Dengar Alam Bernyanyi, Salah Satu Cara Sederhana Mengajarkan Anak Mencintai Alam

dengar-alam-bernyanyi
[Wisata Indonesia] Dengar alam bernyanyi, salah satu cara sederhana mengajarkan anak mencintai alam. Karena alam harus dijaga dengan sebaik mungkin. Supaya bisa terus bernyanyi. Mengajarkan anak-anak mencintai alam sejak dini, berdampak baik di masa depan.

Semenjak pindah rumah, setiap pagi bisa jalan-jalan atau sepedaan sambil menikmati udara yang sejuk, tidak terganggu polusi dan suara bising kendaraan yang berlalu lalang. Sejauh mata memandang banyak pepohonan hijau. Suara burung bernyanyi dengan merdunya, dan sang mentari yang menghangatkan bumi.

Ada cara sederhana yang selalu saya lakukan untuk mengajarkan anak mencintai alam, seperti jalan-jalan pagi atau sore sambil menikmati alam, hingga dengar alam bernyanyi.

dengar-alam-bernyanyi
Mencintai bumi dan hutan sebagai paru-paru dunia adalah tugas kita bersama. Berhenti merusak dan selamatkan bumi. Anak-anak sebagai generasi bangsa, harus diajarkan sejak dini untuk selalu mencintai alam, karena masa depan bumi ada di tangan anak-anak kita. 

Fakta tentang hutan

Sejak kecil sudah diajak Bapak naik gunung, menjelajahi hutan, dan mengenal banyak tumbuhan. Itu menjadi cara Bapak mengajarkan saya untuk lebih mensyukuri nikmat dan menjaga alam ciptaan Allah dengan sebaik mungkin.

Bapak adalah pencinta alam, begitupun dengan anak-anaknya. Saya suka sekali ikut kegiatan Pramuka dan kemping di alam bebas. Adik saya suka sekali mendaki gunung. Tentu ini jadi inspirasi buat saya, bisa mengajarkan anak lebih mencintai alam. 

dengar-alam-bernyanyi
Sekarang ini, setiap kali pulang, pasti minta jalan-jalan sama adik, entah itu ke hutan pinus atau ke air terjun. Karena bermain di alam itu menyenangkan sekali. Selalu ingin kembali lagi.

Semua orang pasti sudah memahami, hutan sebagai paru-paru dunia. Itu karena, di dalam hutan ada banyak sekali tanaman dan tumbuhan yang mampu menyerap karbondioksida (CO2). Tapi, entah kenapa masih saja ada manusia yang tidak bertanggung jawab yang merusak hutan. Yang menjadi penyebab terbesar kerusakan hutan adalah deforestasi atau penebangan hutan. Yang membuat miris, deforestasi ini alasannya untuk pembukaan lahan area industri, hemmm.

Bersumber dari artikel yang saya baca di suara.com, bahwa hutan merupakan fondasi kehidupan makluk hidup dengan beragam manfaat yang sangat penting, yang bersangkutan dengan enam pilar, yakni udara bersih, air, keanekaragaman hayati, dampak sosial, kesehatan dan iklim.
dengar-alam-bernyanyi
Bahkan bersumber dari lindungihutan.com, yang bergantung pada hutan, bukan hanya tumbuhan dan hewan saja, ada ratusan di seluruh dunia mengandalkan sumber daya hutan untuk bertahan hdiup. 350 juta penduduk dunia bergantung pada keberadaan hutan untuk menjalani kehidupan mereka, berdasarkan data FAOdan UNEP yang tercantum di The State of the World's Forests 2020. Forests, biodiversity and people.

Bersumber dari suara.com, bahwa ada banyak fakta tentang hutan, apalagi tanggal 7 Agustus ini sebagai "Hari Hutan Indonesia". Beberapa fakta hutan yang perlu diketahui, meliputi:
  1. Menyimpan sejumlah obat-obatan penting. Sekitar 25% obat-obatan berasal dari tanaman yang ditemukan di hutan hujan, dan sebagian besar belum dieksplorasi.
  2. Mengurangi peluang bencana alam. Pohon dan hutan adalah pertahanan terbaik kita melawan bencana alam tersebut.
  3. Menyimpan makanan bergizi. Hutan adalah penyedia makanan yang penting. Pepohonan dan semak memberi kita kacang-kacangan, beri dan getah. Sementara di lantai hutan tumbuh tumbuhan dan jamur yang bisa dimakan.
  4. Rumah dari seluruh makhluk hidup. Hutan adalah rumah bagi lebih dari sekadar tumbuhan dan hewan. Diperkirakan 300 juta orang hidup di hutan dunia dan itu belum termasuk masyarakat perkotaan yang juga bergantung pada hutan.
  5. Membantu mengurangi polusi udara. Hutan sebenarnya membantu menahan suara dan mengurangi polusi suara di kota.
  6. Pendingin udara alami. Pepohonan dan hutan membuat hidup menjadi lebih sejuk.
  7. Kesehatan Mental. Hutan dan alam memberikan keajaiban bagi kesehatan mental dan emosional kita.
dengar-alam-bernyanyi
Dampak kerusakan hutan, seperti deforestasi, illegal logging, perambaan hutan, hingga kebakaran hutan bisa menjadi ancaman bagi umat manusia dan bumi juga. Menurut lindungihutan.com, yang menjadi dampak kerusakan hutan bagi kehidupan di muka bumi, seperti:
  1. Perubahan iklim dan pemanasan global. Pemanasan global adalah kondisi peningkatan panas rata-rata di seluruh permukaan bumi akibat gas rumah kaca yang meningkat di atmosfer.
  2. Kepunahan masif berbagai spesies hewan dan tumbuhan. Deforestasi menyebabkan habitat bermacam spesies hewan dan tumbuhan yang tinggal di dalam hutan rusak dan lenyap.
  3. Siklus air akan terganggu. Semakin dikit jumlah pohon yang ada di bumi, maka kandungan air di udara yang nantinya akan dikembalikan ke tanah dalam bentuk hujan juga sedikit.
  4. Menyebabkan banjir, erosi tanah dan longsor. Setiap tahun banjir dan longsor sudah menjadi langganan di berbagai daerah. World Wildlife Fund (WWF) mengungkapkan bahwa sejak tahun 1960, lebih dari sepertiga (33%) bagian lahan subur di bumi telah musnah akibat kegiatan deforestasi.
  5. Mengakibatkan kekeringan. Luasan hutan yang terus berkurang menyebabkan daya serap tanah menipis. Ini berimbas buruk pada musim kemarau.
  6. Rusaknya ekosistem darat dan air. Hutan menjadi habitat bagi berbagai jenis spesies hewan dan tumbuh-tumbuhan. Ini berarti hutan merupakan salah satu sumber daya alam hayati yang terdapat di bumi.
  7. Mengakibatkan abrasi di pesisir. Selain merusak ekosistem lautan, dampak kerusakan hutan lain di area pesisir adalah abrasi atau pengikisan pasir pantai dan tanah akibat pasang surut serta gelombang air laut.
  8. Dampak kerusakan hutan akan mempengaruhi kegiatan perekonomian masyarakat. Jika hutan rusak, maka sumber penghasilan, pangan dan obat-obatan akan terganggu. Kerusakan hutan bisa menyebabkan tanah menjadi tandus, sehingga akan sulit dipergunakan untuk bercocok tanam.

5 cara sederhana mengajarkan anak mencintai alam

dengar-alam-bernyanyi
Beberapa minggu terakhir, cuaca terasa sangat panas. Dampaknya anak-anak jadi mulai alergi lagi. Kulitnya mulai muncul ruam, gatal dan mengakibatkan demam. Akhirnya harus tergantung dengan salep dan obat lagi. Mereka sempat bertanya "kenapa cuaca begitu panas mah, teteh gatel banget?".

Saya pasti jawab, bahwa ini terjadi karena perubahan iklam dan pemanasan global, yang menjadi dampak kerusakan hutan. Mereka sudah paham, karena ada pelajarannya juga. Bahkan sejak dulu, sudah diajarkan untuk tidak merusak pohon.

Maka dari itu, mengajarkan anak untuk mencintai alam dan hutan itu sangatlah penting, supaya mereka sebagai generasi bangsa bisa menjaga dan melindungi hutan dan alam. Masa depan bumi terjaga dengan baik. Mencintai alam juga menjadi salah satu cara mensyukuri nikmat akan ciptaan Allah.  Ada 5 cara sederhana mengajarkan anak mencintai alam, seperti:

1. Menjelajahi dan bermain di alam 

Yang pertama saya lakukan adalah dengan menjelajahi alam, baik dengan main ke pantai, hutan yang terdekat, hingga kemping di alam bebas. Dengan cara ini, anak bisa lebih mencintai alam, tidak boleh merusak, apalagi membuang sampah sembarangan.

Waktu diajak main ke pantai saja, dia melihat sampah langsung diambil dan buang ke tempat yang tersedia. Tentu saja ini bisa mengajarkan anak lebiih bertanggung jawab. Dengan menjelajahi dan bermain di alam seperti ini, anak-anak juga lebih tenang dan fresh. Justru lebih terlihat bahagia.

2. Mengajarkan kebiasaan-kebiasaan sederhana dan baik di rumah untuk lingkungan

Sejak anak sudah memahami dan mencontoh tindakan orangtuanya, sering mengajarkan anak untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan sederhana di rumah, tapi berdampak positif untuk lingkungan, mulai dari:
dengar-alam-bernyanyi
  • Membuang sampah pada tempatnya
  • Mematikan televisi dan lampu saat tidak digunakan atau saat mau keluar rumah
  • Membiasakan jalan kaki dan naik sepeda
  • Matikan keran air saat tidak digunakan
  • Memilah sampah 
  • Membuat kerajinan dari botol atau plastik bekas menjadi barang yang lebih bermanfaat, seperti tempat buat kerayon atau pensil warna
Dengan cara ini, tentu saja di masa depan bisa selalu sadar dan pentingnya menjaga lingkungan, dimulai dari rumahnya sendiri. Selain itu, anak juga bisa belajar tentang menghemat energi. Untuk menjadikan anak memiliki kebiasaan baik, tentu dari orangtuanya juga penting memberikan contoh baik yang bisa diikuti anak-anak.

3. Mengajarkan anak berkebun

dengar-alam-bernyanyi
Nenek anak-anak sangat suka sekali berkebun, di rumah itu banyak sekali pohon dan tanaman hias. Apalagi keluarga yang ada di kampung halaman adalah petani, yang aktivitasnya lebih banyak di kebun dan sawah. Jadi setiap anak pulang ke kampung halaman sangat suka sekali ikut berkebun. 

Dengan mengajarkan anak berkebun, sekaligus mengajarkan anak untuk mencintai alam dan melatih tanggung jawabnya juga. Selain itu, berkebun juga mengasah motorik anak, hingga meningkatkan daya tubuhnya juga. 

Semenjak suka ikut ke kebun dan sawah, anak jadi lebih suka rebus-rebusan, dari ubi, singkong, jagung, hingga pisang. Karena setiap kali ke sawah atau kebun, saudara saya akan membawa makanan tersebut untuk bekal.

Dari hasil kebun, anak selalu suka ikut mengambil buah atau sayuran dan menikmatinya bersama-sama di rumah.

4. Mengajarkan anak tentang rasa peduli pada lingkungan

Anak bisa diajarkan sejak dini untuk selalu bisa memperhatikan dan memiliki rasa peduli pada lingkungan. Seperti pohon itu tidak boleh ditebang, tidak buang sampah sembarangan, hemat menggunakan air, hingga tidak mencoret-coret pohon. 

Ayahnya anak-anak suka sekali melibatkan mereka untuk menanam pohon, hingga menyapu daun-daun yang berguguran. Kebetulan di rumah kami, banyak sekali pohon, dari mulai anggur, mangga, belimbing, jambu dan lengkeng.
dengar-alam-bernyanyi
5. Mencintai alam sambil dengar lagu"Dengar alam bernyanyi"

Sekarang ini untuk mengajarkan anak mencintai alam, bisa sambil mendengarkan lagu "Dengar Alam Bernyanyi", yang dinyanyikan oleh Laleilmanino, Chicco Jerikho, HIVI!, dan Sheila Dara Aisha. 

Dari dulu mau mengajarkan anak makan sayur, menabung dan mencinta alam, pasti sambil mendongeng, pakai cerita bergambar, dan bernyanyi. Ini menjadi cara sederhana dan mudah, supaya anak selalu ingat. Begitupun dengan mencintai alam, anak-anak akan selalu ingat kalau sambil bernyanyi dan bercerita.

Dengar Alam Bernyanyi

Mari kita dengarkan lagu "Dengar Alam Bernyanyi" persembahan #UntukmuBumiku


Bila kau ada waktu lihat aku di sini
Indah lukisan Tuhan
Merintih ingin kau kembali
Beri cintamu lagi

Bila kau jaga aku, ku jaga kau kembali
Berhentilah mengeluh ingat kau yang pegang kendali
Kau yang mampu obati
Sudikah kau kembali

Pandanglah indahnya biru yang menjingga
Simpanlah gawaimu hirup dunia
Sambutlah mesranya bisik angin yang bernada
Dengar alam bernyanyi

Sepenggal lirik lagu "Dengarkan Alam Bernyanyi" di atas memiliki makna yang mendalam untuk selalu menjaga bumi. Bagaimana bumi saat ini sedang tidak baik-baik saja. Polusi yang tinggi, bisa menganggu kesehatan. Padahal kita selalu ingin setiap hari menghirup udara yang segar, dan melihat birunya langit yang indah.

Jadi ingat dengan berita di www.kompas.com, yang menyebutkan bahwa Indonesia menjadi negara paling berpolusi di Asia Tenggara, dan menempati posisi ke 17 di dunia. Ini berdasarkan IQAir 2021 yang melakukan penelitian. Ini bukan prestasi, tapi sudah menjadi ancaman buruk, dan bisa berdampak pada kesehatan. 

Dalam laporan IQAir 2021 bahwa Indonesia memiliki konsentrasi PM2,5 tertinggi yakni 34,3 mikrogram per m3. Sehingga membuat Indonesia menjadi negara yang paling berpolusi di kawasan Asia Tenggara.

Semua itu bisa terjadi, karena hutan semakin terancam. Hutan juga semakin berkurang. Kebakaran dan deforestasi mengakibatkan hutan semakin rusak. Padahal pohon-pohon di hutan itu memiliki peranan penting, supaya tidak ada longsor, banjir, hingga kekeringan. Ini malah banyak ditebang. 

dengar-alam-bernyanyi
Sumber foto: Canva
Bahkan banyak sekali hutan yang sudah beralih fungsi, sedih bangetkan? Padahal hutan itu berfungsi untuk mencegah dampak perubahan iklim, supaya tidak terlalu parah.

Nyatanya perusakan hutan ini dilakukan oleh manusia-manusia tidak bertanggung jawab, yang akhirnya memberikan dampak buruk pada manusia lainnya. Hutan sebagai pemberi oksigen dan karbon dioksida. 

Padahal #hutankitasultan yang bisa memberikan manfaat bagi kelangsungan hidup manusia dan alam. Menjaga hutan itu bisa dimulai dari diri kita sendiri dan mengajarkan kepada keluarga, terutama anak-anak sebagai generasi bangsa. Bersumber dari www.kompas.com, ada beberapa cara untuk menjaga kelestarian hutan, mulai dari:
  • Tidak menebang pohon sembarangan
  • Menanam pohon
  • Merawat hutan
  • Melakukan tebang pilih
  • Mendukung konservasi sumber daya alam
Seperti lagu "Dengar Alam Bernyanyi" yang bisa menjadi salah satu cara sederhana juga, bisa mengajak masyarakat, keluarga dan anak-anak untuk selalu peduli pada hutan dan alam Indonesia yang indah. Coba saja halan-jalan ke berbagai daerah, banyak banget alam yang indah.

Dengan mendengarkan lagu #DengarAlamBernyanyi persembahan Laleilmanino, Chicco Jerikho, HIVI! dan Sheila Dara Aisha, kita bisa ikut serta untuk menyuarakan kepedulian dalam menjaga bumi. Saatnya untuk "melihat" bumi dan berkolaborasi bersama menjaga hutan, demi mencegah dampak perubahan iklim.

Caranya bagaimana untuk menyuarakan kepedulian?

Mudah sekali, cukup dengan mendengarkan lagu "Dengan Alam Bernyanyi" di platform musik, seperti Spoyify, dan Apple Musik. Karena semakin banyak yang mendengarkan lagu tersebut, maka akan semakin banyak royalti yang digunakan untuk perlindungan hutan Indonesia.

Dengar Alam Bernyanyi merupakan hasil karya Laleilmanino yang liriknya sangat indah, dan mudah dipahami. Anak-anak pertama kali mendengar lagu ini juga langsung hapal. Sambil nyapu halaman dan siram tanaman saja mereka sambil menyanyikan lagu ini.

dengar-alam-bernyanyi
Menjaga bumi, hutan dan alam yang indah ini adalah tanggung jawab kita bersama. Tidak perlu jauh-jauh, mulailah dengan memperhatikan lingkungan sekitar kita. Seperti sepenggal lirik "Dengar Alam Bernyanyi", pandanglah indahnya biru yang menjingga, simpanlah gawaimu hirup dunia. Alam ini indah, sesekali lihatlah keluar, apalagi di pagi hari, sejuknya udara dan suara burung-burung bernyanyi dengan merdunya, bisa memberikan ketenang hati dan pikiran.

Maka dari itu, saya dan suami paling suka menikmati alam, seperti akhir Juli kemarin ke Pantai Indrayanti, lalu di awal Juli main ke wisata Desa Jabung yang udaranya sejuk, adem, banyak pohon dan menenangkan sambil mendengar ikan berenang. Bikin kesehatan mental semakin baik juga. hempaskan marah, resah dan gangguan-gangguan lainnya.

Tidak perlu mahal dan jauh, menikmati indahnya alam yang bernyanyi bisa saya rasakan setiap hari, karena saat ini tinggal di Desa. Banyak pemandangan menarik dan udaranya sejuk. Yang terpenting #UntukmuBumiku, harus bisa menjaganya dengan baik. Jangan kotori lingkungan dengan sampah. 

Masa depan bumi ada di tangan anak-anak kita sebagai generasi bangsa. Saatnya #IndonesiaBikinBangga, dengan mendidik anak-anak untuk selalu mencintai alam, sehingga di masa depan mereka semakin peduli. 

Dengan mendengarkan lagu "Dengar Alam Bernyanyi" semakin banyak juga masyarakat yang teredukasi untuk kembali "melihat" bumi supaya bisa terus bernyanyi. Dengan #TeamUpforImpact, kita bisa menjaga bumi dan memulihkan #HutanKitaSultan. Jangan lupa untuk selalu mengajarkan anak mencintai alam, supaya mereka tumbuh menjadi anak kuat, pemberani dan bertanggung jawab.



Sumber tentang hutan:

  • https://www.suara.com/lifestyle/2020/08/07/130455/7-agustus-sebagai-hari-hutan-indonesia-ini-fakta-penting-tentang-hutan
  • https://pusatkrisis.kemkes.go.id/dampak-buruk-akibat-kerusakan-hutan-bagi-kehidupan
  • https://www.kompas.com/skola/read/2021/10/25/113000469/sikap-yang-dilakukan-untuk-menjaga-kelestarian-hutan
  • https://lindungihutan.com/blog/9-dampak-kerusakan-hutan-bagi-manusia/

14 komentar

  1. Langsung aku masukin ke playlist Spotify ku mba. Lagunya baguuuuuus dan kesannya juga ceria. Jadi aku suka dengerinnya. Enak nih buat didengerin pas di mobil

    Aku juga LBH suka wisata alam tiap kali traveling mba. Walopun LBH milih gunung drpd pantai sih. Cuma aku ga nolak kalo anak2 pengennya wisata pantai. Dari situ aku juga bisa ngajarin ttg cara mereka menjaga alam. Yg gampang dulu lah, biasain buang sampah di tempatnya. Itu aja dulu. Baru prlan2 aku biasain utk lebih hemat memakai kertas, tisu Krn itu semua bakal mengorbankan pohon2.

    BalasHapus
  2. alam, bumi kita harus dilestarikan dan dijaga. Jika tidak maka akan terjadi hal-hal yang sangat mengerikan.

    BalasHapus
  3. Lagunya enakeun dan punya banyak pesan penting bagi lingkungan . Dan betul mengenalkan cinta lingkungan sama anak sejak dini itu penting biar kebawa sampai gede

    BalasHapus
  4. Suka banget sama lagunya karena kaya akan makna. Terus bikin inget tentang kewajiban menjaga hutan tapi tidak terkesan menggurui. Pokoknya keren deh. Semoga dengan ini hutan kita makin diperhatikan lagi sama banyak orang ya.

    BalasHapus
  5. Memang lagu-lagu Laleilmanino jarang gagal. Musiknya bagus, liriknya juga bagus. Apalagi lagu 'Dengar Alam Bernyanyi' ini punya pesan penting tentang menjaga lingkungan.

    BalasHapus
  6. pertama kali dengar lagu ini langsung suka, liriknya berhubungan dan ternyata videoklipnya lucu banget yaa

    BalasHapus
  7. Ketika hutan perlahan berkurang, sadar atau nggak, sebenarnya membawa serta bencana yang berbahaya dan merugikan umat manusia ya, Teh. Semoga melalui media lagu begini, bikin pesan untuk menyayangi Bumi, terngiang dan sampai kr hati.

    BalasHapus
  8. anak saya pernah bertanya: "Mah , daun durian seperti apa sih?'
    Deg, duh kami punya pohon durian, jambu, mangga dll
    tapi anak saya gak tahu, keterlaluan banget ya?
    Sesudah itu saya aktif ngajarin anak tentang lingkungan

    BalasHapus
  9. Benar Mbak, setiap kali menikmati alam itu bikin mental health kita membaik dan segala perasaan negatif ikut terhempaskan ya. Bahkan saya kalau pergi keluar lebih condong pergi ke tempat2 alam begitu dibandingkan pergi ke cafe seperti yg disukai anak2 muda itu

    BalasHapus
  10. Di tempatku kemarin kemarau 2 minggu, sekarang hujan deras lagi. Tanaman di sawah terancam gagal panen. Mengenaskan banget pokoknya. Ini adalah efek perubahan iklim.

    BalasHapus
  11. suka deh sama lagunya.

    menjaga hutan memang tugas kita semua yaa, hutan lestari, alam lestari, makhluk hidup pun akan terjaga kelestariannya

    BalasHapus
  12. Masya Allah pasti seneng bgt denger alam bernyanyi. Hutan pinus favku dari dulu. Pokonya seneng bgt kalo healing ke hutan pinus yg asri & lestari 💝

    BalasHapus
  13. meski bukan anak yang suka naik gunung, tapi memang menjelajahi alam itu mengasyikkan banget ya, mbak. apalagi kalau banyak pohonnya. saya paling suka jalan-jalan ke hutan kota yang ada pohonnya karena berasa adem dan damai

    BalasHapus
  14. Selain itu, hutan juga rumah untuk masyarakat adat, Teh. Hidup bagi mereka dan sebetulnya untuk kita semua. Sepakat, jadi hutan memang perlu banget dijaga

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan memberikan komentar. Mohon maaf link hidup dan spam akan otomatis terhapus.