Tips Sederhana Mengatur Uang THR

Siang semuanya.

Dok Pribadi
(Ilustrasi uang THR)
Kalau mendekati hari raya seperti sekarang ini, pasti deh pada nungguin THR. Hayo ngaku, benerkan?. 

Lah iyalah nunggu, saya juga sama kok hehehe. Biasanya uang THR di pake apa saja?. Apa langsung di habisin?. Aduh ga zamannya lagi uang THR itu habis ga jelas. Kalau prinsip saya seh meski ada wujudnya, biasa deh ada hasil yang jelas, mau itu berbentuk barang atau mungkin simpanan.

Saya memang bukan seornag pegawai atau pekerja kantoran lagi, tapi saya juga memiliki atasan dan penghasilan, sudah tentu menjelang lebaran dapat dong bonus atau saya sebut THR. Begitu pun dengan suami saya, dia mah pegawai tentu punya, cuma beda nama saja. Anggap saja Gaji ke 13 nya THR.

Nah biasanya uang itu di pake apa saja?. Langsung habis atau gimana?. Nah sedikit tips sederhana mengatur uang THR yang saya lakukan, ini versi saya juga loh.

Mengatur Uang THR dengan membaginya ke dalam beberapa post

Karena saya punya dua uang THR (suami dan saya sendiri). Tentu saya akan membaginya ke dalam beberapa post.
  • Post untuk membeli pakaian anak-anak
  • Angpau
  • Belanja masakan hari raya
  • Membuat kue
  • Berbagi ke anak yatim
Nah setelah saya tahu uang itu buat apa saja, maka saya mulai mengatur uangnya. Buat angpau berapa?. Belanja baju berapa?, dan lainnya. Uang yang digunakan adalah uang bonus milik saya. Jadi uang suami tidak tersentuh, karena itu untuk keperluan lainnya. Dan uang pun akan lebih berkah kalau kita bisa berbagi ke anak yatim, berapa pun yang diberikan itu sangat berguna bagi mereka.

Baju saya dan suami darimana?. Ga mikirin saya, ada lebihnya saya beli, ga juga ga apa-apa, kan masih ada baju yang lama. Intinya kan ibadah. Soalnya setiap idul fitri ada saja yang kasih, entah itu dari atasan atau teman. Ada yang kasih kemeja, hijab, koko, baju muslim, dan lainnya, "hematkan?hihihi".

Mengatur uang THR dengan menyimpanannya sebagai tabungan

Kalau THR saya di pakai untuk berbagai keperluan, tentu saja sekarang yang dipake adalah uang suami. Saya masukkan untuk beberapa hal.
  • Sebagian di simpan di Bank
  • Zakat fitrah
  • Ongkos pulang kampung
  • Membeli barang yang dibutuhkan
Dari 3 hal ini tentu sudah jelas ya untuk apa saja, sebagian di tabung, karena tentunya kita butuh uang di masa depan, bisa buat pendidikan anak, dan lainnya. Kedua zakat ini sudah tentu dibayarkan saat menjelang hari raya idul fitri. Dan ongkos pulang kampung tentu harus di hitung ya, dari pulang sampai balik lagi.

Dan yang terakhir untuk membeli barang. Biasanyakan kita butuh alat rumah tangga, atau lainnya. Nah setiap dapat THR tentu harus membeli barang, minimal satu macam. Bisa itu membeli kulkas baru, emas, atau barang lain, pokoknya yang sesuai kebutuhan kita saja. Nah tahun ini saya ingin membelikan perabotan kamar anak, dari meja belajar dan lain-lainnya. Otomatis uang THR dari suami ini yang saya gunakan.

Bagaimana sederhanakan?. Ga usah ribet, langsung intinya saja. Mengatur uang THR itu gampang banget, yang penting kita tahu untuk apa saja uang itu, jangan sampai habis ga jelas. Yakin deh kalau uang THR itu bisa berbentuk barang, kita senang, karena hasil kerja keras ada hasilnya.

Kenapa saya tidak membuat list jalan-jalan?. Bagi saya itu tidak penting, niat saya pulang kampungkan berkumpul sama keluarga di hari raya. Kalau pengen makan-makan, tinggal masak dan gelar tiker di depan rumah, sambil ngerujak dan menikmati alam pedesaan, "nikmat rasanya". Selain hemat biaya, juga hemat tenaga. Kalau seharian banyak kerjaan di Ibukota, maka pas pulang kampung, saya dan suami pake istirahat dan berkumpul bareng saudara. Karena bahagiaaku juga sangat sederhana di hari raya, yaitu bisa berbagi bahagia bersama keluarga.

12 komentar

  1. Berbagi ke anak yatim, sungguh itu penting sekali, agar THR kita semakin berkah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali pa itu sangat penting, karena harta yang kita miliki ada sebagian hak mereka

      Hapus
  2. Pernah baca Mak, katanya kita bisa bikin THR sendiri lho, karena postnya sudah jelas setahun sekali jadi bisa disisihkan dari gaji setahun dan punya thr sendiri tanpa ngarep dari bos.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa sekali mba, itu tinggal niat kita, bisa tidak melakukannya.

      Hapus
  3. Tipsnya sederhana dan mudah untuk dilaksanakan... nah ketika dilaksanakan itu pasti akan muncul... kebutuhan2 lainnya yang sifatnya terkadang mendesak.. atau di buat mendesak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maka dari itu lah, sebelumnya kita meski tahu kebutuhan itu. Dan mulai membiasakan dengan meyimpan biaya tidak terduga.

      Hapus
  4. Ikutan Mbak ngasih THR-nya ke Anak Yatim.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh sekali mas, di tempat saya banyak sekali anak yatim

      Hapus
  5. Kalo aku yang buat beli baju anak2 udah dihandle sama neneknya hehehe. Lagian ga dapet THR akuu huhuhu secara wiraswasta gitu yang mau ngasih siapa ya hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kok Samaan mak, aku juga Neneknya suka beliin. Tapi tetep saja anakku minta dibeliin mamapapanya. Wiraswasta bisa bikin THR sendiri mak.

      Hapus
  6. Poin kelima itu kudu wajib ya, biar uangnya berkah dan terus bertambah. Aamiin. :)

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan memberikan komentar. Mohon maaf link hidup dan spam akan otomatis terhapus.