Tips Mengelola Keuangan Usaha dan Rumah Tangga


[Keuangan] Semua orang punya mimpi dan tujuan keuangan. Sebagai ibu rumah denngan 2 anak, saya tidak ingin hanya duduk diam tanpa ada aktivitas yang lain. Sejak dulu saya selalu ingin memiliki usaha sendiri yang tentunya dikelola sendiri. Termasuk dalam mengelola keuangannya. Sebagai ibu tentu harus bijak dalam mengelola keuangan rumah tangga, apalagi kalau memiliki usaha, seperti jasa wedding yang sedang saya jalankan saat ini. Penting sekali memahami dalam mengelola keuangan usaha dan rumah tangga secara bijak serta efektif. Jangan sampai keuangan usaha dan pribadi tercampur sehingga hasilnya tidak maksimal.

Jadi bijak dengan Ibu Berbagi Bijak

Sejak tahun 2010 saya pernah gabung dengan salah satu wedding organizer secara freelance, sampai akhirnya memutuskan keluar di tahun 2016 dan memilih jalan sendiri. Menjalankan usaha jasa memang tidaklah mudah, apalagi dengan modal yang sangat minim. Mengurus pernikahan bagi saya itu ibadah dan sangat menyenangkan sekali, banyak moment indah yang terekam dalam benak saya, bagaimana pernikahan itu sangatlah suci, terutama saat prosesi adat dan ijab. 

Mengerjakan pekerjaan yang kita sukai, membuat terasa begitu nyaman. Saya menyukai step by step dalam mengurus pernikahan, dari mulai merencanakan pesta, sampai dengan mengurus vendornya. Untuk sementara ini saya menjalankan semua sendiri dibantu dengan suami. Karena saya sadar betul, modal yang saya miliki belumlah maksimal. Bahkan selama ini saya lebih banyak mendapat klien dari teman-teman sendiri hingga saudara teman. Jadi apa yang saya jalankan belumlah seberapa, masihlah kecil sekali. Mudah-mudahan kedepannya bisa buka usaha yang lebih baik dan bisa membuka lapangan pekerjaan.

Baca juga: Tips Menabung untuk Anak Sekolah


Biarpun usaha saya belumlah seberapa dan masih sangat kecil sekali, tapi saya tidak pernah lupa untuk mengatur keuangannya. Sehingga saat ada yang butuh WO, saya tetap bisa membanyar team dan menyimpannya untuk tambahan modal. Sekecil apapun usaha yang kita jalankan, bagi saya mengelola keuangan usaha itu penting banget. Supaya bisa tahu berapa keuntungan yang didapatkan dan dikeluarkan. Paling penting keuangan usaha itu ga boleh dicampur dengan keuangan rumah tangga.

Bicara tentang mengelola keuangan usaha dan rumah tangga, pada 10 September 2018 kemarin, saya berkesempatan untuk belajar dan menimba ilmu tentang keuangan lagi bersama Visa dan Ibu Berbagi Bijak. Acara ini berlangsung di RPTRA Kopi Gandaria, Pasar Rebo Jakarta Timur. Workshop Ibu Berbagi Bijak ini tetap menghadirkan mba Prita Ghozie selaku Financial Educator dan mba Gina Adityalugina selaku Womenpreneur, dengan megambil tema "Bijak Kelola Keuangan, Kunci Keluarga dan Masa Depan Sejahtera". Acara ini juga dihadiri oleh ibu-ibu PKK.


Acara workshop ini dibuka oleh Bapak Riko Abdurrahman selaku Presiden Direktur PT. Visa Worldwide Indonesia. Pengetahuan akan literasi keuangan itu sangatlah penting sekali. Apalagi tingkat literasi keuangan di Indonesia telah meningkat dari 21,8 persen pada tahun 2013 menjadi 29,6 persen pada tahun 2016. Dan sayangnya tingkat literasi keuangan perempuan jauh lebih rendah 25,5% dibandingkan dengan laki-laki sebesar 33,2%. Maka dari itu dengan kehadiran kampanye literasi keuangan Ibu Berbagi Bijak tentunya untuk menginspirasi lebih banyak ibu di Indonesia agar mampu mengelola keuangan rumah tangga mereka dengan baik. 

Kampanye Ibu Berbagi Bijak sudah masuk tahun kedua, yang melibatkan komunitas, terutama perempuan. Bahkan program yang telah berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan telah menjangkau lebih dari 200.000 perempuan di seluruh Indonesia. Menurut pa Riko dengan kesuksesan kampanye tahun lalu, kami sangat senang dapat meluncurkan kampanye #IbuBerbagiBijak di tahun kedua. Untuk tahun ini, Visa bersama dengan OJK dan dukungan BI, bermaksud mengasah lebih banyak perempuan khususnya para ibu di Indonesia.

Dengan mengusung konsep "Train The Trainer", mengedukasi dan mendorong perempuan agar dapat berbagi pengetahuan dengan anggota keluarga, kerabat dan tetangga. Program ini akan dilaksanakan dari Juli hingga September, serta terdiri dari serangkaian lokakarya dan aktivitas online melalui akun Instagram Ibu Berbagi Bijak. Topik yang akan dibahas mulai dari tips membuat anggaran, menabung dan mengatur pengeluaran yang bijak, hingga kiat-kiat mendapatkan penghasilan tambahan.

Bijak mengelola keuangan rumah tangga bersama Prita Ghozie

Dan pada senin lalu, saya kembali belajar tentang pentingnya mengelola keuangan rumah tangga dan usaha bersama mba Prita Ghozie. Apakah keuangan kita sudah sehat?


Ketika kita memiliki uang, pasti punya kebutuhan dan keinginan. Pengen semua kebutuhan terpenuhi, termasuk memenuhi keinginan untuk liburan atau belanja barang-barang yang disukai. Tapi ingat satu hal, untuk selalu memprioritaskan kebutuhan, kan keinginan bisa ditunda. Yakinlah dengan keuangan yang sehat, apapun yang diinginkan suatu saat akan bisa diwujudkan. Keuangan yang sehat, harus bisa beberapa hal ini juga:
  • Punya utang? Pinjaman produktif dan cicilan di bawah 30%.
  • Biaya hidup < pemasukan? Biaya hidup maksimal 50% dan paham prioritas pengeluaran.
  • Punya dana darurat? Minimal 3 kali pengeluaran rutin dan berbentuk kas.
  • Punya tabungan? Tabungan untuk rencana dan investasi untuk masa depan.
Paling asyik kalau kita tidak memiliki utang, dan semoga saja kita semua termasuk yang memiliki keuangan yang sehat dan sejahtera. Semenjak mengelola keuangan dengan bijak, saya bisa menabung lebih banyak lagi untuk mempersiapkan masa depan anak yang lebih bahagia. Setiap bulan saya mengalokasikan penghasilan ke dalam beberapa pos. Dana darurat yang tidak digunakan dibulan ini, akan saya simpan. Karena bagi saya dana darurat penting, seperti beberapa bulan lalu kena typus. Biarpun ada asuransi yang namanya rawat inap pasti butuh banyak biaya. Terus gimana ya idealnya alokasi keuangan rumah tangga itu, supaya keuangan selalu sehat?

Namanya kebutuhan setiap orang pastilah berbeda, tapi perlu kita ingat, yang namanya mengatur keuangan rumah tangga, pos keuangan itu penting. Jangan sampai penghasilan bulanan besar, tidak bisa menabung dan investasi buat masa depan. Penghasilan bulanan yang sudah kita terima alangkah baiknya langsung dialokasikan ke dalam beberapa pos, seperti kata mba Prita Ghozie, alokasi ideal untuk penghasilan bulanan, sebagai berikut:
  • Zakat, infaq, sedekah sebesar 5%
  • Dana darurat dan asuransi 10%
  • Biaya hidup sebesar 30%
  • Cicilan pinjaman sebesar 30%
  • Investasi sebesar 15%
  • Gaya hidup sebesar 10%
Dalam acara ini mba Prita mengajak blogger dan ibu PKK serta komunitas yang hadir untuk membuat alokasi penghasilan bulanan, sebagai contoh penghasilan 10 Juta. Dengan begitu pastilah setiap orang itu berbeda. Alangkah baiknya alokasi ideal itu bisa diikuti, yakin deh keuangan akan lebih teratur. Dan membuat kita jauh lebih bijak dalam menggunakan uang. Dan jangan lupa untuk membuat arus kas, sehingga penghasilan dan biaya-biaya yang dikeluarkan bisa dicatat dengan baik.

Baca juga: Mengatur Anggaran Rumah Tangga



Dalam acara ini, mba Prita juga membahas tentang mengelola keuangan usaha, yang dimulai dengan tantangan memulai usaha. 

1. Mau usaha apa?

Menurut mba Prita sebelum memulai usaha, kita itu harus tahu dulu yang namanya usaha apa yang ingin dijalankan. 
  • Apakah hobi atau kesukaan. Seperti halnya saya yang mulai usaha wedding itu karena saya merasa suka sekali. 
  • Apakah ada pasar untuk hasil dari hobi tersebut. Tentunya pasti ada, saya sendiri selalu yakin pasar untuk wedding yang saya sukai selalu ada, yang menikah tiap bulan pasti ada terus. 
  • Apa jam kerja yang disukai. Karena ini usaha yang saya sukai, tentu jam kerja yang tidak terlalu terikat. Makanya saya memilih usaha ini, dan bisa mengerjakan dimana saja, serta bertemu banyak orang.
Bagi saya sendiri memulai usaha dengan yang kita sukai akan jauh lebih menyenangkan dan nyaman.

2. Tidak tahu untung rugi

Besar kecil usaha yang kita jalankan, pastikan untuk bisa memisahkan keuangan pribadi dan usaha. Apalagi kalau itu keuangan rumah tangga. Jangan sampai menjadi satu dengan keuangan usaha. Maka dari perlu sekali memiliki catatan arus kas. Dengan adaya arus kas, bisa kita ketahui untung atau rugi usaha yang kita jalankan. Sehingga kedepannya bisa untuk modal investasi dan biaya. Kalau tidak tahu untung rugi bisa menjadi masalah kedepannya dengan usaha yang dimiliki, inilah tantangan buat siapapun yang memiliki usaha.

3. Pertimbangan lain

Tantangan memulai usaha bisa dilihat dari pertimbangan lain, seperti bermitra atau sendiri dan modal dari mana. Nah ini nih yang terkadang membuat saya sempat bingung, kan pengen usaha makin berkembang. Pengen dapet klien wedding yang lebih besar, dan pengen punya team yang solid. 


Setelah mengetahui tantangan dalam memulai usaha, saatnya untuk mengelola keuangan usaha dan rumah tangga, seperti:
  • Pisahkan antara keuangan rumah tangga dengan usaha.
  • Omzet usaha dikurangi biaya adalah keuntungan.
  • Keuntungan usaha menjadi dana kas masuk bagii keuangan rumah tangga.
Adapun 5 tips mengelola keuangan pebisnis menurut mba Prita Ghozie adalah:
  • Punya rencana pengeluaran
  • No utang konsumsi
  • Tabung dan investasi
  • Dana darurat 
  • Asuransi kesehatan dan jiwa
Mengelola keuangan ini memang tidaklah mudah, apalagi itu untuk urusan rumah tangga dan usaha sendiri. Tapi alangkah baiknya kita memiliki niat dan konsisten apabila ingin berubah. Sehingga keuangan kita menjadi jauh lebih sehat. Dan membuat diri kita menjadi lebih disiplin dalam mengelola keuangan. Apalagi kalau punya keinginan usaha semakin maju dan berkembang, tentu harus bisa juga mengelola keuangannya. Seperti kata mba Prita Ghozie it's not how much you make, but how much you speed.

3 langkah penting usaha GAMMARA Leather

Setelah belajar tentang mengelola keuangan rumah tangga dan usaha bersama mba Prita Ghozie, acara workshop ini berlanjut dengan sharing dari seorang womenpreneur  dari Bandung, yakni Gina Adityalugina selaku creativepreneur, sekaligus founder dan  CEO of GAMMARA  Leather


Tentu ini menarik ya bisa belajar dengan seorang pengusaha yang ternyata Gammara ini sudah berdiri sejak Januari 2010  di Bandung. Produk yang diproduksinya berupa tas dan aksesoris yang bahan baku utamanya berasal dari kulit samak untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari. Juga sebagai pelengkap fashion utama yang fungsional. Material yang digunakan Gammara adalah kulit berkualitas, sehingga tingkat ketahanan produk terhadap waktu jauh lebih baik. 

Pada tahun 2014 Gammara menjadi badan usaha yang bernama CV. GAMMARA JAYA MONDIAL. Dan kini Gammara sudah melakukan ekspor ke beberapa negara, mulai dari Prancis, Belanda, Jepang, Uni Emirat Arab dan itu sebagai vendor. Sedangkan Taiwan sebagai distributor resmi Gammara Leather. Kesuksesan yang diraih Gammara ini tidak lepas dari 3 langkah penting, yakni:

1. Goals

Untuk mendapatkan hasil usaha yang maksimal, tentu kita harus menyusun dan membangun sasaran (goals) dengan perhitungan yang matang. Misalnya saja menentukan ide usaha (produk yang akan di jual), bahan baku produk, perencanaan kkeuangan, harga jual, sasaran pembeli, promosi dan pemasaran. Dan mba Gina mengungkapkan, akan pentingnya financial management seperti:
  • Menggaji diri sendiri.
  • Menabung terlebih dahulu dengan investasi dan pengembangan bisnis.
  • Anggaran belanja. Alokasikan untuk kebutuhan-kebutuhan wajib.
  • Kelola cash flow dengan bijak.
2. Afirmasi

Mulailah dengan merumuskan sasaran dengan pikiran yang positif. Dengan pikiran positif tentunya memiliki keyakinan dan kedepannya usaha bisa semakin maju.

3. Visualisasi

Dengan membayangkan sasaran (goals) sukses diraih. Yakinlah dengan apa yang menjadi sasaran kita, sehingga kesuksesan akan bisa diraih.



Mba Gina juga menyampaikan supaya usaha semakin sukses dan berkembang, tentunya kita harus bisa membentuk pola pikir (mindset) Entrepreneur. Mulai dari:
  • Percaya akan kemampuan diri sendiri.
  • Persisten.
  • Tidak mudah menyerah.
  • Kreatif, inovatif dan orientasi pada prestasi.
  • Berani ambil risiko.
  • Mandiri.
Dalam berusaha tentu membuat diri kita jangan pantang menyerah, selalu yakin akan kemampuan yang dimiliki. Saya sendiri selalu yakin, bahwa suatu saat saya bisa mengembangkan usaha dan semain sukses. Sekarang ini usaha masih kecil, suatu saat semoga semakin tumbuh dengan baik. Menurut mba Gina kita pun harus memiliki investasi seperti waktu, ilmu, bisnis dan orang tersayang yang akan selalu memberikan support kepada kita dalam usaha. Harus bisa cari tahu potensi pada diri yang masih bisa dikembangkan. 

Selai itu selalu terbuka akan informasi sebesar-besarnya untuk dapat membuat diri kita sadar akan peluang. Do What You Love, Love What You Do, mulailah sesegera mungkin, berjalan sambil belajar, belajar sambil berjalan. 

Dengan memiliki keyakinan dan niat yang kuat, usaha yang dijalankan saat bisa semakin baik. Tentunya mengelola keuangan usaha dan rumah tangga aka semakin baik. Mari menjadi ibu biijak dan berbagi ilmu kepada keluarga atau sahabat untuk selalu bijak dalam mengelola keuangan.


55 komentar

  1. Nice mba.
    Kami dalam keluarga blm bisa mengelola keuangan dgn baik. Peningkatan penghasilan namun tidak diikuti pengelolaan yang baik jadinya tabungan gak nambah2

    BalasHapus
  2. Penting banget inimah ilmunya, bagaimana mengelola keuangan pribadi, keluarga dan usaha, seperti kata pepatah, sesuatu yang tidak dapat di ukur tidak dapat di tingkatkan..

    BalasHapus
  3. Mengelola keuangan ini memang PR banget ya mbak, apalagi setelah aku tau kalau dana darurat ternyata harus 30% ya, langsung makjleb padahal selama ini hanya 10% ternyata salah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dana darurat yang ideal memang 10% mba. Yang 30% biaya hidup dan cicilan.

      Hapus
  4. Alokasi ideal keuangan rumah tangga perbulan itu penting banget yes, dibagi-bagi jadi keuangan keluarga ga besar pasak daripada tiang.

    BalasHapus
  5. Mengelola keuangan nih gampang gampang susah yaa, apalagi kalo pas banget trus kebutuhan urgent mendadak harus keluar, huhuuu...
    Semoga makin smart mengelola keuangan nih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah jadi harus punya dana darurat teh, jadi kalau urgent bisa dipake. Apalagi kalau kita sakit gitu.

      Hapus
  6. ow ada Gammara... saya ngefans sama tas kulitnya yg keren2. Salah satu tas kulit yg saya beli dari mereka sering disangka made in italia.

    Btw, artikelnya bermanfaat pisan teh lis. Bener2 ngasih pencerahan dalam urusan perencanaan keuangan. Nuhun ya.

    Btw, kalo butuh MC buat event2 weddingna, sok atuh laaaah ka abdi hahahah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama semoga bermanfaat.

      Wah aku jadi pengen beli GAMMARA ini, belum punya kang.

      Siap, nanti kalau ada wedding aku hubungi ya.

      Hapus
  7. Wah saya gak punya cicilan bulanan jadi bisa dimasukin ke tabungan aja ya ceu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa banget mba, kalau ga ada cicilan bisa ke tabungan atau investasi atau bisa untuk dana pendidikan anak.Aju juga begitu.

      Hapus
  8. Biar kata ibu rumah tangga, perlu juga nih punya ilmunya agar bisa mengelola keuangan dengan baik. Biar jelas pos-pos kebutuhannya dan sesuai antara kemampuan dengan pengeluarannya

    Makasih sharingnya Teh
    Jadi banyak ilmu nih buat saya

    BalasHapus
  9. Waaaaah acara Ibu Berbagi Bijak ini bagus banget ya teh.. Langsung aku bookmark ah postingan inii, semoga aku bisa ikutan event Ibu Berbagi Bijak selanjutnyaaaa. Aamiin. Makasi sharingnya ya Teeeh

    BalasHapus
  10. Kelola keuangan sangat penting, agar kita paham kemana arus kas keluar dan masuk

    BalasHapus
  11. mantappp mbakk.. keuangan emang kudu di itung dengan baik ya biar ga ada penyesalan di akhir bulan hehhehe

    BalasHapus
  12. Idealnya porsi untuk masing-masing pos pengeluaran segitu ya Mbak, sepertinya harus Benar-benar memegang poin poin persentase itu biar keuangan aman.

    BalasHapus
  13. Modal kecil atau besar tidaklah masalah selama rajin nyatat dan konsisten tidak mencampur adukan uang usaha dan keluarga.

    BalasHapus
  14. Artikelnya bermanfaat banget.
    Aku lg nyoba buka usaha kecil2 an ini bisa bantu banget

    BalasHapus
  15. Kampanye Ibu Berbagi Bijak sudah menjangkau 200.000 perempuan ya. Hebat. Semoga semakin banyak perempuan yang bisa diedukasi

    BalasHapus
  16. PR banget nih mengelola keuangan, tapi sampai sekarang saya masih acak adut.
    Jaman punya cicilan, bisa lancar nyicil. Eh pas cicilan lunas kan logikanya, jatah yang buat cicilan itu sekarang bisa dialihkan buat ditabung. Namun nyatanya, saldo tabungan juga nggak nambah

    BalasHapus
  17. Alhamdulillah soal hutang, biaya konsumtif, tabungan pendidikan udah tersusun dengan baik. cuma dana daruratnya nih kudu digedein.. harus lebih kenceng lagi nih nahan lifestylenya :)

    BalasHapus
  18. selalu seru dan menantang kalo ngomongin ttg keuangan dan gimana mengelolanya ya...

    BalasHapus
  19. Bener banget, Ceu begitu penting juga menyisihkan dana darurat.

    BalasHapus
  20. Saat ini aku yang kelola keuangan usaha juga rumah tangga dan point PISAHKAN keuangan baik usaha maupun rumah tangga itu betul sekali sekarang aku udah ga mau disatuin pusing ngitungnya jadi kiat aku satu ATM untuk usaha 1 ATM lagi buat keuangan RT alhamdulilah aman sentosa mba hehhee

    BalasHapus
  21. keuangan kalo ga dikelola dengan baik emang kadang ga tau ilangnya kemana. Tahu-tahu akhir bulan menipis aja

    BalasHapus
  22. Setuju, Teh.
    Mengelola kuangan memang penting. Entah itu uang bisnis ataupun rumah tangga.
    Saya sebagai anak kost juga berusaha mengelolanya dengan baik.

    Saya punya kebiasaan menulis apapun pengeluaran dalam setiap harinya. Entah itu buat makan atau beli barang-barang tertentu. Selain memang jadi tahu setiap bulan habis berapa, yang jelas dari itu bisa di evaluasi :)

    BalasHapus
  23. Duuuh ngurus uang gmpang gampang susah nih..paling susah klo udh liat diskonan hahaha

    BalasHapus
  24. wah udah mahir kayanya teh lis mah soal beginian ya.....hehehe

    BalasHapus
  25. Mbaa, aku lagi berusaha untuk menabung dana darurat nih, mba. Soalnya buat berjaga jaga ya mba dan memang seharusnya penting banget jadi prioritas

    BalasHapus
  26. Ini saya butuh konsultasi khusus gak ya buat belajar keuangan keluarha sama teh lis??? Eh tapi nanti jangan tanya keluarga saya yg mana dulu ya. Masih jomblo. Hehe btw soal.keuangan, saya masih minus asuransi nih. Gtw kenapa masih ragu buat male asuransi. Semacam belum paham betul gtu manfaat baik jangka dekat dan panjangnya. Nanti deh dipelajari lagi soal asuransi ini.

    BalasHapus
  27. Kebanyakan pada mentik di gaya hidup, huhuh harus nya cuman 10% ini malah banyak yang bablas yah, huhuh tapi emang susah menekan gaya hidup itu.

    BalasHapus
  28. Kamanye mengelola keuangan perlu konsistensi dn niat yang kuat ya teh..

    BalasHapus
  29. Liswanti udah andal mengelola keuangan rumah tangga. Sekarang jadi makin andal, ya. Apalagi Lis punya usaha juga. Keren, uy!

    BalasHapus
  30. Mengelola keuangan itu gak bisa asal-asalan ya teh, dan semua tips ini sangat bermanfaat supaya kondisi keuangan lebih sehat. kalo aku biasanya ikut tabungan berjangka biar autodebit setiap bulannya

    BalasHapus
  31. Bahasan asyik nih pun kalau dikulik lebih dalam masih berantakan nih aku hahaha..Alhamdulillah nggak ada cicilan2. Rutin tiap bulan rapi. Hanya saldo tabungan nih yang kadang malah berkurang hahaha

    BalasHapus
  32. Seneng deh dapet ilmu mengatur keuangan begini. Jadi tau bagaimana cara mengelola keuangan dengan benar. Beaok mulai lah simoen dana darurat. Belum ada pos nya nih

    BalasHapus
  33. Mengelola keuangan itu gampang2 susah lis. Dicatet mah udah dimasukkin ke pos pos mah udah tp emang kudu disiplin ya biar ga bablas huhuh

    BalasHapus
  34. Mengelola keuangan diri sendiri aja aku kadang masih suka teledor, semoga nanti habis nikah udah lebih mahir

    BalasHapus
  35. Semoga semakin sering diingatkan tentang manajemen keuangan keluarga semakin terampil memenej nya ya hehe...

    BalasHapus
  36. kalau aku, dana darurat harus 6x pengeluaran rutin.

    BalasHapus
  37. bahasan tentang pengelolaan keuangan akan selalu menarik buatku, keren banget mbak tulisannya..

    BalasHapus
  38. Penting banget manajemen keuangan kaya gini .tapiasl punya tabungan walau dikit ..dan nol hutang...

    Hidup udah bahagia...

    BalasHapus
  39. Sepertinya aku harus merapihkan lagi nih pengaturan di tiap post, kadang masih ngerasa kurang konsisten tiap bulanya, kelihatan sih mudah yah tapi pas dijalaninya agak susah emang butuh kedisiplinan :D
    Makasih sharingnya teh.

    BalasHapus
  40. Tfs mbak, pengelolaan keuangan memang harus sering diingatkan :)

    BalasHapus
  41. Masih PR di dana darurat nih. Masih jauuhhh... harus nahan jajan biar bisa dialokasiin ke dana darurat. Klo diturutin mah, maunya gak ada habis2 untuk belanja. Hehehe

    BalasHapus
  42. ooh dana darurat baiknya 3x dana rutin ya, kubaru tau. kalo mendadak beli barang super sale boleh masuk dana darurat ga mba? ��

    BalasHapus
  43. Terima kasih banyak mbak untuk tulisannya yang bagus ini, sangat bermanfaat sekali untuk para pembaca sekalian.

    Semoga kita semua semakin pintar dan bijak dalam mengelola dan mengatur keuangan rumah tangga dan juga usaha.

    BalasHapus
  44. selalu suka sama acaranya #IbuBerbagiBijak, selalu nambah ilmu tentang keuangan.

    BalasHapus
  45. Dana darurat ternyata penting juga ya mbak..duh selama ini ga pernah kepikiran. Makasih sharingnya ya mbak.

    BalasHapus
  46. Ini sering banget susah, antara misahin keuangan pribadi dan keuangan usaha. Tapi ada bbrp pelajaran yg kuambil, semoga bs diterapkan ya

    BalasHapus
  47. Aku suka dengan paparan mba prita ini, mudah dipahami dan diterapkan. Cuma butuh komitmen buat displin. Ini yang masih sulit

    BalasHapus
  48. Menerapkan bijak dalam keuangan ini memang penting ya biar keuangan tersalir dengan baik jadi aman dan nggak bikin cepet habis dgn nggak jelas.

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan memberikan komentar. Mohon maaf link hidup dan spam akan otomatis terhapus.