Tren Pernikahan di Era Covid-19


[Wedding] Memasuki masa transisi Adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal), banyak perusahaan mulai kembali beraktivitas, dalam hal pernikahan juga sama. Tapi, biarpun begitu menikah di era new normal ini bukan berarti kembali ke normal seperti dulu. Karena Virus Corona belum hilang sampai saat ini. Bahkan kurvanya terus naik setiap hari.

Terus kalau ingin mengadakan pesta pernikahan di masa pandemi gimana ya?

Maka dari itu, pada Sabtu, 28 Juni 2020 lalu Bantu Nikahan bersama Widy Darma selaku Co-owner Undangan Bekasi mengadakan Instagram Live #NgomonginNikahan. Dalam sesi perdana ini saya dan mba Widy membahas seputar "Tren Pernikahan di Era Covid-19".


Tak bisa dipungkiri semenjak pandemi banyak yang terdampak, termasuk industri wedding. Banyak yang menunda, bahkan membatalkan resepsi pernikahan. Maka dari itu banyak vendor-vendor pernikahan juga berhenti aktivitasnya, dari mulai undangan, catering, gedung-gedung sepi dari pernikahan, hingga vendor entertainment. 

Usaha saya sendiri di #bantunikahan juga sama kok terdampak Corona. Resepsi pernikahan di bulan April, Juni dan Juli semuanya dibatalkan untuk mencegah penyebaran virus corona. Tapi biarpun begitu, masih dikasih rezeki untuk membantu akad nikah, dan syukuran kecil saja. Termasuk membuat mahar dan hantaran.

Memasuki adaptasi kebiasaan baru, sudah mulai lagi ada acara pernikahan, tapi tentu saja sedikit berbeda dari sebelumnya. Nah, kali ini saya akan rangkum bagaimana nih tren pernikahan di era covid-19 dari sesi perdana ngomongin nikahan bersama mba Widy.

1. Undangan pernikahan

Instagram @undanganbekasi

Sebagai Co-owner Undangan Bekasi selama pandemi juga merasakan hal yang sama, bahkan selama pandemi istirahat dulu. Tapi semenjak Idul fitri mulai banyak yang order undangan, seperti di bulan Agustus.

Sekarang ini sudah banyak yang mengadakan resepsi, biarpun dengan jumlah undangan yang lebih sedikit. Untuk undangan sendiri di era Covid-19 ini tetap ada undangan fisik dan online juga. Bahkan bisa dibuat jadwal juga, sehingga tamu bisa diatur sebaik mungkin. Misal untuk teman di jam 11-12, kerabat dari jam 12-13. Sehingga dalam acara pernikahan bisa tetap melakukan protokol kesehatan sebaik mungkin. Dan undangan datang sesuai jamnya.

2. Catering

Menikah di era new normal sendiri, banyak sekali yang harus diperhatikan, apalagi kalau ingin mengadakan resepsi. Terutama dalam hal catering, apakah tetap ada buffet dan food stall atau mau dibuat per box? Klien saya sendiri saat akad ada yang memilih dibuat perbox untuk makanan, ada juga yang tetap memilih buffet. Dan disinilah harus mulai diatur, supaya tetap jaga jarak aman. Panitia keluarga maupun wedding organizer bisa mengaturnya dengan baik, supaya tetap memperhatikan protokol kesehatan, dan tamu undangan tidak sampai desak-desakan.

3. Dekorasi

Untuk dekorasi sendiri, tentu masih bisa disesuaikan dengan konsep pernikahan impiannya, mau itu rustic, elegant, classic romance, hingga minimalis. Tentunya disini dekorasi juga bisa membuat skat-skat untuk antrian, entah itu di bagian catering maupun saat menuju pelaminan untuk menyapa mempelai. Sedangkan untuk tempat duduk di buat jarak aman, dan tempat VIP yang tadinya 1 meja berisi 6 kursi, bisa dikurangi menjadi 4. 

4.  Busana pengantin dan keluarga

Tentu saja ada yang berbeda dengan gaun pengantin, karena mempelai dan keluarga diharuskan menggunakan masker dan sarung tangan juga. Bahkan sekarang ini, keluarga maupun mempelai bisa membuat masker khusus sehingga bisa seragam dan tetap terlihat cantik juga.

5. Wedding Organizer

Dokumen Bantunikahan

Untuk yang menikah menggunakan jasa wedding organizer, mempelai dan keluarga tentu bisa tenang. Karena semua sudah diatur oleh wedding organizer. Karena menikah di era new normal harus memperhatikan protokol kesehatan. Tentu saja team WO akan lebih banyak, karena mengatur jaga jarak aman saat antri di bagian makanan, tamu, hingga menyediakan hand sanitizer, masker, dan cek suhu tubuh. WO juga harus memastikan kru catering dan krunya sendiri memperhatikan kesehatan, harus dilengkapi dengan masker dan sarung tangan.

Selain 5 hal di atas yang akan berbeda dari pernikahan sebelum ada Covid-19 adalah sesi foto bersama. Kalau biasanya bisa foto rame-rame, sekarang ini semua dikasih jarak. Begitupun tidak ada salaman dan cipika cipiki. Semauanya harus memperhatikan protokol kesehatan. Sehingga semuanya tetap aman. 

Untuk obrolan lengkapnya tentang Tren Pernikahan di Era Covid-19 bisa cek langsung di Instagram Penaliswanti ya.

Semoga saja masuk era New Normal ini, vendor-vendor wedding mulai banyak orderannya. Entah itu vendor, dekorasi, catering, undangan, hingga WO. Dan kondisi juga segera membaik. Sehingga pernikahan lebih terasa indah. Buat calon pengantin yang ingin melaksanakan dan perlu undangan bisa langsung cek ya di Instagram @undanganbekasi. Nantikan #NgobrolinNikahan sesi 2 tentang Pre Wedding romantis di luar negeri live di Instagram @penaliswanti.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Memerlukan vendor dekorasi, catering, undangan, hantaran dan membuat tempat mahar, souvenir, entertainment (MC, Musik, Sound) hingga wedding organizer? Bisa langsung hubungi kami ya.
Bantu Nikahan
Instagram: @bantunikahan
Email: bantunikahan@gmail.com
Handphone: 085883124368

23 komentar

  1. iya bener banget, semua sektor kena dampaknya ya mba. apalagi ekonomi huhuhu

    BalasHapus
  2. Banyak tantangannya ya bagi Pasangan yang menikah di era Pandemi ini, harus serba mamatuhi prokes demi kebaikan bersama. Walau begitu, akan sangat berkesan dan jadi Sejarah bagi kedua Mempelai nantinya ya :)

    BalasHapus
  3. Adik saya termasuk salah satu yg menunda pernikahan. Awalnya bulan Juni jadi mundur Oktover untuk akad. Resepsi belum tau karena masih bimbang, apalagi udah terlanjur DPDP lokasi pernikahan kemarin. Nanti insya Allah saya mampir ke IGnya, terimakasih banyak informasinya , salam kenal mbak :)

    BalasHapus
  4. dampaknya memang luar biasa nih untuk WO, bahkan banyak resepsi temen saya yang dibatalkan, ujunng-ujungnya cuma akad aja, harapannya semoga bisa balik normal, biar WO bisa kembali bernafas

    BalasHapus
  5. Bbrp temenku yg seharusnya nikah THN ini, semuanya pada cancel. Mungkin sampai THN depan. Tp menurut mereka, kalopun THN depan blm terlalu normal kondisinya, mereka bakal ttp nikah tp hanya akad, tanpa resepsi.

    Sbnrnya kalo aku pikir2 ya mba, nikahn yg ga terlalu banyak orang seperti inilah yg aku idam2in dr dulu.tamu hanya terbatas, keluarga ato temen Deket doang. Tp sayangnya pas aku nikah, ortu ga ngizinin begitu, Krn katanya malu kalo keluarga ga diundang semua -_-

    Kmrn aku sempet liat pengantin wanita pake masker senada dengan baju pengantinnya. Berenda juga, cantiiik deh maskernya. Memang semua udah hrs berubah ya :).

    BalasHapus
  6. Pandemi memang mengubah semuanya. Jadi memang harus ready ya. Virtual wedding atau offline wedding dengan tamu terbatas, tak masalah selama protokol kesehatan dipatuhi ya.
    Nice sharing deh Mbak Lis...

    BalasHapus
  7. aku pengen nikah tapi belom ada calonnya. hikz.
    kasih tips cari pasangan dong mbak.

    BalasHapus
  8. awal pandemi gagal kondangan gegara psbb dan emang calon pengantin mengumumkan cancel resepsi tp akad nikah tetap berjalan dan kita hadir secara virtual via zoom..yg hadir ttp pake baju ala kondangan...jadi cerita tersendiri jg nih..
    btw ponakan juga di kampung mau nikah nih bulan agustus...blom kebayang sih akunya resepsi di kala covid...cm emang tmpt mempelai wanitanya zona hijau sih jd rada tenang

    BalasHapus
  9. Akibat pandemi, semua bisa berubah ya.. Jadinya harus ikut protokol kesehatan demi kepentingan bersama.

    Tetap semangat para pelaku usaha organizer.

    BalasHapus
  10. Baru-baru ini aku dateng ke acara nikahan yang menerapkan protokol kesehatan. Walau banyak regulasi tapi ga mengurangi kekhidmatan, ya. AKu malah seneng bisa makan sambil duduk walau ga bisa ngobrol lama-lama. Yang udah-udah berdiri mulu dan liat antrian di food stall suka males duluan karena bejibun gitu hehehe. Sukses terus buat bisnis WO-nya ya, Lis.

    BalasHapus
  11. Kalau di kampung siy belum ada yang bikin resepsi mbak, paling nikah di KUA lalu sanak saudara aja yang pada datang. Yang banyak ngeluh nih yang usaha yang kaitannya sama resepsi gini yaaa

    BalasHapus
  12. Kemarin saudaraku di Jogja juga menikah di masa pandemi tapi aku ga bisa datang. Sedih sih ga bisa menyaksikan momen bersejarah saudaraku. Semua sektor kena dampak dari pandemi ya Mbak jadi harus pinter-pinter aja cari celah biar terus berjalan. Btw informasinya menarik banget, nanti mau aku share ama saudaraku yang di Bekasi juga soalnya dia berencana menikah tahun ini. Hehe

    BalasHapus
  13. Sekarang udah mulai banyak ya yang bikin resepsi nikahan. Aku sendiri belom pernah bertamu ke nikahan di masa pandemi ini. Tapi kalo aku lihat di medsos dan di foto2 teman, yang terlihat mungkin banyaknya tamu yang pasti sedikit. Jauh dari resepsi di masa sebelom pandemi. Dan terlihat juga, protokol kesehatan diterapkan dengan ketat. Semoga yang berniat menikah dan melakukan resepsi di masa pandemi, selalu memegang prinsip-prinsip tersebut. Biar tetap sakral, berkesan, namun juga aman untuk semua pihak.

    BalasHapus
  14. belum boleh rame - rame memang ya mba dan penting untuk pastikan protokol kesehatan terpenuhi

    BalasHapus
  15. Iya anak tetangga bikin acara syukuran setelah nikah saja, sederhana dan hanya kalangan terbatas..yang penting sudah ijab kabul..semoga semuanya membaik ya Maak..

    BalasHapus
  16. Aih iyaa..banyak banget nih temanteman yang nikahan selama pandemi Covid-19 ini. Mulai dari yang benarbenar mengikuti protokol keamanan (entah itu dengan atau tanpa jasa WO), setengah mengikuti alias melanggar dikitdikit, sampai yang ga peduli sama sekali ya ampun T_T undangannya ramai, tamunya pun datang desakdesakan plus salaman cipikacipiki seperti biasa. Hiks.

    BalasHapus
  17. Tiap baca cerita tentang terdampak pandemi covid-19 ini ku selalu merasa nyes gitu hatinya. Prihatin, sedih, miris, senang juga karena masih bisa bertahan di tengah masa seperti ini. Semoga new normal ini benar-benar membawa kebaikan dan keberkahan.

    BalasHapus
  18. Acara yang sakral dan istimewa, mesti harus berkesan juga.
    Dengan bekerjasama dengan WO, semoga perencanaan semakin matang dan tetap bisa melangsungkan pernikahan di masa pandemi ini.

    BalasHapus
  19. Dampaknya kerasa banget untuk bisnis wedding ya mbak. Temenku yg MUA juga mengeluhkan hal yg sama nih. Untung dia masih bisa nyiasati dengan bikin kelas online berbayar. Emang pandemi ini maksa kita untuk selalu kreatif.

    BalasHapus
  20. Pandemi Covid19 ini dampaknya luas banget ya mbak, sampai kita beneran kayak dibungkam sama virus kecil ini, alhamdulillah masih bisa melaksanakan akad dan bisa membantu membuatkan mahar dan hantaran ya mbak. semoga pandemi ini segera berakhir

    BalasHapus
  21. Kami yang bergerak di sektor penyewaan jas kena dampak juga dari Covid-19 ini,tapi alhamdulillah rezeki ada aja. Ada yang sewa hanya untuk akadnya saja, dll. Semangat buat semua pelaku usaha di bidang wedding

    BalasHapus
  22. Semoga aja usaha bantunikahan nya kembali banyak orderan ya mba. Memang rada tricky ya mengatur gimana caranya agar tetap bisa menerapkan protokol kesehatan.

    BalasHapus
  23. Temenku juga yang punya WO jadi kena dampaknya karena virus ini. Semuanya jadi menyesuaikan kondisi, termasuk catering dan dekorasi juga. Pengen deh cepet berlalu pandemi ini, supaya acara resepsi bisa berjalan seperti biasa, ga kagok karena harus nerapin banyak protokol kesehatan.

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan memberikan komentar. Mohon maaf link hidup dan spam akan otomatis terhapus.