Akankah Cinta Bersemi Di Terminal 3 Soekarno Hatta?


Kalau bicara tentang bandara, entah kenapa saya selalu mengenang kisah Cinta dan Rangga yang harus terpisahkan hingga ratusan purnama. Kisah cinta mereka di 2002 begitu melekat dalam ingatan saya, yang waktu itu masih duduk di bangku SMK. Dan adegan yang saya suka, adalah ketika Cinta berlari di bandara mengejar Rangga yang akan pergi ke Amerika. Biarpun pada akhirnya cinta mereka tetap terpisahkan hingga 14 tahun lamanya. 

Tapi kali ini saya tidak akan berbicara tentang kisah Cinta dan Rangga yang sudah berlalu. Tapi tentang cinta yang lain. Seperti judul di atas, "akahkah cinta bersemi di Terminal 3 Soekarno Hatta?"

Yup, bicara cinta memang ga ada habisnya ya? Tapi, kali ini saya tidak akan bicara tentang cinta aku dan kamu, tapi cinta yang akan bersemi di terminal 3. Cinta seperti apa? Bisa cinta pada pandangan pertama yang mempertemukannya di terminal 3, cinta kepada bangsa, dan cinta pada budaya Indonesia.

Ada apa dengan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta?



Menjawab pertanyaan di atas, tentu saja saya akan bilang, ada yang membuat saya bangga dengan Indonesia di Terminal 3 Soekarno Hatta. Saat pertama kali datang ke Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta pada Minggu, 17 Juli yang lalu untuk menghadiri acara halal bi halal bersama Angkasa Pura II dan Liputan 6, saya cukup dibuat ngos-ngosan saat berjalan mengelilingi kemegahan Terminal 3 yang memiliki total area 422.804 m².

Sebagai anak daerah yang tidak paham desain arsitektur, saya sudah bangga dan merasa nyaman saat berada di Terminal 3 yang saat ini masih dalam tahap akhir pembangunannya. Sebagai anak bangsa jangan hanya pintar mengkritik atau bahkan membandingkan bandara dalam negeri dan di luar sana. Toh kita hidup di negara Indonesia, tentu harus memberikan dukungan dan menyampaikan ide-ide menarik untuk kemajuan bangsa, demi kebanggaan bersama. Karena kita adalah anak bangsa yang tinggal dan lahir di Indonesia.


Saya memang tidak paham arsitektur, tapi melihat berbagai karya seni dan megahnya terminal 3 sudah membuat saya bangga terhadap karya anak bangsa. Saya pun tidak paham keramik yang bagus dan tidak itu seperti apa? Karena ini adalah membangun bandara, bukan membangun istana kerajaan. Dalam membangun sebuah bandara yang dipikirkan bukan saja keramik, tapi banyak hal lainnya.

Sebagai Ibu yang cermat dengan anggaran keuangan. Bagi saya, dana bukan saja berurusan sama keramik, tapi bisa digunakan untuk menambah fasilitas yang belum ada, melengkapi kekurangan, hingga menambah gaji karyawan untuk kesejahterannya, terutama para pekerja yang selama ini bekerja keras membangun terminal 3. Sekali lagi, saya hanyalah anak daerah, yang melihat kemegahan saja sudah senang. Apalagi menginjakkan kaki di terminal 3 yang sebentar lagi akan mulai beroperasi untuk kawasan domestik. Dan barulah di tahun 2017 akan mulai beroperasi untuk Internasional. Rasanya ingin sekali cepat merasakan terbang dari terminal 3 ini.

Cintaku semakin bersemi di Terminal 3 dengan karya seni rupa yang indah

Saat berfoto disini seakan sedang menanti cinta yang akan datang #eeeeh
Bandara Soekarno Hatta menjadi bandara terpadat dan tersibuk di Indonesia, yang menghubungkan pengguna jasa penerbangan, baik domestik dan internasional. Maka dari itu PT. Angkasa Pura II menyiapkan Terminal 3 Ultimate untuk melayani pengguna jasa penerbangan, yang sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang terbaru dan terbaik. 

Sebagai seorang Ibu yang peduli dengan ASI, saat berkunjung ke tempat yang baru, pertama yang saya cari dan tanyakan adalah Nursery Room. Mengapa? Karena fasilitas publik itu harus bisa memiliki Nursery Room yang lengkap dan memadai untuk membuat nyaman para Ibu yang sedang menyusui, atau mungkin anak-anak bisa nyaman berganti baju. Bahkan menurut penyampaian Prof. Rhenald Kasali, Ph.D dan Ir. Budi Karya dalam sesi talkshow saat acara halal bi halal, bahwa ruang menyusui akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang dibutuhkan Ibu. Biarpun pada hari itu, saya belum sempat melihat ruangannya secara langsung. Karena masih dalam tahap penyelesaian, maka saya akan menunggu dan melihatnya nanti kalau sudah jadi.


Dengan kehadiran nursery room dan playground sudah membuat saya senang, karena kalau menunggu penerbangan, anak-anak tidak suntuk lagi deh. Duh jadi beneran ga sabar neh. Ada lagi neh, yang membuat cinta saya semakin berbunga-bunga, yakni dengan berbagai karya seni yang ada di terminal 3. Karena saya pun termasuk yang menyukai karya seni, baik seni lukis, seni rupa, dan seni teater.

Kehadiran karya seni di lingkungan bandara telah menjadi daya tarik tersendiri, karena tidak hanya memperindah ruang. Tetapi juga memberi kesempatan kepada para pelancong untuk menyaksikan pencapaian seni budaya di negara tersebut, apalagi di Indonesia banyak seniman yang sudah memiliki karya terbaik. Pengunjung bandara yang akan melakukan penerbangan atau transit bisa betah dan bisa dibuat jatuh hati dengan Indonesia dari hasil karya seni yang ada di Terminal 3.

Sebagai anak negeri yang cinta karya seni, jadinya cinta saya semakin bersemi di terminal 3 terhadap karya anak bangsa. Karena, berbagai karya seni rupa yang ada di terminal 3, merupakan hasil karya para seniman Indonesia yang telah memiliki rekam jejak yang jelas dalam perkembangan seni rupa di tanah air. Serta telah dikenal di pentas seni rupa Internasional. Karya seni rupa yang ada di bandara dapat menunjukkan bagaimana sesungguhnya daya kreatif suatu bangsa dan tingkat apresiasi masyarakatnya terhadap seni budaya.


PT. Angkasa Pura II mengajak sejumlah seniman/perupa Indonesia untuk bekerjasama menghadirkan karya-karya mereka di sejumlah lokasi strategis, baik di dalam maupun luar ruang Terminal 3 Ultimate. Seniman itu terdiri dari Eko Nugroho, Angki Purbandono, Tromarama, Edi Prabandono, Nus Salomo, Pintor Sirait, Ichwan Noor, Awan Simatupang, Galam Zulkifli, Nasirun, Indiegurillas, dan seniman senior Sardono W. Kusumo. Dan di masa mendatang, akan lebih banyak lagi nama dan karya seniman Indonesia yang dapat hadir di Terminal 3 Ultimate melalui serangkaian acara pameran yang menampilkan karya cipta insan kreatif Indonesia. 

Kagum dan cinta dengan kemegahan Terminal 3

Terminal 3 dibangun dengan konsep internasional, tapi tetap mengusung kearifan lokal. Dengan luas area 422.804 m², terminal area 331.102 m², commercial area 52.104 m², dan office/airlines 19.121 m². Dengan luasnya area Terminal 3 Ultimate, saya yang sudah menjelajahi bandara baru Soekarno Hatta ini, sepertinya akan datang lebih awal, supaya tidak terlambat dengan jadwal penerbangan. Karena jalan dari atas ke bawah saja, lumayan ngos-ngosan hehe. Total gate yang ada di terminal 3, yakni internasional 10 gates, dan domestik 18 gates. 


Untuk konsep rancangan Terminal 3 ini yang didasarkan pada pemahaman modern medium, dimana terdiri dari:
  • People: Sejuta wajah, berjuta kisah 
  • Culture: Bumi dipijak, langit dijunjung
  • Nature: Tanah, air, udaraku Indonesia
Konsep rancangan ini dapat berinteraksi satu dengan yang lain secara harmonis. Bagi saya sendiri dengan konsep ini, benar-benar Indonesia banget. Kekayaan budaya bangsa bisa diperlihatkan disini. Contohnya neh saat di area checkin, saya merasa seperti berada di Toraja. Bukan itu saja, menurut Prof. rhenald Kasali, Ph.D di Terminal 3 ini akan ada gerai kopi lokal. Dengan begitu akan bisa mempromosikan kopi lokal yang tak kalah enaknya dari luar. Jadi, wisatawan luar pun yang berkunjung ke Indonesia, bisa menikmati kopi buatan dalam negeri.

Di terminal 3, pengunjung bukan saja bisa melihat berbagai karya seni dan kemegahannya, tapi juga dengan teknologi yang digunakannya. Seperti:
  • Baggage Handling System (Automatic) - Level 5. Dengan BTS ini semua akan aman, yang mampu mendeteksi isi dalam tas. Kalau misal ada yang aneh, misalkan bom, bisa langsung ketahuan, dan bisa diamankan dengan segera. Apalagi yang bawa narkoba ya, jadi aman deh.
  • Airport Security System (ASS). Menjadi teknologi yang mengintegrasikan seluruh sistem peralatan CCTV, X Ray, Fire Alarm System, Public Address System, dan Access Control System menjadi satu system yang secara efektif dan efisien melindungi penumpang, staff dan seluruh pengguna jasa bandara dari tindak kejahatan maupun ancaman lainnya. Bukan itu saja, system ini bisa mendeteksi orang yang dicurigai atau buronan.
  • Intelligent Building Management System (IBMS). Dimana sistem akan bekerja secara otomatis, yang bertujuan untuk mengimplementasikan Smart Building System dan Eco Friendly Airport.
  • Visual Docking Guidance System (VDGS). Memberikan panduan secara visual kepada pilot dalam proses parkir pesawat.
Selain 4 teknologi di atas, terminal 3 Soekarno Hatta juga dilengkapi dengan teknologi lainnya, seperti rain water system, recycle water system, ground support equipment system, self check in & self bagg drop, water cool air conditioning system, high level electrical system, dan renewable energy.

Dengan nilai investasi besar yang besar hingga trilliunan, sudah pasti semua dilakukan yang terbaik, termasuk teknologi yang digunakannya. Sehingga dengan kecanggihan dan kearifan lokal yang ada di Terminal 3 Soekarno Hatta. Indonesia akan semakin dikenal dengan budayanya yang beragam. Serta memiliki kebanggaan baru dari hadirnya Terminal 3 Ultimate. Nah ini dia foto keseruan saat di Terminal 3 yang membuat saya semakin jatuh cinta dengan Indonesia.






Acara halal bi halal pun berakhir dengan menyenangkan, bukan saja bisa bertemu langsung dengan Prof. rhenald Kasali, Ph.D selaku Komisaris Utama PT. Angkasa Pura II dan Ir. Budi Karya yang saat ini sudah menjabat sebagai Menteri Perhubungan. Tapi juga melihat secara langsung Terminal 3 serta kemegahan yang ada didalamnya, sehingga cinta saya semakin bersemi. Baik itu semakin cinta dengan seni budaya bangsa, tapi juga cinta kepada Indonesia. Karena darahku darah Indonesia. Nah, nanti juga ada jalur kereta api ke terminal ini loh, asyikkan? Urusan transportasi ke Terminal 3 pun akan semakin mudah.

Akankah cinta bersemi di terminal 3 Soekarno Hatta? Kalau saya sendiri sudah semakin bersemi-semi. Dengan kemegahan, keseruan bersama teman-teman, bertemu orang-orang hebat, tentunya cinta kepada karya seni dan bangga dengan budaya yang dimiliki Indonesia. Dan semoga Terminal 3 akan menjadi kebanggaan baru rakyat Indonesia. Dan siapa pun yang datang ke Terminal 3 Ultimate, cintanya akan semakin bersemi untuk Indonesia. Wisatawan pun semakin jatuh cinta dengan pesona Indonesia yang ada di Terminal 3. 

Cintailah bangsa, karena ini adalah tanah kelahiranmu. Di dunia ini tidak ada yang sempurna, apalagi hanya buatan manusia, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT, yang telah menciptakan alam semesta. Janganlah hanya mampu mengkritik, tapi diri sendiri belum mampu memberi perubahan dan kemajuan untuk bangsa. Jadilah bijaksana dengan mengapresiasi hasil karya orang. Maju dan jayalah terus Indonesiaku.

14 komentar

  1. Aku udah jatuh cinta ko mak.... megah, lega, besar, dan ruang tunggu yang full kaca itu loh.. my best place buat jatuh cinta hahahha... sukses tulisannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Toss ah mba. Saya paling suka yang kaca-kaca besar itu. Bikin jatuh cinta, bisa melamunkan kenangan hehe

      Hapus
  2. Besok kalau Rangga dateng dah di Terminal 3 dong...

    BalasHapus
  3. seruuuu... Rangga oh Rangga...

    BalasHapus
  4. benar mba.. aku bangga dan cinta dengan Terminal Ultimate 3 Soekarno Hatta.. ya kalo nggebandingin dengan terminal terdahulu-dahulu, terminal 3 yang sekarang jauh lebih baik ya mba..
    www.sistersdyne.com

    BalasHapus
  5. RANGGA MANA RANGGA bilang suruh balik cepet terminale anyar soale :P

    BalasHapus
  6. masyaAllah keren tulisanya.. salam blogger

    BalasHapus
  7. aku ga sabar nih mw ngeliat lgs terminal 3 ultimate ini :D. moga-mogaaaa aja pas february ke jepang nanti berangkatnya dari terminal ini :D.. foto2nya aja udh bikin bangga ngeliatnya

    BalasHapus
  8. bagus banget, kayak di korea yg tempatnya syuting AADC versi line

    BalasHapus
  9. Cakeeep memang ya mba.. Jadi penasaran pengen ke Terminal iniii

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan memberikan komentar. Mohon maaf link hidup dan spam akan otomatis terhapus.