Tenun Ikat dan Kekayaan Industri Kreatif Indonesia


[Keuangan] Indonesia kaya akan kebudayaan dan keindahan alamnya. Banyak para wisatawan setiap harinya datang ke Indonesia untuk menjelajahi tempat-tempat yang indah. Selain terkenal dengan kebudayaan dan keindahannya, seiring waktu berjalan industri kreatif di Indonesia semakin meningkat. Sebut saja kain batik yang sudah dikenal dunia, tentunya kita juga menjadi bangga, karena kain khas ini telah menjadi identitas bangsa. Kain di Indonesia bukan saja batik, ada jenis kain lainnya yang indah dan cantik, seperti kain Songket, Ulos, Sasirangan, Lurik, hingga Tenun. Kain Tenun juga banyak motif dengan cara pembuatan yang berbeda juga, salah satuya Tenun Ikat.

Mengenal Tenun Ikat

Di Indonesia, kain yang cantik dan indah bukan saja Batik yang semakin di gemari dan menjadi identitas bangsa. Ada banyak kain di Indonesia yang bisa jadi pilihan, ada Lurik, Ulos, Songket, hingga Kain Tenun. Tenun juga banyak sekali jenis dan motif. Salah satunya adalah Tenun Ikat yang juga merupakan salah satu kekayaan industri kreatif Indonesia yang sudah mulai berkembang. Bahkan kain tenun ikat ini tersebar di beragam daerah, mulai dari Toraja, Sintang, Jepara, Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores, dan lainnya.


Bicara tentang tenun ikat, beberapa waktu lalu, tepatnya 9 Juli 2018 PT. Bank Central Asia Tbk (BCA) menyelenggarakan forum Kafe BCA 8 yang mengambil tema "Tenun Ikat, Indonesia Legacy Into The spotlight".  Acara yang berlangsung di Menara BCA membuat saya semakin tertarik, karena ada seorang ibu yang sedang menenun. Iya untuk pertama kalinya saya melihat alat tenun secara langsung. Kan biasanya lihat di internet atau televisi. Ternyata untuk membuat kain tenun itu prosesnya panjang sekali. Dan perlu kita ketahui, membuatnya tidak menggunakan mesin, melainkan handmade. Pantas saja harganya mahal, karena bagus dan berkualitas. Maka dari itu, kalau pergi ke sebuah daerah lihat yag jual kain tenun jangan banya nawar ya. Karena di balik kain itu ada perjuangan dan proses yang tidak sedikit.

Baca juga: Inovasi layanan BCA

Di sini saya menjadi tahu, bagaimana proses membuat kain tenun ikat, mulai dari:


  1. Proses pemintalan benang putih sebagai bahan dasar utama dari kain tenun.
  2. Sebelum diaplikasikan pada kain, pengrajin menggambar sketsa dari motif ke sebuah kertas.
  3. Benang yang sudah dipintal, masuk ke proses pewarnaan warna dasar, yaitu biru.
  4. Setelah melalui proses pewarnaan, benang di jemur di bawahh terik matahari.
  5. Sambil menunggu benang berwarna biru, dilakukan proses pewarnaan warna lain, seperti kuning, cokelat dan biru turquoise.
  6. Setelah benang sudahh kering, tahapan selanjutnya adalah proses mengganing benang.
  7. Setelah proses mengganing benang-benang digulung dengan menggunakan alat bernama teropong.
  8. Setelah digulung dengan menggunakan teropong, benang dipasang pada alat tenun sehingga proses menenun dapat dimulai.
  9. Kain tenun yang sudah jadi, dijemur kembali di bawah sinar matahari.
  10. Setelah dijemur, kain tenun sudah dapat masuk ke dalam proses pengemasan untuk kemudian dikirim ke pelanggan.

Semakin banyak pengetahuan yang didapat tentang proses pembuatan kain tenun ikat yang teryata dibutuhkan waktu berminggu-minggu. Tidak salah kalau ada harga ada rupa, barang bagus, harganya juga bagus, karena proses pembuatanya tidak asal dan ini tidak digunakan dengan tangan sendiri bukan mesin. Menurut sumber di id.wikipedia.org, Tenun Ikat atau kain ikat adalah kain tenun Indoensia berupa kain yang ditenun dari helaian benang pakaian atau benang lungsin yang sebelumnya diikat dan dicelupkan ke dalam zat pewarna alami. 

Teknik tenun ikat terdapat di berbagai daerah di Indonesia. Daerah-daerah di Indonesia yang terkenal dengan kain ikat diantaranya Toraja, Sintang, Jepara, Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores, dan Timor. Dan kain tenun ikat ini dapat dijahit untuk penghias interior rumah, perlengkapan busana, hingga pakaian. Bahkan BCA luncurkan seragam bermotif Tenun ikat pada acara Kafe BCA 8 kemarin.

Seragam BCA bermotif Tenun Ikat


Siapa coba yang tidak bangga dengan industri kreatif Indonesia yang semakin meningkat dan berkembang. Tentu saya saja bangga, apalagi menggunakan produk-produk yang dibuat pengrajin tanah air. Saya sudah lama mendapat hadiah lurik dan songket, senang dan bangga menjadi anak bangsa. Dan kii punya selendang berbahan tenun. Tentu saja senang sekali, apalagi bisa seperti pegawai BCA yang pada tanggal 9 Juli resmi menggunakan seragam bermotif Tenun Ikat.

Dalam acara BCA ini kita bisa mengenal tenun lebih dekat yang telah menjadi warisan budaya bangsa, serta merupakan kekayaan industri kreatif Indonesia. Dengan menghadirkan seragam baru bermotif Tenun Ikat ini, BCA menunjukkan dukungannya terhadap Industri Kreatif Indonesia. Sekaligus gaya fashion kekinian yang mencerminkan identitas bangsa. Maka dari itu, BCA yang masuk usia 61 tahun ini bekerjasama dengan IKAT Indonesia mengembangkan seragam baru korporasi BCA  bermotif tenun ikat, yang bisa menunjukkan kebanggan terhadap Indonesia.


Acara Kafe BCA 8 ini juga menghadirkan beberapa narasumber seperti Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, Pengamat Ekonomi Industri Kreatif  A. Prasetyantoko, Fashion Designer dan Founder IKAT Indonesia Didiet Maulana, Direktur BCA Lianawaty Suwono, dan Direktur BCA Vera Eve Lim. 

Kain tenun memiliki motif yang sangat khas dan mempesona, sehingga mulai dikembangkan di berbagai daerah. Dan menjadi kekayaan Industri kreatif di Indoneisa. Bahkan selaku Pengamat Ekonomi Industri Kreatif, A. Prasetyantoko membahas tentang kontribusi pengembangan Tenun Ikat (Industri kreatif) pada Perekonomian. Dari segi aspek mikro dan Industri, produksi kain tenun bisa memberdayakan masyarakat yang bisa memunculkan pelaku usaha mikro, memperkokoh industri nasional. Sedangkan di aspek makro bisa meningkatkan ekspor, memperkecial defisit perdagangan dan dan stabilitas perekonomian.


Industri kreatif memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian, bahkan laju pertumbuhan idustri kreatif  mencapai 4,95% di tahun 2016, mengalami kenaikan dari 2015 sebesar 4,41%. Selain itu industri kreatif mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya Rp. 852,56 Triliun atau 7,38% terhadap PDB Nasional. Sedangkan untuk tenanga kerja, industri kreatif mampu menyerap tenaga kerja hingga mencapai 16,91 juta orang (14,28% terhadap TK Nasional) atau tumbuh 5,95%  dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya sebesar 15,9 juta orang (13,9% terhadap TK nasional) dengan pertumbuhan sekitar. Bahkan ekonomi kreatif juga memberikan sumbangan devisa yang signifikan bagi negara.

Selain dari itu, meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara di Indonesia, tentu ini jadi peluang semakin memperkenalkan industri kreatif di Indonesia, seperti kain khas di setiap daerah, seperti tenun ini. Mengingat kain tenun di buat dengan tangan dan yang memiliki keahlian khusus, bukan dengan mesin. Sehingga bisa dihasilkan kain tenun yang berkualitas dan cantik. Biasanya wisatawan akan semakin tertarik dan dibawa pulang. Melihat peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, bahkan di bulan Maret 2018 naik 28,76% dibanding maret tahun lalu. Semoga saja dengan peningkatan ini, industri kreatif Indonesia semakin maju dan berkembang dari waktu ke waktu.

Dukungan berbagai pihak untuk kemajuan industri kreatif sangatlah penting, seperti yang dilakukan oleh BCA dengan membuat seragam bermotifkan Tenun Ikat. Dimana seragam korporasi ini akan digunakan oleh sekitar 27.000 karyawan di seluruh Indonesia. Tentunya para karyawan sangat bangga dan senang ya. Tenun Ikat yang digunakan berasal dari Daerah Troso. Dengan bekerjasama dengan IKAT Indonesia, BCA memberdayakan lebih dari 2500 pengrajin di Desa Troso, Jepara dalam pembuatan seragam baru Korporasi. Dengan total panjang kain tenun mencapai 45.000 meter.


Seperti yang diungkapkan Jahja dalam Kafe BCA 8, bahwa Indonesia memiliki kekayaan wastra nusantara dan tenun ikat yang sangat khas dan mempesona. Kekayaan wastra nusantara dan tenun ikat tersebut dihasilkan dari karya kreatif masyarakat, yang diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi. Karya kreatif tersebut seyogyanya diapresiaisi dan dilestarikan melalui berbagai inisiatif sesuai dengan konteks saat ini, seperti menggunakan motif tenun tersebut untuk fashion masa kini.

Dengan memproduksi seragam bermotif tenun ikat, BCA ingi terus mendorong terciptanya kebutuhan yang sifatnya massal terhadap tenun ikat, sehingga masyarakat penenun memiliki kesempatan mengembangkan dan menerima manfaat dari kebutuhan massal tersebut. Bahkan menurut Vera eve Lim, dengan inisiatif ini, perseroan berkomitmen untuk mendukung dan menumbuhkembangkan perekonomian lokal dengan membantu masyarakat lokal yang memiliki keahlian dan keterampilan, seperti masyarakat pengrajin tenun.


Seragam baru BCA yang bermotif tenun ikat ini akan dikenakan karyawan demi memperkuat identitas nasional BCA di lebih dari 1.200 kantor cabang BCA di seluruh Indonesia. Untuk pembuatan seragam ini, designer berdiskusi dengan pengrajin hingga final design kurang lebih selama 6 bulan, kemudian pengerjaan produksi tenunnya sendiri memakan waktu kurang lebih enam bulan juga. Bahkan ada riset juga yang dilakukan Didiet Maulana selaku founder IKAT Indonesia, sekaligus designer untuk seragam ini. Ternyata butuh waktu 2 tahun juga, untuk riset dan pemilihan motif. Untuk motif sendiri masih ada motif cengkeh dan warna khas dari BCA.

Didiet Maulana juga sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan BCA dalam memanfaatkan kekayaan tenun ikat Indonesia dan memproduksi secara massal seragam BCA bermotif tenun tersebut. Tenun ikat Indonesia memang sudah mulai populer saat ini dalam khasanah fashion global dan memiliki daya tarik tersendiri, karena filosofi dan keindahan yang terkandung dalam produk kreatif tersebut. Inisiatif BCA tersebut merupakan langkah tepat dalam memperkuat daya tarik tenun ikat dalam tren fashion masa kini.

Bahkan Didet mengungkatkan, untuk karya kreatif dengan BCA ini menjalani proses yang cukup panjang, dari upaya mengawinkan kultur BCA dan filosofi kain tenun yang hidup dan diwariskan turun temurun oleh masyarakat pengrajin tenun ikat. Selain itu, dengan apa yang dilakukan BCA ini, tentunya membantu pengrajin tenun ikat bisa tetap berkarya sesuai tren fashiom.


Banyak sekali karya fashion yang berbahan kain tenun, sehingga disukai banyak orang. Apalagi sekarang ada seragam dengan motif tenun dari BCA yang bisa menunjukkan identitas Indonesia yang ssesungguhnya. Selain batik, tenun bisa menjadi identitas bangsa juga yang harus terus dilestarikan. Semoga saja semakin banyak orang yang ingin belajar menenun, sehingga makin banyak karya dihasilkan. Bangga menggunakan tenun ikat, bangga dengan Indonesia yang beraneka ragam budaya dan industri kreatifnya.

Dengan kehadiran seragam bermotif tenun ikat ini, semoga bisa diikuti oleh semua perusahaan. Saat seragam ditampilkan, tentunya ada rasa bangga sebagai anak bangsa. Karena semakin banyak dukungan akan industri kreatif Indonesia, seperti yang dilakukan BCA. 

26 komentar

  1. Cakepnya, coba pemerintah juga berinovasi seperti ini terhadap seragam para ASN :D

    BalasHapus
  2. Seneng banget liat kain tenun. Cantik-cantik motif dan warnanya!

    BalasHapus
  3. Pantesan harga tenun ikat itu muahal ya mba... Prosesnya njelimet banget ternyata��

    BalasHapus
  4. Aiihh aku suka banget warna kain tenun biru ituh, jadi kabitaaa euuy. Keren lah BCA, jadi yang makenya tambah cakep n ganteng dan elegant yaaa..

    BalasHapus
  5. Keren ya motif baru untuk seragamnya. Btw kain sasirangan itu seperti apa ya?

    BalasHapus
  6. Senang ya dari kita untuk kita. Pengrajin bangga yang pakai apalagi karena secara langsung mempopulerkan dan bangga akan kain khas Indonesia.

    BalasHapus
  7. nenek saya dari bapak perajin tenun ikat, dan beberapa kerabat saya sekarang berprofesi sebagai petenun tradisional.
    saya salut dengan ketekunan mereka dalam memintal benang-benang hingga menjadi tenunan.

    BalasHapus
  8. tenun menurut saya bahan ekslusif gimana ga proses tenunnya aja luama. ketika dipadu padankan dengan seragam , seragam BCA terlihat elegan

    BalasHapus
  9. Bagusnya kain tenun ikat asli Indonesia. Semoga industri kreatif di bidang tenun ikat semakin berkembang. Kain tenun ikat

    BalasHapus
  10. suka banget sama kain tenun, tapi harganya lumayan banget ya apalgi yg kualitas super jadi dipakai nya pun untuk acara khusus aja, sayanggggg xixixi

    BalasHapus
  11. jadi pingin lihat langsung di bank bca, pegawainya punya seragam baru yang keren, salut buat bank BCA

    BalasHapus
  12. cantik sekali tenun ikatnya!

    Dulu saya punya celana ikat tapi yang print motif, nabung ah biar punya dress-nya :)

    BalasHapus
  13. itu tenun ikat jadi seragam BCA? Wah mantab.. mahal kan itu yak

    BalasHapus
  14. BCA bank terkemuka, peduli dg kain tradisional, makin keren saja pastinya.

    BalasHapus
  15. Keren banget kain tenun nya. Makin cantik dan ganteng pegawai BCA dengan seragam kain tenun ini

    BalasHapus
  16. Indonesia kaya akan budaya termasuk aneka jenis kain sebagai bagian dari budaya. Dan, kain tenun Indonesia udah saatnya lebih memasyarakat dan go internasional.

    BalasHapus
  17. Kain tenun ikatnya bikin saya makin jatuh cinta sama biru itu mbak :))

    BalasHapus
  18. Keren nih seragamnya dengan kearifan lokal...

    BalasHapus
  19. Aku suka banget Teh Liswanti sama kain tenun. Semoga tenun ikat ini bisa dilestarikan terus menerus ya Teh.. .Keren ih Indonesia

    BalasHapus
  20. Sangat suka dengan kain tenun.
    Proses cara pembuatannya, motifnya, warnanya ... semua sangat menarik.
    Kain tenun sering kugunakan untuk property foto artikelku, selain memang keren juga pengin ikut lebih mengenalkan kain traditional dikenal banyak orang.

    BalasHapus
  21. OMG keren bangeeettt
    Wastra Nusantara emang luar biasa yaaa

    Kindly visit my blog: bukanbocahbiasa(dot)com

    BalasHapus
  22. Cakeeep tenun ikat jadi seragam kerja. Dulu aku jualan tenun ikat khas Sulawesi. Harganya emang lumayan sih tapi sebanding dengan proses pembuatan dan kualitasnya.

    BalasHapus
  23. Suka deh dengan instansi yang mengedepankan kekayaan budaya lokal. Tenun ikat yg jadi seragam BCA warnanya cerah ya jadi bikin semangat org yg melihatnya.

    BalasHapus
  24. Tenun ikat itu memang salah satu daya tarik keunikan budayanya Indonesia. Bagus banget BCA jika bisa mengangkat keunikan tenun ikat ini untuk diaplikasikan sehari-hari pada seragam karyawan.

    Saya pernah datang ke pusat pengrajin tenun ikat di Lombok. Nggak beli, karena kebetulan saya bingung mau dipakai apa kainnya. Mungkin, kalau orang-orang dari profesi fashion bisa memberi ide bagaimana mengolah tenun ikat jadi pakaian, akan makin banyak turis mau membeli tenun ikat.

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan memberikan komentar. Mohon maaf link hidup dan spam akan otomatis terhapus.