Workshop Jamu Tanda Cinta untuk Indonesia


[Lifestyle] Siapa yang suka minum jamu? Tahukan bahwa jamu itu sangat baik untuk kesehatan. Karena merupakan obat tradisional dari Indonesia.

Kunyit asam dan berasa kencur menjadi 2 jenis jamu yang suka ibu berikan saat saya masih kecil. Apalagi kunyit asam. Karena saya susah makan, jadi jamu kunyit dikasih deh, biar saya nafsu makan. Tapi saat melahirkan anak, saya malah ga bisa minum jamu. Mungkin, karena jamu yang biasa daya minun rasanya beda. Lebih enak kunyit asam dan beras kencur hehe.

Setiap pagi, di komplek perumahan juga suka ada mba jamu keliling. Kalau dulu di gendong, sekarang mba jamu jualan naek sepeda dan sepeda motor. Perkembangan zaman juga ya. Saat kerja di hotel, jamu selalu tersedia saat sarapan. Jadinya minum lagi dan lagi deh. Jamu menyehatkan, karena dibuat dari bahan-bahan alami. Dari mulai tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun, kulit batang hingga buah. Terus, gimana ya kalau ternyata sekarang jamu mendunia?

Tentu saja ini jadi tanda cinta kepada Indonesia. Jamu mendunia harus happy dong sebagai warga negara. Apalagi sampai ada workshop membuat jamu di Philadelphia yang dilakukan Persatuan Mahasiswa Indonesia dan merupakan insiatif dari Audrey Tirtaguna.

PERMIAS Philadelphia Presents "SUWE ORA JAMU"


Tinggal dan mengejar pendidikan di luar negeri, bukan berarti tidak cinta dan lupa dengan Indonesia. Justru bisa mengenalkan budaya bangsa kepada dunia. Banyak sekali pelajar Indonesia yang menempuh pendidikan di berbagai negara, terkadang ini jadi impian saya sebagai ibu, anak-anak bisa sekolah di luar negeri. Amin. 

Menunjukkan rasa cinta kepada Indonesia, dan bertepatan dengan Kemerdekaan RI yang ke 74, para mahasiswa Indonesia di Philadelphia Amerika Serikat  yang tergabung dala, PERMIAS (Perhimpunan Mahasiswa Indonesia-Amerika Serikat) menyelenggarakan workshop jamu. Tentu saja ini perlu diapresiasi, karena sekolah di luar negeri, membuat mahasiswa Indonesia tidak pernah lupa dengan negaranya tercinta Indonesia. Apalagi PERMIAS Philadelphia mengusung kebudayaan Indonesia yang sebenarnya tidak tersentuh oleh generasi muda dalam memperkenalkan kembali Tradisi Minum Jamu pada generasi milenial Indonesia di Amerika Serikat, serta komunitas internasional. 


PERMIAS Philadelphia memiliki 4 pengurus seperti Gracelynn Soesanto (Ketua), Bianca Goenawan (Wakil Ketua), Rahelita Haryono (Project Manager) dan Audrey Tirtaguna (Public Relations) dengan harapan agar PERMIAS Philadelphia selain sebagai wadah kreatifitas mahasiswa Indonesia mampu merepresentasikan generasi muda Indonesia di era digital milenial, sekaligus mengangkat dan memperkenalkan budaya Indonesia ke masyarakat Internasional terutama di Amerika Serikat.

Dengan adanya workshop jamu, tentu saja menjadikan jamu semakin mendunia. Apalagi dengan beragam manfaat dari bahan alami jamu. Sebut saja kunyit yang bisa membantu menyembuhkan kolestrol tinggi, osteoarthritis hingga rasa nyeri saat mestruasi. Ada juga temulawak yang bisa meningkatkan nafsu makan, dan jahe yang mampu mencegah mual saat hamil. Dan tentunya masih banyak lagi manfaat jamu untuk kesehatan.


"SUWE ORA JAMU: Celebriting "jamu" as a new lifestyle for the young generation" menjadi tema workshop yang diselenggarakan PERMIAS Philadelphia. Workshop yang diadakan pada Minggu, 8 September 2019 di Cafe Square One ini juga berkolaborasi dengan brand lokal Suwe Ora Jamu yang dipimpin ibu Nova Dewi.

Workshop ini terselenggara berkat inisiator Audrey Tirtaguna selaku Public Relation PERMIAS Philadelphia yang juga merupakan kakak dari Frances Tirtaguna penulis Ondel-ondel Galau. Audrey mengadakan workshop ini mengingat jamu sebagai minuman tradisional dengan segudang manfaat untuk kesehatan kurang populer di kalangan generasi millenial, tapi oleh brand Suwe Ora Jamu dikemas menjadi minuman menyegarkan dan disukai oleh anak muda. Tentunya tanpa mengurangi khasiatnya.

Menurut Audrey "saya terkesan brand Suwe Ora Jamu yang saat ini sedang happening dan giat mempromosikan produknya di berbagai penjuru Indonesia bahkan sampai ke mancanegara".


Akhirnya Audrey mengajak kerjasama Ibu Nova Dewi yang mengunjungi Amerika Serikat dan bersama-sama memperkenalkan jamu, hingga proses pembuatannya di Philadelphia. Workshop ini diisi dengan berbagai acara, dari mulai jamu tester, presentasi dan tanya jawab tentang sejarah dan perkembangan jamu. Bahkan ada demo pembuatan jamu dari bahan-bahan yang bisa ditemui sehari-hari. Dan yang paling menarik tentu saja adalah jamu workshop. Disini peserta bisa praktek langsung membuat jamu. Menarik sekali ya.

Tradisi minum jamu itu harus terus dilestarikan karena merupakan salah satu warisan budaya Indonesia. Jamu sendiri rutin di konsumsi masyarakat Indonesia sejak dulu untuk menyegarkan tubuh. Pemdangan setiap pagi saja di komplek perumahan pasti pada minum jamu. Dengan jamu mendunia, tentu kita akan semakin bangga. Ini sebagai tanda cinta Indonesia. Cinta Indonesia bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya memperkenalkan budaya Indonesia, dan minuman tradisional berkhasiat seperti jamu. Apalagi jamu sangat menyehatkan tubuh.


Adapun potensi jamu Indonesia memiliki 3 aspek manfaat seperti kesehatan, ekonomi dan sosial budaya. Disini Audrey berharap, hadirnya Workshop ini dapat memperkenalkan jamu secara komprehensif. Dan dirinya selalu yakin bahwa konsep yang diusung Suwe Ora Jamu dapat merebut hati generasi muda untuk bisa terus melestarikan jamu Indonesia.

Adakah yang sudah minum jamu hari ini?

1 komentar

  1. Di jakarta kayaknya udah mulai sulit untuk nemuin mbok jamu gendong keliling... wong warung jamu aja juga semakin tersingkir kalah sama warung kopi yang lagi naik daun... sementara diluar sana kita semangat bikin workshopnya... dilema..ketika oramg luar kenal jamu..sementara di negaranya sendiri...perlahan menghilang

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan memberikan komentar. Mohon maaf link hidup dan spam akan otomatis terhapus.