Beberapa
waktu kemarin anak pertama saya nangis, sampai dia demam karena ada kemauan
yang belum bisa kami (orang tuanya) turuti, loh kenapa? Ya kan sering hujan,
mau bepergian pun binggung kalau hujan terus, malah bisa-bisa mereka sakit,
bener ga?.
Apa
seh sebenarnya yang anak saya itu mau ?
Si
teteh (panggilku pada si sulung) pengen sekali main kereta ke arena bermain,
entah dari mana dia tahu, mungkin dari teman-temannya atau dari televisi.
Melihat
dari tingkah lakunya yang udah murung kalau ada kemauan membuat saya dan
ayahnya khawatir, dan pasti membuat dia panas badannya. Akhirnya kami pun
membawa teteh ketempat yang dia inginkan, karena kebetulan weekend juga dan
cuaca pun mendukung.
Pikirku
dalam hati “Ko anak sekarang suka dengan permainan mesin yang menghamburkan
uang ya?, kemana ya permainan tempo dulu yang membuat sehat dan murah meriah?”.
Jangan-jangan dizaman yang semakin maju dan moderen, permainan tempo dulu
sedikit demi sedikit akan punah kalau tidak kita lestarikan ya. Karena di
perkampungan pun saat ini lebih menyukai permainan game dihandphone atau
playstation, bahkan mereka sudah ketagihan game online...ckckcck “semakin
menghawatirkan saja”.
Saya
semakin takut kalau anak saya ikut-ikutan menyukai permainan modern seperti
itu, semoga ini hanya sesaat saja. Padahal ya saya ingin menularkan kemampuan
saya dalam memenangkan berbagai permainan tradisional.
· Main Kelereng
· Main Kelereng
Wah dulu itu saya paling seneng neh main kelereng kalau
dalam bahasa sundanya “kaleci”, biasanya dimainkan oleh beberapa 2-5 orang,
siapa yang kelerengnya kena lawan, si pemenang dapat kelerengnya. Dan saya pun
bisa sampai membawa sekantong kelereng, alhasil ibu saya marah...hehehe..karena
ini sebenarnya permainan yang suka anak lelaki saja.
· Congklak
· Congklak
Ini neh baru permainan perempuan, yang dimainkan oleh 2
orang saja. Dengan papan congklak dan setiap lubang diisi dengan 7 kerikil atau biji-bijian. Siapa yang lebih dulu memindahkan kerikil kelubang utama dialah pemenangnya, saya pun berhasil memenangkannya hanya dalam 15 menit saja, ayo siapa yang mau tanding...hehehe.
· Bekles
· Bekles
Bermain bola bekles itu menyenangkan,
karena permainan ini biasanya dilakukan saya saat menunggu buka datang. Dan memainkannya akan terasa seru kalau banyak orang, dengan memakai bola bekles dan biji semacam bekas kerang dilempar dan ditangkap oleh tangan secepatnya.
· Balap karung
· Balap karung
Kalau setiap agustusan saya pasti ikut
balapan ini, tapi untungnya permainan ini masih dapat dilihat diberbagai kota
saat Agustus datang sebagai acara mengisi kemerdekaan. Permainannya pun cukup
mudah, kita balapan masuk kedalam karung lalu loncat sampai garis finish.
· Main karet
· Main karet
Kalau ini perempuan banget, tapi tidak
sedikit pula ada anak lelaki yang ikut. Bisa dikatanya permainan ini adalah
loncat tinggi, karena memang disini kita bermain karet yang dipegang oleh 2
orang, dan kita harus bisa melewatinya bulak balik. Siapa yang bisa mencapai level
tertinggi dialah pemenangnya.
· Petak umpet
· Petak umpet
Kalau permainan ini biasa disebut “ucing
sumput” (dalam bahasa sunda), ini dimainkan beramai-ramai, sang penjaga menutup
mata sampai semua anak menghilang. Nah si penjaga ini harus bisa mencari semua
anak yang ngumpet, siapa yang duluan ketemu, nantinya dia yang jadi penjaga
tiang.
- Layang-layang
Kalau layang-layang untungkan sampai
sekarang masih ada saja, bahkan ada loh turnamen bermain layang-layang. Kalau
dulu saya bersama teman laki-laki saya, akan main layang-layang disawah dan
tidak sedikit pula saya kena omelan orang tua karena saking bandelnya main
mulu. “Maklum bocah cilik”.
·
- Galasin
Kalau dalam bahasa sundanya itu “gelah
porog” yang suka dimainkan 2 tim, nah permainan ini meski membuat garis,
biasanya dari abu gosok. Selanjutnya anak-anak harus bisa menghadang lawan
supaya tidak bisa masuk garis.
· Boneka kertas
· Boneka kertas
Atau biasa disebut “BP” entah apa itu
artinya yaitu berbagai boneka dari kertas yang cantik dan ganteng yang selalu
dimainkan oleh anak perempuan dan mereka pun membuat rumah-rumahannya dari
kerdus bekas.
Dan berbagai permainan tradisional lainnya yang masih
banyak (ada hompimpah, ular-ularan, terowongan setan dan lainnya) dan seharusnya bisa dipertahankan serta dilestarikan oleh generasi penerus
bangsa, biar tetap terjaga dengan baik. Pasti ngomongin permainan zaman dulu
itu tidak akan ada habisnya deh, pasti dari setiap permainan itu ada kenangan
yang tak akan pernah hilang.
Lalu
apa permainan tempo dulu yang kalian suka?
Tidak ada komentar
Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan memberikan komentar. Mohon maaf link hidup dan spam akan otomatis terhapus.