Uang belanja hemat, sudah tentu saya bahagia. Hayo kenapa? Karena, saya bisa menabung, dan bisa membeli barang yang saya inginkan. Biarpun butuh waktu yang tidak sedikit, yang penting kesampaian. Ga ngeces deh *emangnya hamil?* hehe.
Kalau uang belanja bisa hemat 200-300 ribu perbulan, jujur deh saya bisa guling-guling kesenangan, *anak kecil banget ya*. Senangnya itu, karena bisa menambah uang tabungan, demi masa depan anak-anak. Selain itu, bisa juga membeli barang yang kami butuhkan, atau menambah modal usaha. Ya, dengan berhemat uang belanja apapun bisa kita lakukan, yang penting bermanfaat untuk keluarga.
Untuk menghemat uang belanja, biasanya saya memiliki cara tersendiri, salah satunya dengan mengunjungi tempat belanja secara tepat sesuai kebutuhan. Ada beberapa tempat yang saya kunjungi, yakni:
1. Pasar Tradisional
Tempat pertama yang sering saya kunjungi adalah pasar tradisional, kebetulan dekat juga dari rumah. Mau ke pasar induk pun sangat dekat. Biasanya saya berkunjung satu minggu sekali, untuk membeli sayuran dan bumbu masakan. Kenapa memilih pasar tradisional? Selain murah, segar, dan tentunya banyak pilihan. Dengan uang 100 ribu, saya bisa membeli sayuran untuk stock selama 1 minggu.
Sedikit tips neh, kalau ingin sayuran tahan lama di dalam kulkas, jangan langsung di cuci, tapi langsung bungkus dengan kertas atau koran bekas, barulah masukkan ke dalam plastik.
Di pasar tradisional, saya menjadi sering berbincang dengan para pedagang. Bukan itu saja, saya merasa senang mendapat pedagang langganan yang sangat ramah. Banyak deh ilmu yang saya dapat, terutama dalam hal berdagang.
2. Pasar Pagi
Kalau membeli sayuran untuk stock seminggu, saya pasti ke pasar tradisional. Sedangkan, membeli lauk setiap hari, saya pergi ke pasar pagi. Di pasar ini, ada penjual ikan, buah, hingga kue. Sebenarnya ini bukan pasar, melainkan pedagang yang berjualan di gerobak, tempatnya pun di pinggir jalan.
Biasanya mereka berjualan dari pagi hingga jam 12 siang, barulah mereka keliling ke tempat lainnya. Disini, saya biasanya beli ikan atau daging, dan kue-kue tradisional lainnya. Harga ikannya pun cukup terjangkau dan tidak terlalu mahal. Dan hampir sama dengan harga di pasar tradisional.
3. Koperasi
Suami saya adalah anggota koperasi di kantornya. Di koperasi ini memiliki usaha dalam menjual berbagai kebutuhan, seperti sabun, beras dan lainnya. Untuk kebutuhan mandi, nyuci, dan membeli beras, saya memilih belanja di Koperasi *suami yang belanja. Belanja di koperasi, harganya pun tidak terlalu mahal, bahkan hampir sama dengan toko lainnya. Setiap anggota koperasi pun, nantinya akan mendapatkan pembagian SHU yang dilakukan secara adil.
4. Supermarket
Jadi, masih belanja di Supermarket? Tenang-tenang, saya belanja kesini, kalau memang ada perlu. Belanja ke supermarket, apalagi yang ada di Mall bisa jebol. Belum makannya, mainnya, dan pusing deh.
Kenapa ada di urutan ke 4? Karena porsinya lebih kecil, dan saya jarang sekali belanja ke supermarket. Untuk belanja minyak saja, langsung di pasar tradisional, karena disana pun sudah lengkap. Belanja di supermarket, memang sengaja saya lakukan, yakni dengan membelanjakan voucher belanja, alias ga keluar uang sama sekali hehe.
Beruntungnya setiap bulan saya mendapat voucher belanja, baik dari doorprize, atau pemberian dari beberapa klien, yakni sebagai bonus tambahan hehe. Ada tips neh, supaya kita tidak menambah uang pas pake voucher belanja, usahakan menghitungnya di smartphone, biar kita tahu, apa sudah sesuai nominal voucher atau belum. Kalau kelebihan bagaimana? Ya maka dari itu hitung, biasanya saya lebihin dikit. Contoh dapet voucher 300.000, lebihin belanja, jadi 310.000. Yang penting tidak keluar uang lebih dari 50.000 hehe, *pelit ya saya*.
Kalau tidak dapat voucher, saya jarang sekali kesana. Kecuali, kalau kepepet lagi di jalan, dan ga nemu warung.
5. Pusat Grosir
Lah belanja juga kesini? Tentu saja, kan buat jualan, lumayan deh, hasil berhemat dengan uang belanja, saya kumpulin buat nambah modal. 3 bulan sekali, biasanya saya berkunjung ke Jatinegara atau Mangga Dua untuk belanja daster, baju dan keperluan pembuatan souvenir. Barang yang saya beli, akan langsung di kirim ke kampung untuk di jual kembali. Lumayanlah modal 500.000, untungnya bisa berlipat.
Dan itulah 5 tempat belanja yang biasa saya kunjungi, dan memiliki kegunaan yang sesuai kebutuhan saya. Memilih tempat yang tepat, saya pun bisa berhemat uang belanja. Karena, dengan selalu berhemat, kita akan selalu untung. Tips lagi neh, usahakan kalau belanja ke pasar untuk mencatat semua kebutuhan yang akan kita beli. Karena biasanya, saat sudah datang ke pasar, suka binggung, dan lupa deh mau beli apa saja. Bahkan, saking semangat belanja ke pasar, yang tadinya tidak terdaftar, malah dibeli juga.
Hemat uang belanja, saya pun bahagia. Dan kebutuhan pun tercukupi. Tabungan bertambah, hidup aman dan nyaman.
Kalau kalian suka belanja dimana, supaya hemat uang?
Kalau kalian suka belanja dimana, supaya hemat uang?
waah..aku suka belanja yang ada diskonan maaak *ehh
BalasHapuskan lumayan tuuh ;)
emak2 irit :v
Hahaha, kalau ada diskonan selalu melek ya hehe
HapusTernyata bnyak cara untuk menghemat uang belanja ya Mbak. Seperti memilih pasar sesuai dengan keberadaan produk yang kita inginkan. Yang dibutuhkan hanya semangat dan kemauan untuk melakukan. Great post Mbak :)
BalasHapusBenar sekali, dengan begitu kita bisa berhemat sebaik mungkin
Hapuswah, tipsnya bagus banget mbak. mudah2an bisa saya praktekan langsung. makasih :))
BalasHapusSilahkan mba
HapusHiks.... sejak di Jakarta sini, aq paling belanjanya ke car**ou* itu mba. Belum sempat main ke pasar tradisional, grosir atau semacamnya.
BalasHapusKudu dicoba nih, tips nya, Mba Lis. TFS, ya!
Siap mba
Hapusbelanja di pasar tradisional saja dijamin pasti murmer hehe
BalasHapusBetul betul betul hehe
Hapusaku belanja di pasar kaget yang ada pagi2
BalasHapusKalau di tempat saya namanya pasar pagi, sama kali ya teh.
HapusBelanja di pasar tradisional kita bisa bawa banyak aneka sayuran ..kalo di mall paling cuma dua ikat dan itupun harganya mahal banget.. Kalo aku menyiasati agar hemat adalah membelanjakan uang belanja sesuai dengan jatah belanja hari itu, kalau bisa malah dipress lagi, hehe..
BalasHapusSetuju. Bisa seperti itu juga mba
HapusYang berbau diskon, banyak yang ngerubung seperti semut. Misalnya aja pasar tradisional tuh. :D
BalasHapusHehehe, enakkan belanja di pasar
HapusPasar traditional lebih merakyat ya mak daripada supermarket hihi
BalasHapusBetul banget mak
HapusApapun caranya, hemat itu lebih bagus daripada boros.
BalasHapusHidup boros adalah saudaranya setan
Terima kasih tipnya
Salam hangat dari Surabaya
Sama-sama pakdhe, terima kasih sudah berkunjung
HapusDan saya lebih suka hemat daripada boros
Saya biasanya klo utk sehari2 k pasar pagi juga :)
BalasHapusToss dong mak
Hapusklo sya sih sring di pasar tradisional lebih terjangkau dri segi hrganya dll dan yng pling enak bisa di nego , perempuan belnja klo g nawar ga apdol ,;d
BalasHapusHaha nah itu tuh, paling asyik nego, dan memang harga juga ga terlalu mahal kalau pasar.
Hapussaya termasuk pelanggan pasar pagi. banyak kue kue tradisional yang langka dan ada disana heheh *edisi berburu makanan langka*
BalasHapusIya ya sekarang jarang banget kue zaman dulu, jadi enak ke pasar pagi
Hapusbermanfaat banget nih tipsnya...bikin gak bergantung sama supermarket dan bukan hanya boros krn bakal ke sana sini diluar supermarketnya, kalau di supermarket jg jd kepancing belanja ini itu apalagi tawaran diskon...
BalasHapusMari berhemat kalau begitu
Hapushehehehe.. memang naluri ibu2 ngga ada yang bisa ngalahin ya... nyari barang murah tapi kualitas barang ngga murahan .. kemana aja di cariiin... :) salut dech sama ibu2 yang jeli melihat mana lebih murah di banding mana... :)
BalasHapusHahahaha, begitulah Ibu-ibu
Hapusbelanja di pasar tradisional mmg asyik krn pilihannya banyak dan murah, tapi sayang masih banyak yg becek :(
BalasHapusItulah pasar tradisional, biar becek tetap asyik
Hapusmeluncurrr ke pasar tradisional ��
BalasHapusMariiii
Hapus