Bebehero Hi-5, Ketika Ibu Ekspresikan Cinta Dengan Menari


[Dunia Anak] Kalau bicara tentang menari, itu bukanlah hal baru buat saya. Karena semenjak kecil kegiatan ekstrakulikuler yang saya sukai sejak sekolah adalah menari, musik, teater dan karawitan. Tapi, saya lebih suka menari tradisional, seperti tari merak dan jaipongan. Alat musik yang pernah saya pelajari, dari angklung, gamelan, gitar, drum, hingga belajar marching band.



Bagi saya sendiri menari membawa dampak yang sangat baik. Bahkan ketika punya anak, saya mulai mengajarkan mereka dasar menari dan memperkenalkan musik, sehingga membuat pertumbuhan dan perkembangannya semakin baik. Musik dan menari dapat membuat kita menjadi mudah konsentrasi, percaya diri, berani tampil, dan lebih tenang serta nyaman.


Sebelum menari
Mengenal kecerdasan anak



Dalam acara kemarin siang di Sleepyhead coffe bersama Bebelac, ada banyak ilmu baru yang didapatkan, seperti kecerdasan pada anak, salah satunya kecerdasan musik. Acara ini sendiri sekaligus memperkenalkan kampanye terbaru dari Bebelac, yakni Bebehero Hi-5. Hal ini dilakukan, karena Bebelac berkomitmen untuk selalu mendukug Ibu dalam membesarkan anak dengan hebat. Setelah kehadiran Bebehero, kini Bebelac mengajak Ibu berbagi cinta melalui tarian L.O.V.E bersama Hi5. 



Dengan tarian L.O.V.E yang dapat menstimulasi kecerdasan (IQ) dan rasa peduli anak (EQ) sejak dini, melalui kampanye Grow Them Great BebeHero Hi-5. Sejak diluncurkan Maret 2016, program ini telah menjangkau lebih dari 5 juta ibu di Indonesia. Dengan kampanye ini, tentunya mengajak Ibu berbagi momen kebahagiaan bersama anak, serta bisa menginspirasi ibu lainnya untuk bisa ekspresikan cinta kepada buah hati dengan tarian L.O.V.E.



Dalam acara ini pun hadir 2 psikolog cantik, yakni mba Agstried dan Nadya dari Rumah Dandelion yang membahas tentang kecerdasan anak.

Ciri anak hebat itu seperti apa saja? Begitulah pembuka dalam sesi talkshow mini kali ini. Tentu tidak mau ketingggalan dong untuk menjawab. Bagi saya sendiri, anak-anak (teteh Chantika da ade Dimas) sudah menunjukkan menjadi anak hebat. Karena anak-anak tumbuh menjadi anak mandiri dan hebat. Sudah bisa belajar makan dan mandi sendiri. Pintar menyanyi, mengaji, hapal surat pendek, dan rajin belajar. Termasuk membantu Ibunya membereskan baju dan mainan.

Selain cerdas dan pintar, anak juga harus memiliki rasa peduli dan keterampilan sosial yag baik. Sebagai orang tua, kita perlu tahu neh perkembangan anak. Apalagi di usia 3-6 tahun, mulai dari motorik kasarnya, kognitif, psiko sosial dan motorik halus. di usia terssebut anak sudah bisa diajarkan dan diarahkan untuk menulis yang baik, selain itu anak sudah bisa naik sepeda. Dalam mengajarkan anak, usahakan untuk mengajarinya secara perlahan dan jangan tergesa-gesa. Misalkan saat anak belajar berhitung.


Anak-anak hebatku
Pada umumnya kita akan mengenal perkembang seorang manusia, dari fisik, kognitif, dan psikososial. Yang paling mudah tuh kita mengenal perkembangan fisik anak, seperti pertumbuhan badan, kemampuan motorik halus dan kasar, hingga kesehatannya. Sedangkan dalam hal kognitif, kita bisa melihat perkembangan anak mulai dari, kreativitas, daya ingat, perkembangan bahasa, hingga proses berpikir. Maka dari itu, di tahapan ini para orang tua harus mengajarkan segala sesuatu dengan perlahan pada anak, misal belajar sopan santun kepada anak-anak, seperti duduk yang benar saat makan. Perlu diingat juga, kita jangan hanya bicara atau mengucapkan saja, tapi harus secara langsung diajarkan bagaimana tata cara yang benar.

Dalam perkembangan psikososial para orang tua akan melihat berbagai perubahan pada anak, hubungan sosial hingga stabilitas dalam kepribadiaan. Penting loh seorang anak untuk memiliki keterampilan sosial yang baik, dengan begitu anak akan mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Untuk anak usia sekolah pasti sudah mulai mandiri, karena anak sudah bisa mandi sendiri, bisa merapikan kamar, hingga menggunakan pakaian sendiri tanpa bantuan orang tua.

Anak yang sedang dalam tahap tumbuh kembang dan mengenal lingkungan sosial, perlu sekali diajarkan menjadi anak yang berani, percaya diri, supaya tidak tumbuh menjadi anak yang pemalu. Selain itu berikan kesempatan pada anak untuk selalu belajar segala hal, jangan banyak mengkekang atau larangan ini itu. Supaya anak semakin tampil percaya diri, kreatif, dan berani. Misalnya ajak anak belajar masak, bikin kue hingga membuat roti kesukaannya. Kalau anak kebanyakan dilarang dan kekangan, dia aka terus menerus murung, kurang percaya diri, dan terus bersalah.


Dimas sudah peduli dengan lingkungan, buang sampah pada tempatnya ya
Maka dari itu, biarkan anak memiliki kebebasan dengan apa yang ingin dia lakukan, sehingga dia bisa eksplor dirinya, dan menemukan bakat yang dimilikinya. Kalau anak terus dikekang, kapan dia bisa berkembang. Apalagi banyaknya larangan, dia akan kesulitan masuk lingkungan baru, dan cenderung pendiam, sehingga sulit bersosialisasi dengan teman barunya.

Anak saya anak cerdas

Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya cerdas dan pintar. Dan menurut mba Agstried dan Nadya, bahwa kecerdasan anak meliputi:

  • Interpersonal: Kecerdasan yang meliputi kemampuan untuk memahami dan berkomunikasi dengan orang lain.
  • Intrapersonal: Merupakan kecerdasan dalam mengerti dan memahami diri sendiri.
  • Kinestetik: Kemampuan untuk menggunakan tubuh, atau bergerak dengan ketepatan (presisi), bergerak untuk mengekspresikan, ide-ide dan perasaan/emosi tertentu, serta kemampuan untuk menggunakan keterampilan tubuh.
  • Linguistik: Kecerdasan dalam menggunakan bahasa, atau kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan.
  • Logika-Matematika: Kecerdasan dalam menggunakan penalaran (logika) dan angka-angka.
  • Musikal: Kecerdasan dalam bidang musik, yang meliputi kemampuan untuk memahami, mengapresiasi dan menciptakan musik, serta memiliki kepekaan terhadap ritme, melodi, dan nada.
  • Naturalis: Kecerdasan dalam memahami alam.
  • Spasial: Kecerdasan dalam berpikir, baik secara dua deminsi, maupun tiga dimensi.
Tentu sebagai orang tua menginginkan buah hatinya menjadi anak yang berbakat. Tapi, setiap anak tentu memiliki perbedaan. Baik dari hobi dan lainnya. Jangan pernah memaksakan keinginan kita pada anak. Sebagai orang tua harus bisa memahami dan mengerti dengan kecerdasan yang dimiliki anak.

Aktifitas bunda di acara Bebehero Hi5
Percaya tidak kalau belajar musik dan menari itu penting?

Dari berbagai kecerdasan anak di atas, kita melihat ada kecerdasan kinestetik dan musikal. Nah, kalau ada sudah memiliki kecerdasan ini, pasti tidak akan kesulitan dalam menari L.O.V.E bersama Bebelac Hi5. Apalagi belajar musik dan menari itu penting, dan sangat bangus untuk pertumbuhan serta perkembangan anak. Musik dan menari menjadi 2 kecerdasan yang akan membantu kecerdasan lainnya.Apalagi dengan menari dan menyanyi, anak akan belajar dengan menyenangkan.

Biasanya dimanakah anak bisa belajar musik dan menari? Kalau di sekolah anak belajar logika, linguistik, naturalis, dan spasial. Sedangkan di lingkungan sosial, lebih ke intra dan interpersonal. Nah di rumah, eskkul, club, anak bisa belajar musikal dan kinestetik. Apalagi kalau Ibu bisa mengajak anaknya berbagi dan ekspresikan cinta dengan menari L.O.V.E.

Dalam berbagai penelitian menyatakan bahwa, musik dan gerak tubuh (tarian) terbukti mampu meningkatkan kemampuan anak, baik secara kognitif (IQ) maupun personal sosialnya (EQ). Dengan menari dan musik akan meningkatkan konsentrasi belajar, percaya diri dan berani. Apalagi dalam penelitian, interaksi verbal antara orang tua dan anak berperan penting dalam mengoptimalkan pengasuhan untuk mencetak anak-anak berkarakter hebat. Oleh karena itu, penting sekali orang tua menstimulasi anak dengan kegiatan yang merangsang tumbuh kembang, salah satunya menari dan bernyanyi.

Melalui kampanye Bebehero bersama Hi5 bertema :Berbagi Cinta Lewat Hebatnya Menari", Bebelac mendukung Ibu membesarkan anak hebat yakni menjadi anak pintar, cepat tanggap, dan peduli terhadap sesama. Apalagi neh, kegiatan tarian L.O.V.E bersama anak adalah bentuk stimulasi yang menyenangkan dan juga bisa mempererat hubungan antara Ibu dan anak.

"Bebelac percaya bahwa anak hebat adalah anak yang tidak hanya cerdas, tapi juga memiliki rasa peduli. Oleh karena itu, dibutuhkan stimulasi dan nutrisi yang sesuai dengan masa tubuh kembang anak. Bebelac mengandung minyak ikan dan asam linoleat serta vitamin dan mineral untuk endukung tumbuh kembang anak. Sehingga anak dapat dengan mudah menerima stimulasi dari orang tua." Ujar Andi Airin selaku Marketing Manager Bebelac, PT. Nutricia Indonesia Sejahtera.

Sudah sangat jelas sekali ya, bahwa menari dan musik memiliki peranan peting untuk perkembangan anak. Nah, saatnya bunda mengajak anak untuk menari L.O.V.E dan menangkan kesempatan ke Singapura bersama keluarga. Caranya cukup mudah, buat video tarian L.O.V.E bersama anak, dan unggah ke website www.bebeclub.co.id/bebehero. Berikut adalah ketika saya dan Dimas menari L.O.V.E. Sehingga saya pun bisa ekspresikan cinta dengan menari.


Jadi, jangan sampai ketinggalan untuk mengikuti tarian L.O.V.E bersama Bebelac Hi5. Karena dengan tarian ini anak menjadi cepat tanggap, musiknya menyenangkan, dan bisa menyisipkan pesan kepedulian serta kasih sayang dengan mengajak buah hati mempersembahkan tarian untuk sesorang yang dia sayangi. Saatnya Ibu ekspresikan cinta dengan menari bersama Bebehero Hi5.

25 komentar

  1. Duhh.. si Dimas, kecil2 sudah ngerti disiplin ya.. buang sampah di tempatnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dimas suka bantuin aku buang sampah dan beresin mainan juga mba

      Hapus
  2. Insya Allah mau ikut challenge Bebelac L.O.V.E, meskipun beberapa kali mencoba belom dapat hasil yang PAS, heheheh.. TFS info parentingnya ya mbak :)

    BalasHapus
  3. aaaaaak seru banget nih acaranyaaaa. Menari memang bisa mengasah kecerdasan kinestetik anak yaaa. aku jadi pengen ikutan nari L.O.V.E nyaaa. Ntar ikutan aaaaaahhhhh

    BalasHapus
  4. Aku dulu juga suka nari.. menari itu menyenangkan ya. Anakku juga senang diajakin nari.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asyik banget ya mba kalau sudah menari, membuat tubuh rileks juga

      Hapus
  5. Anakku ngga suka menari hu hu hu tp kalo menari L.O.V.E mungkin anakku mau ya mba,,

    BalasHapus
  6. Pinter anaknya mba. Semoga bakatnya makin besar makin terasah ya dek biar bisa kayak mamanya. Aamiin :D

    BalasHapus
  7. ternyata bisa ya, penasaran sm tariannya mba :)

    BalasHapus
  8. Wahh lucuu dik Dimas, menari memang menyenangkan yaaa...

    BalasHapus
  9. Jadi pengen punya anak hehe. tengkyu sharingnya bunda..

    BalasHapus
  10. pangling liat foto mba lisna waktu muda...btw untk anak-anak menari berarti menstimulasi kecerdasan kinetiknya ya

    BalasHapus
  11. Ilmu baru nih, menari bisa menstimulasi anak ya ceu. Mulai skrg mau ajak baby Adreena menari ah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, kebetulan saya merasakan betul tentang kebiasaan menari ini

      Hapus
  12. Hebat anaknya udah pintar menari, ibu nya bisa juga gak ya ? kata orang kan buah gak bakal jatuh jauh dari pohonnya kecuali kalau gak di bawa burung :-)

    Ohh ya itu kenapa ada foto sebelum menarinya aja ? pas menari sama selsai menarinya mana coba ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Soalnya itu foto menari saat di kampus, dan pasti ada di kampus fotonya. La;au anak lebih menyukai musik.

      Hapus
  13. Dimas pinteerr udah disiplin buang sampah pada tempatnyaaa.. Mba lis dan dimas narinya gemesin, hahaha.

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan memberikan komentar. Mohon maaf link hidup dan spam akan otomatis terhapus.