges untuk melengkapi kebutuhan Si Kecil yang memiliki potensi alergi susu sapi. Kini ada Morinaga Chil Kid P-HP yang diperuntukkan untuk anak 1-3 tahun. Memiliki 2 kemasan, yakni 400g dan 800g.

Morinaga Soya


Morinaga soya mendukung tumbuh kembang optimal Si Kecil yang alergi susu sapi. Susu Soya ini diperkaya kandungan L-Metionin, Asam Amino Esensial, Vitamin, Mineral dan Karnitin yang dapat mengatasi gejala alergi susu sapi dan mendukung tumbuh kembang optimal.

Morinaga Soya kini dengan MoriCare+ Prodiges untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil yang alergi susu sapi. 100% protein soya dengan kualitas protein setara susu sapi. Ada 2 pilihan, yakni Chil Kid Soya untuk anak 1-3 tahun (kemasan 300g dan 600g). Dan Chil School untuk anak 3 sampai 12 tahun dengan kemasan 300g.

Apa itu Moricare+ Prodiges yang ada dalam kedua susu tersebut?

Solusi total alergi untuk Si Kecil dengan sinergi nutrisi tepat dikembangkan oleh Morinaga Research Center Japan. Yang kini hadir dengan MoriCare+ Prodiges, inovasi unggulan berupa sinergi nutrisi meliputi faktor kecerdasan multitalenta, pertahanan tubuh ganda, dan faktor tumbuh kembang optimal untuk mendukung Si Kecil menjadi Generasi Platinum yang Multitalenta.

Sumber www.cekalergi.com
Untuk menjadikan anak generasi platinum yang multitalenta tidak hanya nutrisi saja yang diperlukan, akan tetapi peran stimulasi dari orang tua menjadi sangat penting. Morinaga mempersembahkan 6 langkah aktivasi multitalenta dengan dukungan pola asuh, gaya belajar, dan kecerdasan emosi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak Indonesia menjadi generasi platinum yang multitalenta.


Keterangan gambar tentang MoriCare+ Prodiges:
  1. MoriCare+ komposisinya lebih lengkap dan lebih berkualitas.
  2. Prodiges (Bifidobacterium) adalah hasil penelitian dari Morinaga Research Center Japan yang teruji klinis sebagai bakteri baik yang dominan dalam saluran cerna Si Kecil.
  3. Faktor kecerdasan multitalenta, terdiri dari omega 6/asam linoleat (AL), omega 3/asam alfa linolenat (AAL), alfa laktalbumin (yang hanya ada di Chil Kid Platinum MoriCare+ Prodiges), kolin, dan mineral.
  4. Faktor pertahanan tubuh ganda, terdiri dari nukleotida (hanya ada di Chil Kid Platinum MoriCare+ Prodiges), laktoferin, prebiotik (laktulosa), dan probiotik (536 & 16V).
  5. Faktor tumbuh kembang optimal, terdiri dari vitamin dan mineral, whey protein, kalsium, vitamin D, dan magnesium.
Nutrisi yang terkandung di dalam kedua susu tersebut, sangat baik untuk tumbuh kembang anak, salah satunya otak Si Kecil. Karena kandungan Omega 6 dan Omega 3 ini merupakan asam lemak esensial yang berfungsi meneruskan rangsangan antar sel syaraf untuk mempercepat daya tangkap. Selain itu, ada Alfa Laktalbumin bisa membantu perkembangan dan memperbaiki jaringan tubuh, yang juga merupakan komponen penting dalam tumbuh kembang otak. Serta Kolin yang membantu penyimpanan memori/daya ingat, kemampuan berpikir, bergerak, serta berbicara.

Selain untuk otak, kedua susu ini dilengkapi pertahanan tubuh ganda, seperti adanya Nukleotida yang berfungsi dalam meningkatkan antibodi untuk melawan penyakit dan infeksi. Serta Probiotik Bifidobacterium Longum 536 dan Bifidubacterium Breve 16V, merupakan bakteri baik yang terdapat di saluran cerna.




Nutrisi yang terkandung di dalam Morinaga Chil Kid Platinum MoriCare+ Prodiges dan Morinaga Chil School Platinum MoriCare+ Prodiges bisa membantu tumbuh kembang Si Kecil. Pertumbuhan yang di maksud adalah bertambah banyak dan besarnya sel-sel tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur. Sedangkan perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi dari organ tubuh. 

Kandungan vitamin, mineral, whey protein, kalsium, hingga magnesium yang ada di dalam susu pertumbuhan ini, akan membuat tumbuh kembang Si Kecil semakin optimal, dan nutrisinya bisa terpenuhi dengan baik, dengan begitu anak #AlergiTetapBerprestasi. Untuk lebih lengkapnya bisa cek langsung di:


  • Facebook: Morinaga Platinum
  • Twitter: @Morinagaid
  • Instagram: @MorinagaPlatinum.
Anak saya pun adalah generasi platinum, dia memiliki cita-cita untuk menjadi seorang dokter di masa mendatang. Tentu saja saya harus memberikan nutrisi tepat kepadanya. Biarpun berisiko alergi tetap berprestasi, serta tumbuh kembangnya semakin optimal.

Inilah video tentang anak saya yang ingin menjadi seorang dokter.



Maka dari itu, para orang tua penting sekali untuk mencegah dan mengatasi alergi sejak dini, supaya anak tetap berprestasi. Dukung Si Kecil menjadi Generasi Platinum yang siap menghadapi tantangan dengan sinergi nutrisi tepat Morinaga P-HP untuk menurunkan risiko alergi, dan Morinaga Soya untuk mengatasi alergi susu sapi pada Si Kecil.

Dan yang perlu selalu kita ingat sebagai orang tua, bahwa ASI (Air Susu Ibu) tetap menjadi nutrisi terbaik untuk bayi. Jadi, berikanlah ASI Eksklusif selama 6 bulan, dan lanjutkan hingga 2 tahun. Biar anak terhindar dari alergi yang bisa menghambat tumbuh kembangnya. Segera cegah dan atasi alergi, supaya anak tetap berprestasi. Hilangnya rasa khawatir, dan berikan nutrisi terbaik untuk anak-anak Generasi Platinum.

73 komentar

  1. Wahhh, informatif nih tulisannya, Ceu. Mudah2an menang ya lombanya.

    BalasHapus
  2. sama mbak, saya juga alergi gatel
    tapi itu kalo abis makan ikan kayak teri dan makanan laut

    boleh tuh mbak informasinya, saya bookmark buat ke depan pas perlu bisa ambil referensi :)

    BalasHapus
  3. Harus bisa mencegah dan mengatasi alergi anak karena alergi mah jarang bisa sembuh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener teh, saya aja alergi sampai besar. Emang luamayan menganggu, apalagi kalau lagi kambuh gatelnya

      Hapus
  4. Tes alergi perlu disosialisasikan buat ibu-ibu karena seringkali salah dugaan karena gejala mirip sakit biasa.

    BalasHapus
  5. Saya dulu alergi, udara dan debu. Sekarang cuma allergi susah doang hahaha

    BalasHapus
  6. Betul, penting bgt mengenali alergi agar bisa dicegah dan atasi ya mba..

    BalasHapus
  7. Waaaah lengkap sekali infonya Mak.. Untungnya selepas ASI, anak aku langsung pake morinaga :D Makasi sharingnya ya Mak..

    BalasHapus
  8. Alergi kadang dipandang sebelah mata karena minimnya info ttg alergi. Terima kasih udah share.... sangat membantu informasinya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga membantu ya informasinya, apalagi yang sedang berencana punya anak #ehh

      Hapus
  9. Kalau sudah ketahuan alergi apa, jadi bisa di cegah. Nah yang susah itu mendeteksi alergi apa, apalagi kalau sikecil belum bisa menjelaskan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah kan ada tes mas, dan sebagai orangtua, kita harus tahu gejala alergi. Misalkan anak sering muntah dan diare, setiap kali minum susu atau telur, kita kudu jeli, coba langsung bawa ke dokter untuk diperiksa.

      Hapus
  10. Wah morinaga ini memang bisa menjawab kegelisahan para ibu ya bun.

    BalasHapus
  11. Anak2ku tuh rata2 kena intoleransi laktosa ketika bayi. Malah yg bungsu alergi susu sampai sekarang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti ampe sekarang masih alergi ya mba, semoga sehat selalu anaknya ya mba.

      Hapus
  12. Wah..keren wujud kepedulian morinaga terhadap generasi penerus bangsa.. Selain produk yang bermanfaat ditambah lagi dengan sosialisasi yang bermanfaat.. Seru uy.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas dengan begitu, akan banyak yang memahami bahwa pentingnya mencegah dan mengatasi alergi, supaya anak tetap berprestasi.

      Hapus
  13. Aku baru tau ada World Allergy Association. Penting sekali memang untuk tau penyebab alergi, karena banyak yang berakibat fatal. Di sini selalu yg ditanya nomor satu adalah alerginya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga baru tahu tentang world allergy setelah ikut acara Morinaga mba, banyak ilmu yang saya dapatkan juga.
      Disana selalu ditanya alergi ya mba.

      Hapus
  14. Informatif tulisannya. Aku bersyukur banget anak-anakku bisa melewati 1000 hari pertamanya dengan baik. Alhamdulillah nya lagi, mereka nggak ada yang pernah mengalami alergi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, semoga anak-anaknya selalu sehat ya mba.

      Hapus
  15. informasinya menarik dan bermanfaat
    smoga menang amin

    BalasHapus
  16. Wah memang okeh ya bun susu morinaga ini selain enak untuk diminum anak juga bisa dijadikan susu sehari hari.

    BalasHapus
  17. menarik banget ulasannya mbak, thans sharingnya buat tambahan ilmu saya

    BalasHapus
  18. Anakku ada alergi jg, tapi bukan dr makanan.
    TFS ya mbak, bisa buat saya lebih aware lg :)

    BalasHapus
  19. Lengkap banget mbak ulasannya. Kakak saya alergi makanan2 laut seperti udang, kepiting, dll :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mba. Iya mba, alergi makanan banyak sekali ya, dan kalau begitu memang harus dihindari.

      Hapus
  20. sangat lengkap sekali ulasannya. menarik kreatif...
    semoga sukses.. tambah kreatif...

    BalasHapus
  21. Kalau anak kena alergi, kudu di cari tahu sumber alerginya ya Mbak. Dan itu butuh proses check darah yang tdk cukup dgn sekali test.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali mba, kalau sudah menunjukkan gejala seperti diare, feses berdarah dan lainnya, langsung saja konsultasi ke dokter.

      Hapus
  22. perlu penangan khusus kalo si buah hati kena

    BalasHapus
  23. alergi bisa dicegah sejak dini untuk pertumbuhan anak-anak ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali mak, dengan pencegahan sejak dini, diharapkan tumbuh kembang anak semakin optimal.

      Hapus
  24. dulu pernah asumsi begituuu............ hmmmphhhhhhhh ternyata....

    BalasHapus
  25. Wahh baru tau kalo dampak alergi bs smpe begitu besar ya..

    BalasHapus
  26. Ih kalau ngomongin masalah alergi pada anak saya jadi takut dan merasa kasihan sama sikecil karena kan dia masih kecil dan juga pasti rasanya belum kuat deh merasakan efek dari alergi tersebut, kalau saya sih biasanya suka pilih pilih bun kalau sikecil mau ngapain jadi intinya selalu lebih waspada.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju bunda, kita sebagai orang tua memang harus terus waspada dan memperhatikan buah hati. Apalagi, kalau buah hatinya sudah menunjukkan gejala alergi.

      Hapus
  27. Wah makasih ceu ulasannya lengkap, intinya kalau udah tau pencetusnya, harus dihindari hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali, usahakan untuk menghindari pencetus alergi

      Hapus
  28. Morinaga emang bagus dan perhatian sama perkembangan anak, waktu anakku yg pertama pake morinaga, aku malah tau info ttg perkembangan baby itu dari Morinaga. Morinaga rutin telpon aku,hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah asyik dong ya mba menjadi banyak informasi yang didapatkan dari Morinaga, apalagi tentang perkembangan anak

      Hapus
  29. Aku sudah bukan anak anak masih aja alergi hehehehe. Btw, ini ulasannya lengkap bngeeeet mbak. Keren

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Uni. Nah berarti alerginya mirip seperti saya tuh.

      Hapus
  30. aku kadang masih alergi an, tp karena sudah paham jadi tau musti gimana kalau lagi kumat

    BalasHapus
  31. ada macam-macam alegi, saya sendiri sewaktu alergi kulit dan beberapa makanan, cukup mengganggu belajar :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah kalau sudah begitu jadi ga konsen belajar ya. Mari cegah dan atasi alergi.

      Hapus
  32. Lengkap banget tulisannya, mba. Aku dulu sempat alergi telur tapi skarang alhamdulillah udah nggak. Anakku juga nggak alergi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih.

      Alhamdulillah ya mba alerginya udah ga ganggu lagi. Semoga anaknya juga selalu sehat ya.

      Hapus
  33. Keponakan saya memang sudah lama mengkonsumsi Chil kid ini mbak.. emang bagus loh untuk usia anak-anak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah ternyata sudah konsumsi Chil Kid juga ya, mantep dong. Apalagi yang Soya ini ya.

      Hapus
  34. Duh, sedih ya mbak, kalau lihat anak terkena alergi. Takut berpengaruh pada tumbuh kembangnya :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sedih banget mba kalau anak terkena alergi. Maka dari itu, sebagai orang tua penting untuk tau hingga cegah dan atasi alergi.

      Hapus
  35. Setuju Mbak kalau alergi mesti kita tangani sejak dini. Kalau udah gede kayak saya malah lebih sulit

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alergi juga ya. Iya neh kalau udah gede emang sulit, saya juga pernah merasakan. Maka pengetahuan tentang alergi memang penting sekali.

      Hapus
  36. Saya rasa orang dewasa jangan lama-lama membiarkan dirinya alergi. Alergi itu tidak selamanya menetap sampai deeasa, karena perlahan-lahan alergi itu hilang seiring pematangan sel imunitas tubuh. Adalah tugas penderita untuk mengetahui pemicu alergi pada dirinya, supaya dia bisa menjalani hidupnya dengan baik meskipun punya alergi. Dan udara dingin bukan pemicu alergi.

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan memberikan komentar. Mohon maaf link hidup dan spam akan otomatis terhapus.