Menjadi Youtuber Berbahasa Daerah

youtuber-berbahasa-daerah

[Lifestyle] Apakah bisa sukses menjadi Youtuber?

Tentu dong, sekarang ini yang penting bisa kreatif loh, cuan bisa mengalir. Banyak loh youtuber yang sudah sukses hingga penghasilannya mencapai miliaran rupiah, sebut saja ada Atta Halilintar, Raffi Ahmad, Baim Wong, Deddy Corbuzier hingga Ria Ricis.

Ingin seperti mereka?

Semua bisa menjadi seorang Youtuber. Tentunya harus kreatif dan memiliki tujuan yang jelas, sehingga goal yang ingin diraih bisa terwujud. Apalagi kalau ingin menjadi seorang Youtuber yang sukses. Apalagi profesi Youtuber sekarang ini sangat menjanjikan. Banyak yang harus dipelajari, mulai dari memilih niche sesuai dengan kemampuan, buat rancangan konten yang menarik, hingga belajar SEO juga.

Youtuber berbahasa daerah

Sama seperti blog, menjadi Youtuber juga harus memilih niche yang tepat sesuai kemampuan yang dimilikinya, apakah lifestyle, food, teknologi, otomotif, hingga beauty. Supaya lebih menarik, konten yang yang dibuat harus memiliki keunikan tersendiri, salah satunya dengan menggunakan bahasa daerah.

Kalau membuat konten Youtube berbahasa daerah, apakah bisa sukses?

merajut-indonesia

Pada 27 Februari 2022, saya mengikuti IG Live Bincang Mimdan #4 dengan tema "Jadi Youtuber Berbahasa Daerah, Memang Bisa Sukses?". Bincang Mimdan ini menghadirkan narasumber Nadia Nesa seorang Youtuber Indonesia, dengan host Evi Sri Rezeki seorang penulis. Acara ini berlangsung selama 1 jam di Instagram Merajut Indonesia (@merajut_indonesia). Tema ini diangkat, karena bertepatan dengan Hari Bahasa Ibu Internasional pada 21 Februari 2022 oleh UNESCO pada 17 November 1999. 

Bahasa Ibu disebut sebagai bahasa asli, yang merupakan bahasa pertama yang dikuasai manusia sejak lahir. Seperti bahasa Ibu saya adalah bahasa Sunda.  

Terus apa itu Merajut Indonesia?

Sebelum pembahasan tentang Youtuber Berbahasa Daerah, mau menginfokan dulu tentang Merajut Indonesia. 

Merajut Indonesia dibentuk oleh Pengelola Nama Donain Internet Indonesia (PANDI) sebagai respons terhadap globalisasi dan modernisasi dengan tetap mempertahankan nilai-nilai budaya yang menjadi ciri masyarakat Indonesia. Salah satu program Merajut Indonesia adalah Digitalisasi Aksara Nusantara (selanjutnya disebut MIMDAN) yaitu upaya pelestarian dan pengembangan aksara supaya generasi berikutnya tetap bisa mengetahui aksara Nusantara di perangkat digital.

Dengan Merajut Indonesia ini semoga bisa tetap menjaga dan mempertahankan nilai budaya. Sebagai anak yang lahir di tanah Sunda, saya selalu bangga dengan Bahasa Sunda. Biarpun sudah merantau ke Jakarta hingga 12 tahun dan kini merantau ke Jawa Timur, tidak akan pernah lupa dengan bahasa Ibu. Di rumah, kami tetap menggunakan bahasa Sunda untuk berkomunikasi sehari-hari, supaya anak-anak juga tidak akan pernah lupa dengan bahasa daerah.

Dan ngomongin tentang Youtube, dulu itu pernah kepikiran membuat konten review makanan dan masakan dengan menggunakan Bahasa Sunda. Tapi, sampai sekarang belum terealisasi. Maka dari itu, Pandi lewat Program Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara Nusantara (MIMDAN) membahas tentang Youtuber Berbahasa Daerah, tentu saja ini sangat menarik untuk disimak.

youtuber-berbahasa-daerah

Seperti yang diungkapkan teh Evi sebagai Host pada acara Bincang Mimdan #4, bahwa sejak berdiri hingga kini, Youtube menunjukkan peningkatan. Tercatat lebih dari 20 miliar orang setiap bulan mengunjungi Youtube. Ada lebih dari 100 negara dengan 80 bahasa yang berbeda telah bergabung dengan Youtube. tentu ini membuka peluang besar buat para content creator. Yang penting harus konsisten dan memiliki ciri khas supaya bisa bertahan.

Bahasa Daerah bisa menjadi ciri khas para Youtuber saat membuat konten. Tentu ini sangat menarik. Apalagi kalau penggunaan bahasa Daerah itu selalu konsisten di setiap konten video yang dibuat.

Uni Nadia sebagai narasumber berasal dari Bukittinggi, Sumatera Barat. Youtube Nadia Nesa lebih fokus ke belajar Bahasa Minang, Budaya dan keseharian keluarga juga. Yang rindu dengan Minang atau mau tahu budayanya, bisa nih cek Youtubenya Uni Nadia Nesa.

Uni Nadia mulai membuat konten di Youtube awalnya melihat orang yang mengajarkan bahasa Inggris di Youtube. Maka dari itu, uni Nadia membuat konten belajar Bahasa Minang, ternyata waktu itu belum ada yang membuat konten Bahasa Minang. Youtube Nadia sudah dimulai sejak tahun 2016, isinya Belajar Bahasa Minang, merantau, dan keseharian. Untuk Top View lebih ke belajar bahasa Minang.
 
Saya setuju banget dengan yang disampaikan Uni Nadia nantinya bahasa daerah bisa diturunkan juga ke anak. Kalau bukan kita yang melestarikan Bahasa Daerah siapa lagi. Itu juga yang membuat saya selalu mengajarkan bahasa Sunda ke anak-anak, biarpun kini di sekolahnya ada pelajaran bahasa Jawa.

Uni Nadia ternyata membuat 2 bahasa di Youtubenya, supaya yang menonton lebih paham. Adapun yang menjadi inspirasi uni Nadia membuat konten bahasa daerah adalah Bayu Skak. Nah, supaya sukses membuat Youtube bahasa daerah, ada beberapa poin yang harus diperhatikan:

youtuber-berbahasa-daerah
  • Sebelum membuat konten bahasa Minang, salah satu yang dilakukan uni Nadia adalah membuat outline terlebih dahulu. Bagaimana cara pelafalan yang benar. Biasanya uni Nadia bertanya dahulu kepada teman, maupun orangtuanya.
  • Saat membuat konten wisata atau kultur, uni nadia melakukan riset dahulu. Tujuannya apa, kenapa menggunakan baju tersebut, hingga mengapa dilakukan di bulan tertentu.
  • Dalam membuat konten bahasa daerah, uni Nadia menyiapkan waktu untuk membuat subtitle, supaya bisa dipahami oleh subscriber yang bukan berasal dari daerah Minang.
  • Apabila ingin serius membuat konten di Youtube, bisa membuat tim sendiri.
  • Menjadi youtuber berbahasa daerah, harus paham bahasanya sendiri. Bukan hanya sekedar paham saja, tapi harus paham konteksnya seperti apa.
  • Membuat konten bahasa daerah saat travelling juga bisa dilakukan. Termasuk saat mereview film atau produk. Karena bahasa daerah itu tidak kuno dan bisa digunakan kapan saja. Mau kemana saja bisa menggunakan bahasa daerah.
  • Konten bahasa daerah juga viral, seperti konten uni Nadia tentang bahasa Minang vs Sunda vs Jawa vs Palembang.
Melihat pembahasan uni Nadia tentang Youtuber berbahasa daerah, jadi tertarik untuk memulai membuat konten bahasa daerah juga. Apalagi bahasa daerah bisa digunakan untuk apa saja. Tapi, untuk membuat sebuah konten bahasa daerah, tentu harus mulai disiapkan ide seperti apa, dan keunikan apa yang ingin ditonjolkan supaya bisa konsisten dan menjadi ciri khas dari channel youtube yang dibuat.

Siapapun bisa menjadi Youtuber. Siapapun bisa sukses menjadi Youtuber. Yang paling penting tetap konsisten dengan konten yang kita buat. Tetaplah mengasah kemampuan dan kreativitas juga.

Teman-teman ada yang berencana membuat Youtube berbasa daerah juga?





Sumber tentang Merajut Indonesia: https://merajutindonesia.id/tilik/u6ttrx/tentang-merajut-indonesia

18 komentar

  1. Wih keren, bener banget menjadi conten creator kadang memang sulit apalagi di awal pasti gak percaya diri banget. Belum lagi harus pintar-pintar personal branding.

    BalasHapus
  2. waah keren yaa... jadi mudah membranding diri juga ya kalau youtuber berbahasa daerah, sayangnya anak zaman now jarang yang fasih berbahsa daerah terutama klo udah lahir di sekitaran ibu kota hahaha...makanya jd khas banget klo ada yg piawai berbahasa daerah

    BalasHapus
  3. Waaah jadi ingat Ucup youtuber berbahasa daerah dengan almarhumah simbah yang sukses dan fenomenal banget. Youtuber berbahasa daerah emang punya pangsa pasar tersendiri mbak.

    BalasHapus
  4. Anak muda yang sungguh menginspirasi ya Uni Nadia ini..Keren. Dengan begini kaum muda dan siapa saja bisa belajar bahasa daerah dnegan cara menarik dan mudah. Biar bahasa daerah tak punah.
    Ide yang bagus, secara perantau makin terkikis kemampuan berbahasanya.

    BalasHapus
  5. konsistensi itu memang penting banget kalo mau bangun karir di youtube mau apapun tema channelnya
    sepakat sih youtuber dengan bahasa daerah bakal unik dan diingat
    biar bisa dinikmati semua kalangan, bagusnya dikasih subtitle

    BalasHapus
  6. Kalo di daerahku ada sih youtuber yg kontennya menggunakan bahasa daerah tapi ya belum banyak. Sebatas ada.

    BalasHapus
  7. Nah iya kalau disertai subtitle bahasa nasional jadi buat yg gak ngerti gak bakalan roaming ya. Jadi jangkauan penonton juga makin luas

    BalasHapus
  8. Iya youtuber bahas daerah pun subscribernya bisa banyak juga, karena rasa keterikatan terhadap daerah. Salut buat Uni Nadia yang membuat konten untuk pembelajaran bahasa Minang. Jadi saya pun yang orang Jawa, bisa kenal dikit-dikit bahasa minang walau belun pernah ke sana. Kan lumayan tuh, bisa buat komunikasi sama penjualnya kalau lagi makan di warung padang. Kali aja terus dapat diskon hehehe...

    BalasHapus
  9. Aku agak kurang pede nih mba untuk memaksimalkan youtube. Keren banget karena ada youtuber berbahasa daerah ini mba. Menarik tips dan ulasannya

    BalasHapus
  10. Aku jadi inget itu ada adek adek yang suka mukbang tapi pakai Bahasa Jawa dan nyatanya wahhh terkenal dia dan emang justru sekalian melestarikan budaya dan bahasa daerah. Jadi sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui deh..

    BalasHapus
  11. Aku udah lama berencana bikin konten di youtube pakai bahasa daerah Kak. Tapi sampai sekarang belum kesampaian karena masih males-malesan. 😅 Habis baca artikel ini jadi semangat lagi bikin konten berbahasa daerah. Makasih ya mbak udah sharing

    BalasHapus
  12. Keren juga Uni Nadia berani bikin Youtube channel dengan bahasa daerah dan konsisten dengan konten itu. Bisa jadi inspirasi untuk Youtuber daerah lain, nih.

    BalasHapus
  13. Kereen idenya supaya bahasa daerah tidak hilang di makan jaman alias melestarikan bahasa daerah berbagai macam di negeri kita ya mak.

    Memang menjadi youtuber harus konsisten

    BalasHapus
  14. Jadi inget aku curhat sama kak Alaika kalau suaraku tuh medhok banget kalau direkam.
    Ternyata katanya bisa menjadi keunikan tersendiri.
    Rindu sekali dengan konten-konten berbahasa daerah. Rasanya pengen niruin setiap daerah, hehhee...soalnya Indonesia kaya.

    BalasHapus
  15. Eh lucu juga ya bikin konten bahasa daerah, apalagi Indonesia punya banyak bahasa dari Sabang-Merauke. Kayak beberapa youtuber luar negeri bikin konten belajar bahasa Korea.

    BalasHapus
  16. Aku itu kepikiran emang mak. Raffi pengen kugituin jg biar bahasa maduranya ga ilang. Pengen emang nyanyi kek apa kek ya duh kepengen biar makin cinta Indonesia

    BalasHapus
  17. Kalau saya sih sedang menuju podcast berbahasa daerah sendiri
    Cuma saya butuh lawan untuk bicara juga supaya ga monoton

    BalasHapus
  18. Hmm menarik nih. Ini juga bisa jadi satu niche sih yaa. Kemarin aku liat temen blogger bikin video Get Ready With Me dengan basa Sunda hahaha lucu dan kreatif!

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan memberikan komentar. Mohon maaf link hidup dan spam akan otomatis terhapus.